Skip to main content.
Related sites: Current time in WIB
More related sites: In aviation you have to think in seconds not minutes
Communications,Navigation and Surveillance: ✈ |Home | About Us | Disclaimer | Global Information | CNS Room | Domestic | Pojok Video

B e r a n d a

✈ Breaking News about searching MH-370: On Dec 3rd 2025 Malaysia's Ministry of Transport (MOT) announced, that Ocean Infinity is going to start the search for the missing aircraft on Dec 30th 2025. The search planned for April 2025 had been called off as it was not the right season. The Ministry will pay only if the aircraft has been found.(AVH News) ✈ Tentang Bandara Khusus di Indonesia yang melayani penerbangan internasional: Dengan diberlakukannya Keputusan Menhub KM 38/2025 14 Agustus 2025 dan KM 55/2025 Tanggal 13 Oktober 2025 maka menjadikan di Indonesia saat ini ada 2 Bandara Khusus yang oleh Kemenhub masih diperbolehkan/diizinkan untuk melakukan penerbangan internasional, yaitu Bandara Khusus Sultan Syarif Haroen Setia Negara (SSHSN) di Kabupaten Pelalawan, Riau yang dibangun untuk melayani kelompok usaha Raja Garuda Emas (RGE) milik taipan Sukanto Tanoto dan Bandara Khusus Bersujud Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan yang dioperasikan untuk melayani kelompok usaha PT Jhonlin Group dan Jhonlin Air Transport (JAT) milik pengusaha H Syamsuddin Andi Arsyad atau Haji Isam. Di dalam KM 37/2025 Agustus 2025 disebutkan bahwa ada 36 Bandar Udara Umum berstatus Internasional di Indonesia. Dengan demikian, Provinsi Kalimantan Selatan kini memiliki 2 bandara internasional yaitu, bandara umum, Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru dan Bandara Khusus Bersujud di Batulicin, Tanah Bumbu, selengkapnya ada di artikel di halaman utama. ✈ Apa perbedaan prinsip antara penerbangan sipil dengan penerbangan militer? Jawabannya ada di infografis di halaman Informasi Global ✈ CAA UK November 28, 2025: The European Union Aviation Safety Agency (EASA) has this evening issued an instruction requiring precautionary action to some of the global Airbus 320 aircraft fleet. EASA is the primary certifying authority for these aircraft. This action is required to some of the A320 family of aircraft registered in the UK to some UK airlines. The requirement will mean the airlines flying these aircraft will in some cases have to change software over the days ahead or remain on the ground from Sunday onwards until the software has been changed. Only some UK airlines are affected. ✈ Menanggapi pemberitaan yang beredar luas di media sosial terkait dengan "anomali" di bandara IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) Morowali, bersama ini disampaikan beberapa pelurusan sebagai berikut: Di Morowali, Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, terdapat 2 bandara yang berbeda yaitu bandara Maleo Morowali dan bandara IMIP yang terpisah sejauh ± 104 km. Bandara Maleo di Morowali bagian Utara yang dikelola sepenuhnya oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub adalah bandara Umum (public) berstatus domestik yang memiliki ICAO Code bandara sebagai WAFO dan IATA Code sebagai MOH. Bandara Maleo melayani penerbangan komersial reguler berjadwal untuk masyarakat. Sedangkan bandara IMIP berstatus bandara Khusus domestik yang dikelola sepenuhnya oleh Perusahaan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) memiliki ICAO Code WAMP dan IATA Code MWS sejak Agustus 2025 dapat langsung menerbangi dari/ke IMIP ke/dari Luar Negeri, namun sejak Oktober 2025 Kemenhub melalui KM 55/2025 13 Oktober 2025, telah mencabut izin bandara IMIP Morowali, dengan tidak memperbolehkan lagi menerbangi dari/ke IMIP ke/dari Luar Negeri. Dengan diberikan ICAO Code maka kedua bandar udara tersebut terdaftar resmi di Otoritas Ditjen Perhubungan Udara. Di kedua bandara yang berstatus domestik ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentunya tidak difasilitasi oleh CIQ (Customs, Immigration and Quarantine). Saat ini beredar pemberitaan tentang bandar udara IMIP yang diberitakan tidak memiliki pengawasan dari Otoritas (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara-Kemenhub) dan personel aparat negara lainnya. Sebagai bandara Khusus diberitakan bahwa bandara IMIP melakukan penerbangan langsung ke luar negeri tanpa dilengkapi fasilitas CIQ. Bandara Khusus domestik sebenarnya dapat diartikan sebagai bandara tanpa penerbangan langsung ke/dari luar negeri yang dikelola untuk kepentingan pribadi (private atau perusahaan) yang tidak harus memiliki petugas dari otoritas, kecuali untuk pelayanan keselamatan dan keamanan penerbangan sipil, sesuai dengan ketentuan dari ICAO, setiap petugasnya harus memiliki lisensi atau sertifikat yang diterbitkan oleh Otoritas. Petugas navigasi udara atau lalu lintas udara (tower) akan dilayani oleh AirNav Indonesia bila tower sudah berstatus AFIS dan dapat juga dilakukan oleh petugas (pegawai IMIP) yang telah memiliki sertifikasi kecakapan melayani komunikasi air-ground yang diterbitkan oleh Otoritas bila towernya belum berstatus AFIS. Tugas Avsec (aviation security) dan Aircraft Rescue and Firefighting (ARFF) bandara juga dapat dilakukan oleh pegawai IMIP yang telah bersertifikasi kompetensi yang diterbitkan oleh Otoritas. Menanggapi hal ini semua, Wakil Menteri Perhubungan, Suntana menyatakan bahwa bandara IMIP adalah bandara resmi dan terdaftar di Kemenhub sebagai bandara Khusus domestik. Selanjutnya dinyatakan pula Wamenhub bahwa, Kemenhub telah menempatkan beberapa personel lintas Lembaga dari Bea Cukai dan Kepolisian untuk bertugas di bandara IMIP. (Sumber Media Indonesia, Karo Hukum Kemenhub, FlightsConnection.com dan AFM Aviasi) ✈ Rapat Paripurna Ke-9 DPR RI Masa Persidangan II Tahun Sidang 2025–2026, Selasa 25/11/2025 pukul 10.41 WIB, menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pengelolaan Ruang Udara untuk disahkan menjadi undang-undang, setelah pembahasannya rampung dilaksanakan oleh Panitia Khusus (Pansus) beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia) ✈ Di ruang udara subtropis yang bermusim 4, turbulensi umumnya paling sering terjadi sepanjang bulan-bulan di musim dingin/winter (turbulensi jenis CAT) dan musim panas/summer (turbulensi konvektif), dengan puncaknya bergantung pada jenis turbulensi dan lokasi geografis. Musim semi/spring dan musim gugur/autumn atau fall umumnya merupakan waktu paling smooth (nyaman) untuk bepergian menggunakan pesawat udara. Secara meteorologi, musim dingin berlangsung dari Desember hingga Februari dan musim panas berlangsung Juni, Juli dan Agustus. Musim semi Maret, April dan Mei, sedangkan musim gugur, September, Oktober dan November. Musim-musim tersebut dicirikan oleh perubahan suhu, ekologi, dan durasi penyinaran matahari, yang berbeda di belahan bumi utara dan selatan. Untuk kenyamanan dan keselamatan penumpang, pilot di sepanjang penerbangan akan menghindari awan turbulensi dan konvektif sejauh mungkin yaitu ± 20 Nm lateral dan akan memilih rute yang ternyaman berdasarkan tampilan layar monitor radar cuaca. Clear Air Turbulence (CAT) adalah jenis turbulensi yang terjadi di ketinggian tinggi saat awan jernih yang tidak dapat terdeteksi oleh radar cuaca. "Fasten your safety belt while seated" sangat disarankan untuk dipatuhi dilakukan oleh penumpang dan awak pesawat (FAA, NOAA dan Turbli). ✈ Turbulensi lebih sering terjadi di negara-negara tropis selama musim hujan karena kelembapan dan suhu tinggi yang memicu badai petir dan garis badai yang lebih intens, yang merupakan sumber utama turbulensi. Musim hujan ditandai dengan kondisi atmosfer yang tidak stabil, dan meskipun turbulensi udara bersih sering mencapai puncaknya di musim dingin, turbulensi konvektif dari badai merupakan sumber guncangan yang signifikan selama bulan-bulan yang lebih hangat dan basah di daerah tropis (FAA, NOAA dan Turbli). ✈ Pusat Peringatan Abu Vulkanik Darwin, Australia (Darwin VAAC = Darwin's Volcanic Ash Advisory Centre) telah mengeluarkan red alert untuk penerbangan yang melintas di atas ruang udara di selatan Surabaya/Pantai Selatan setelah Gunung Berapi Semeru (sekitar 56 mil laut selatan Surabaya, Indonesia) meletus beberapa kali dengan semburan abu setinggi FL590 (59.000 kaki = 17.983 meter amsl). Pada 20 November 2025, VAAC masih menyatakan red alert untuk penerbangan, dengan menyatakan bahwa letusan masih berlangsung dengan semburan abu setinggi FL150. (VAAC) ✈ Level "Waspada" tertinggi untuk Gunung Semeru telah diturunkan dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga), meskipun zona bahaya signifikan dan aktivitas sering terjadi. Menyusul aktivitas tingkat tinggi pada November 2025, status waspada diturunkan pada 29 November 2025 oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ✈ Akibat pelarangan terbang sementara semua pesawat trijet MD-11 oleh FAA, menjadikan operator ORBIS nonprofit Flying Eye Hospital yang mengoperasikan satu satunya trijet jenis DC-10 pun terdampak. Selengkapnya ada di infografis di halaman ini ✈ Sejak 9 November 2025, semua pesawat trijet jenis MD-11 dilarang diterbangkan untuk sementara waktu. Keputusan itu dikeluarkan oleh FAA menyusul setelah terjadi kecelakaan fatal dari jenis pesawat ini ketika sedang lepas landas, dari Louisville Int'l Airport KY, inilah selengkapnya. On Nov 9th 2025 the FAA released Emergency Airworthiness Directive 2025-23-51 grounding all MD-11 aircraft after a McDonnell Douglas MD-11 registration N259UP UPS Airlines Flight 2976 suffered a separation of its left engine during its takeoff roll and crashed into an industrial area seconds after liftoff from the runway, Louisville Muhammad Ali International Airport in Louisville, Kentucky on November 4, 2025, at about 5:13 p.m. local time. (Aviation Herald) ✈ Ada penerbangan internasional "Japanese Sparrowhawk" saat melakukan migrasi tanpa flight approval dan dokumen imigrasi. Penerbangan apakah itu? Lebih lengkapnya ada di infogragis halaman ini ✈ Tahukah Anda bahwa Louisville (major city) di negara bagian Kentucky Amerika memiliki bandara yang bernama Bandara Internasional Muhammad Ali (IATA: SDF, ICAO: KSDF, FAA LID: SDF) . Bandara ini juga dikenal dengan nama resmi sebelumnya sebagai Standiford Field dan Bandara ini adalah sebuah joint civil-military airport. Bandara ini berganti nama menjadi Muhammad Ali pada tahun 2019, tiga tahun setelah Muhammad Ali meninggal. Bandara ini mencakup area seluas 1.500 hektar (610 ha) dan memiliki tiga landasan pacu. Kode bandara IATA-nya, SDF, didasarkan pada nama lama bandara tersebut, Standiford Field. (Sumber: Louisville Muhammad Ali International Airport) ✈ Membuka kode red-eye flight CTV324 dapat dibaca di Halaman Domestik ✈ Keberangkatan penerbangan yang "delayed" (ditunda) merupakan hal yang biasa terjadi dan ada alasan (yang biasa dan unik) yang akan disampaikan oleh maskapai. Salah satu alasan biasa adalah seperti yang dilakukan oleh maskapai penerbangan terkemuka dunia dari "Kangaroo country" Australia, Qantas. Penerbangan Qantas dengan nomor penerbangan QF39 (QFA39) yang terbang dari MEL (Tullamarine, Melbourne) ke CGK (Soekarno-Hatta International Airport) pada Rabu 5 November 2025 telah mengalami waktu penundaan cukup lama yaitu hingga 6 jam dengan alasan klasik, masalah teknis. Setelah terbang nonstop dengan smooth dari MEL selama 6 jam 49 menit, QFA39 tiba di CGK pukul 01.04 AM WIB dini hari, keesokan harinya, Kamis tanggal 6 November 2025. Ketibaan dini hari merupakan waktu yang tidak lazim dilakukan oleh sebuah maskapai terkenal, seperti Qantas. Jadwal normalnya ketibaan QF39 di CGK sekitar pukul 18.00 WIB. Namun tahukah Anda bahwa maskapai penerbangan Australia Qantas ini juga pernah menyatakan alasan yang cukup unik untuk keberangkatan yang terlambat bukan karena alasan biasa tadi. Maskapai ini pernah menyatakan pada Januari 2025 bahwa penerbangan regulernya dari Sydney ke Johannesburg tertunda selama 6 jam disebabkan karena jatuhnya sampah antariksa di area lintasan di rute penerbangannya. Penerbangan tersebut melintasi sebagian Samudra Hindia bagian selatan yang telah dialokasikan oleh perusahaan peluncur AS, SpaceX, untuk pendaratan roket yang akan kembali ke Bumi. Alasan lain adalah disebabkan tercemarnya ruang udara disekitar jalur penerbangannya karena puing-puing roket yang meledak yang gagal mengorbit (debris). Jadi selain debu vulkanik dari erupsi gunung berapi, udara pun dapat tercemar oleh debris roket yang harus dihindari. Saat penundaan keberangkatan QFA39 yang begitu lama, banyak penumpang yang karena kesal, komplain seraya berteriak, namun ada pula yang bertanya secara santun dan baik-baik, yang justru hanya kepada kelompok inilah yang diberi penjelasan secara resmi oleh petugas ground Qantas. "Safety reasons are our main decision". Tindakan selanjutnya bagi para penumpang QF39 yang tertunda itu adalah pemberian voucher makan senilai 30AUD per penumpang. Penundaan dengan alasan itu dilakukan oleh Qantas tentunya demi keselamatan penumpang yang seutuhnya. Sumber: Qantas dan Euronews.com ✈ Sekilas tentang hubungan antara Chicago Convention dengan IASA dari FAA ada di halaman Informasi Global ✈ In civil aviation operations, a Principal Operations Inspector (POI) is an Aviation Safety Inspector from a civil aviation authority, such as the U.S. Federal Aviation Administration (FAA) or DGCA, who is the primary government liaison assigned to oversee a specific airline or operator. The POI is responsible for ensuring the assigned company's compliance with all aviation regulations. A Principal Operations Inspector (POI) is employed by and paid by the national aviation regulatory authority, not by the airline. In the United States, this is the Federal Aviation Administration or in Indonesia is the DGCA = Directorate General of Civil Aviation, MOT (Source: FAA). ✈ Pay attention please: Aviation safety regulations require all bolts, especially on aircraft wings, to be correctly and tightly fastened according to specific torque specifications. These regulations ensure the structural integrity of the aircraft, and bolts that are too loose can lead to failure. The importance of this is further emphasized by the fact that certain bolts, such as the lower forward wing bolts on some aircraft, are designed as one-time-use in-shear bolts that must be replaced if removed. Dikutip dari FAA: AC 43.13 - 1B Section 3 Bolts ✈ During US government shutdown, air traffic control absences accounted for 53% of flight delays, compared with 5% normally (Reuters Oct 24,2025). ✈ Final Report 9V-OJD saat mengalami turbulensi di sekitar waypoint TAMOT di FIR Sanya, China, yang tidak terdeteksi oleh radar telah diterbitkan oleh TSIB 4 Oktober 2025 dan dapat dibaca selengkapnya di halaman Informasi Global ✈ Untuk diketahui bahwa penyebutan FIR Indonesia tidak ada, yang ada FIR Jakarta dan FIR Makassar yang terletak di ruang udara Indonesia. A country's Flight Information Region (FIR) is named after the country itself or a major city within it. For example, the FIR for Ireland is named the Shannon FIR, after the city of Shannon, and the FIR for Qatar is named the Doha FIR, after its capital. Larger countries are often divided into multiple FIRs, while smaller or small countries may have a single FIR that encompasses their entire airspace, don't even have any FIR at all. (ICAO and SKYbrary). Sebagai contoh adalah, Singapura (Singapore) yang dikenal juga sebagai "Negara Kota" yang menjadikan nama negara juga dipergunakan untuk nama ibukota (capital city) nya, atau dengan kata lain nama negara dan nama capital citynya sama yaitu, Singapura, sehingga nama FIR nya adalah FIR Singapore. Contoh lainnya juga diberlakukan bagi Hong Kong yang merupakan capital city dari Special Administrative Region (SAR) Hong Kong sehingga FIR nya disebut sebagai FIR Hong Kong. The Flight Information Region (FIR) for Timor-Leste is the Makassar FIR, which is managed by Indonesia (AirNav Indonesia). All of Timor-Leste's airports are located within this FIR. Timor Leste tidak memiliki FIR, sehingga yang memberikan pelayanan navigasi udara di ruang udaranya adalah Aerodrome Control Tower di masing-masing bandar udaranya (Lower) dan FIR Makassar (Upper). Inilah definisi Flight Information Region: FIR atau "Flight Information Region is a defined area of airspace where flight information service and alerting service are provided. It's the largest regular division of airspace used globally". In air traffic control (air navigation services), clearance is an authorization for an aircraft to proceed under specified conditions, while approval is a formal confirmation that a request is accepted, often for a specific flight plan or route. "Cleared" grants the pilot permission to act, such as "cleared for takeoff," while "approval" is typically a step in the pre-flight process confirming a request has been granted by the appropriate authority, notes SKYbrary and the Federal Aviation Administration (FAA). Otoritas penerbangan sipil (DGCA) atau badan usaha negara yang ditetapkan untuk bertanggungjawab di ruang udara tersebut akan memberikan pelayanan navigasi udara sesuai dengan Standard dan Procedures internasional yang berlaku. Jadi dalam hal ini di dalam sebuah FIR semua pesawat diberikan services atau pelayanan navigasi udara yang beragam bentuknya, ada informasi penting, pemberian traffic, alerting, berita cuaca, clearance, approval perubahan rute atau ketinggian atau vectoring dll. Jadi bukan hanya sekedar pemberian izin yang terkait dengan pesawat udara Indonesia. Contoh sederhananya: pilot pesawat udara dengan registrasi dari negara mana saja (semua pesawat komersial sipil dan negara dari negara yang ada di dunia) saat masih berada di ruang udara A ketika akan memasuki ruang udara sebuah FIR di negara lain (B), umumnya akan diperkenankan mulai berkomunikasi radio (melalui kanal VHF atau HF) dengan petugas navigasi udara (ATS = Air Traffic Services) negara B lebih awal walaupun belum atau sedang masih berada di ruang udara negara B, untuk melaporkan semua kondisi penerbangannya dan meminta informasi penting (weather atau traffic information saat akan memotong intersection di rute yang sedang diterbangi di ruang udara B) seawal mungkin sebelum proses perlintasannya (bagi pesawat yang akan melakukan overfly) di atas ruang udara B, atau mempersiapkan pendaratannya di bandara di negara B. Saat ini kondisi antara Singapura dan Indonesia tersebut sudah berubah, efektif sejak 21 Maret 2024 pukul 20.00 UTC atau 22 Maret 2024 pukul 03.00 WIB, lalu lintas penerbangan pesawat di sebagian ruang udara Jakarta Flight Information Region (FIR) tersebut (dikenal dengan nama Sector A), secara resmi sepenuhnya dikendalikan oleh AirNav Indonesia. Terkait dengan masalah keuangan, sesuai perjanjian bilateral RI-Singapura, di Sector A tersebut setiap pesawat udara sipil Indonesia (kecuali pesawat negara) saat dikendalikan oleh CAAS Singapura (Civil Aviation Authority of Singapore) akan dikenakan charges atau ANS charges (Air Navigation Service = ANS yang berupa: air traffic control, communication, navigation, dan surveillance) dan perolehan jasa pelayanan navigasinya itu disetorkan langsung dalam jumlah sepenuhnya oleh CAAS Singapura kepada pemerintah RI. Semoga penjelasan ini memberikan gambaran yang sebenarnya terkait dengan tayangan video tentang FIR. Untuk diketahui bersama bahwa di FIR di negara mana pun akan selalu ada pemberian air navigation services, yang penyampaiannya harus saling diketahui oleh semua pihak terkait (aircraft station dan aeronautical station) yang bertanggungjawab dalam pemberian pelayanan ANS demi keselamatan penerbangan semua pesawat, terutama oleh petugas ATS (air traffic service) antar negara untuk saling berkoordinasi, termasuk dalam pemberian clearance. ✈ According to ICAO, a runway excursion is an event in which an aircraft either veers off or overruns the runway surface during takeoff or landing. This occurs when an aircraft departs from the designated runway, either sideways or past the end of the runway. ✈ Konvensi Chicago 1944 yang ditandatangani oleh 52 negara pada 7 Desember 1944 di Chicago, Illinois, AS, telah mencapai keputusan kesepakatan akan membentuk sebuah organisasi penerbangan sipil internasional (ICAO) yang kemudian terbentuk pada 4 April 1947. Konvensi ini merupakan cikal bakal badan dunia yang salah satu keputusannya adalah menjamin hak-hak keselamatan bagi para pejalan udara pesawat udara sipil. Indonesia menjadi negara ke-57 sebagai negara anggota ICAO pada 27 April 1950. (ICAO dan SKYbrary) ✈ Tahukah Anda bahwa, misi utama ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) adalah mengembangkan dan menerapkan standar internasional serta praktik yang direkomendasikan (SARPs) untuk memastikan penerbangan sipil di setiap negara di dunia beroperasi dengan selamat, aman, teratur, dan efisien serta melakukan proteksi lingkungan kehidupan yang diakibatkan oleh dampak operasi penerbangan (aviation safety, security, efficiency and regularity, as well as for aviation environmental protection). Selanjutnya, organisasi ini menetapkan aturan dan standar keselamatan yang harus dilaksanakan oleh semua negara anggotanya, seperti yang tercantum dalam ke-19 Annex, yang menjadi landasan bagi negara-negara anggota untuk menyusun regulasi penerbangan nasionalnya. Ada 4 Annexes yang hanya sebagai standar dan tidak sebagai praktik yang direkomendasikan dan sisanya sebagai yang standar dan praktik yang direkomendasikan = SARPs (ICAO)✈ Pejalan udara di manapun berada berhak untuk memperoleh keselamatan seutuhnya di sepanjang perjalanannya, untuk itu faktor kecelakaan atau insiden (pesawat) harus dihindari dengan hanya memilih dan menggunakan maskapai yang terbaik atau baik keselamatannya (sepanjang masih ada pilihan lain). Penerbangan komersial internasional memiliki karakteristik "borderless", menjadikan banyak maskapai yang memiliki peringkat keselamatan terbaik dan baik di dunia dan negeri ini yang dapat Anda gunakan. Memilih maskapai atau operator penerbangan berdasarkan keselamatan merupakan keputusan yang paling mendekati kebenaran, walaupun itu bukan satu-satunya faktor yang perlu dipertimbangkan. Meskipun semua maskapai penerbangan komersial pada umumnya diwajibkan untuk memenuhi dan mematuhi semua regulasi standar dan prosedur keselamatan tanpa kompromi, ada beberapa maskapai penerbangan yang memiliki reputasi yang lebih baik dalam menjaga standar keselamatan mereka dengan menerapkan protokol keselamatan tambahan. Berikut beberapa cara pendekatan dalam memilih maskapai penerbangan terbaik atau baik: 1 RATING REPUTATION, reputasi peringkat keselamatan yang dikeluarkan oleh badan independen yang kredibel dan diakui masyarakat dunia; 2. Fleet Age, umur pesawat yang relatif baru; 3. Pilot Training and Experience, dengan regulasi internasional; 4. Regulatory Oversight secara teratur dan terukur dari ICAO dan otoritas penerbangan sipil; 5. In-Flight Experience and Safety Features; 6. Passenger Feedback; 7. Service Record; 8. Accident and Incident History (biasanya dihitung oleh badan peringkat keselamatan independen yang diakui masyarakat dunia, umumnya dihitung 5 - 10 tahun terakhir); 9. Faktor-faktor lainnya: convenience, price, route, availability etc. Sumber ICAO, FAA, EASA, CAA, IATA dan airlinesrating.com. ✈ Tahukah Anda bahwa, peta navigasi udara yang dikenal juga dengan nama peta aeronautika (ANC = aeronautical navigation chart), adalah peta khusus yang dibuat bagi pilot untuk mendukung operasional di sepanjang penerbangannya dan bagi flight operation officer dalam pembuatan flight plan dan navigasi penerbangan. Peta ini menampilkan informasi penting seperti terrain, wilayah udara di sepanjang perjalanan yang menggambarkan alat bantu navigasi, waypoint, NDB, VOR, bandara, dan potensi bahaya, dengan memberikan tampilan berbagai obstacles (puncak gunung, misalnya puncak tertinggi di dunia Mount Everest; Sagarmatha; Chomolungma = 8.849 metres = 29.032 ft, permukaan berketinggian atau gedung pencakar langit) secara detail agar penerbangan menjadi selamat dan efisien (Sumber: Annex 4 - Aeronautical Charts 11th Edition) ✈ Ada beberapa perusahaan pembuat peta navigasi yang dikenal dan banyak dipergunakan oleh otoritas, maskapai dan operator penerbangan di dunia antara lain: Jeppesen, ForeFlight dan Rogers Data ✈ Bandar udara Innsbruck yang terletak di valley of the Inn River yang dikelilingi pegunungan Alpen di wilayah Austria termasuk kategori bandara yang sulit didarati (Category C)?, walaupun demikian bandara ini tidak mempergunakan sistem alat bantu pendaratan (ILS) yang presisi karena alasan terrain (terrain interference), dan sebagai penggantinya dipergunakan prosedur pendekatan Required Navigation Performance (RNP Approaches). Pilots use a localizer approach, non-precision approaches, or satellite-based navigation systems that are not affected by ground reflections (Aerospace Research Central) ✈ Required Navigation Performance (RNP) specifies the on-board navigation accuracy required for an aircraft to fly a defined path within a specific area, ensuring the aircraft stays within a designated "containment area" with a specified probability of accuracy, for example, RNP 0.3 means the aircraft must stay within 0.3 nautical miles of the intended path 95% of the time. (Skybrary dan Garmin) ✈ The New York Times: Serangan siber terjadi Sabtu kemarin di beberapa bandar udara Eropa khususnya untuk jaringan sistem reservasi dan check-in penumpang, sekilas dapat dibaca di running text About Us ✈ Di saat puncak musim hujan di Indonesia (BMKG: November dan Desember 2025), ada baiknya kita mengenal sekilas tentang bagian penting dalam sistem alat bantu pendaratan (ILS), yaitu Runway Visual Range (RVR), agar pesawat dapat mendarat dengan selamat di saat cuaca buruk dengan jarak pandang yang sangat rendah (very low visibility) ✈ Runway Visual Range (RVR) dalam sistem alat bantu pendaratan (ILS) adalah jarak horizontal yang dapat dilihat pilot dari garis tengah landasan pacu saat pesawat sudah berada sejajar lurus dengan perpanjangan runway (alligned), yang memungkinkan mereka melihat marka atau lampu permukaan landasan. Ini adalah pengukuran penting yang terekam oleh alat terpasang di bandara yang terhubung ke petugas tower atau pengendali lalu lintas udara, terutama dalam kondisi jarak pandang rendah seperti saat dipenuhi kabut, dan menentukan apakah pesawat diperkenankan untuk lepas landas atau mendarat dengan selamat berdasarkan standar operasional minimum yang ditetapkan. RVR dihitung berdasarkan alat sensor high resolution terpasang di sekitar landasan (ground-based RVR equipment) untuk mengetahui visibilitas, tingkat cahaya sekitar, dan intensitas lampu landasan pacu secara akurat, alih-alih merupakan pengukuran meteorologi langsung secara visual. Pilots get runway visual range (RVR) information from Air Traffic Control (ATC), who receives it from ground-based RVR equipment at the airport, not from direct cockpit devices or ILS instruments. (Source: FAA)✈ Instrument Landing System (ILS) CAT IIIC is not an ICAO-approved category for use, as there are no systems or procedures that allow for a decision height (DH) of zero with no runway visual range (RVR) limitation. Instead, CAT IIIB represents the current operational limit, providing guidance for landings with a DH below 50 feet and an RVR of not less than 50 meters, while CAT IIIC remains theoretical or not in practical use (Source: Skybrary). ✈ TCAS (Traffic Collision Avoidance System) issues two primary advisories: a Traffic Advisory (TA), which is an initial warning about a nearby aircraft that might become a threat, and a Resolution Advisory (RA), which is a critical alert providing specific, mandatory commands for pilots to take immediate action (like climbing or descending) to avoid an imminent collision. The RA is the most urgent, requiring pilots to follow the commands to maintain separation, often through complementary, coordinated instructions between TCAS-equipped aircraft. TCAS has proven to be very successful at protecting aircraft from midair collisions (MAC) and resolving threats. For example, TCAS works in a coordinated way; if one aircraft, "Aircraft A," receives an RA to climb, another conflicting aircraft, "Aircraft B," will receive a coordinated RA to descend to prevent a collision. (Source: ICAO and SKYbrary) ✈ Sesuai dengan ICAO Annex 12 — Search and Rescue, bila sebuah pesawat udara (atau helikopter) sudah melewati batas waktu report lebih dari 30 menit dari titik lapor (check point atau estimated time of arrival = ETA) yang telah ditetapkan, maka petugas ATS yang bertanggungjawab melayaninya di ruang udara di mana helikopter itu berada, harus SEGERA menyatakan (declare) DETRESFA (Distress Phase) sebagai fase terakhir dari hilang kontak, yang definisinya adalah: "a situation wherein there is a reasonable certainty that an aircraft and its occupants are threatened by grave and imminent danger and require immediate assistance" (Skybrary). Setelah di"declared" DETRESFA oleh petugas ATS, Tim SAR harus segera dinfo untuk bergerak melaksanakan tugasnya, tanpa menunda lagi. Waktu SAR sangat berharga menolong nyawa korban kecelakaan. Tim SAR sesuai regulasi akan melaksanakan tugasnya selama-lamanya 7 hari dihitung sejak dimulai waktu pencarian (golden time). ✈ Sebelum dinyatakan DETRESFA ada 2 fase yang terlebih dahulu dinyatakan yaitu INCERFA (Uncertainty Phase) dan ALERFA (Alert Phase). Ke-3 fase tersebut di "declared" berurutan dengan berbatas waktu pelaporan (menit) sebuah pesawat yang akan menjadi sebuah peringatan bagi petugas ATS yang melayani pergerakan atau penerbangan sebuah pesawat untuk kemudian segera melakukan declaration (pernyataan) berdasarkan kondisi dan posisi terakhir pesawat tersebut. Kegagalan pilot dalam melapor ke petugas ATS akan ditindaklanjuti oleh semua petugas yang melayani penerbangan tersebut dalam hitungan menit. ✈ ICAO mengkategorikan jenis kecelakan yang dialami PK-PPI tersebut sebagai Accident Runway Excursion, yang definisinya adalah: an event where an aircraft unintentionally leaves the designated runway surface during takeoff or landing, either by veering off the side or overrunning the end (of the runway in used) (ICAO) ✈ Commercial aviation is significantly safer than general aviation (GA), with a much lower accident rate. While commercial airlines have seen a dramatic decrease in accidents over the past two decades, GA continues to experience a higher rate of accidents, particularly fatal accidents. (EASA dan IATA) ✈ Registrasi pesawat udara sipil Indonesia dialokasikan oleh ICAO sebagai kombinasi 5 huruf yang akan diawali oleh 2 huruf PK yang tetap, sebagai tanda kebangsaan bagi Indonesia sehingga rentang alokasinya adalah dari PK-AAA sampai PK-ZZZ. Alokasi AAA ke ZZZ tersebut, akan membentuk kombinasi registrasi yang diperuntukkan bagi semua pesawat sipil yang didaftarkan di Indonesia (2025: jumlah pesawat udara di Indonesia masih di kisaran 1000 unit pesawat udara sipil). Dikutip dari web 2.0 scientific calculator terkait dengan penghitungan berapa jumlah kombinasi yang dapat diperoleh dari alokasi tersebut adalah sebagai berikut: "So there's a total of 263 = 17,576 combinations, 26 options for the first letter, 26 options for the second letter, and 26 options for the third letter". Kemudian DGCA akan menetapkan registrasi kepada semua pesawat udara sipil yang didaftarkan di Indonesia berdasarkan alokasi tersebut. Sedangkan registrasi untuk Microlight adalah dari PK-S001 sampai PK-S999. Selama ini, jenis microlight atau ultralight untuk rekreasi dan sport udara dijadikan sebagai pesawat latih oleh FASI. Ultralight sejenis ini oleh FAA didefinisikan bukan sebagai pesawat, namun sebagai ultralight vehicle. "In the US, the FAA defines an ultralight as a vehicle, not an aircraft, under Federal Aviation Regulation (FAR) Part 103. These "ultralight vehicles" are specifically for recreation or sport, have a single occupant, and lack a US or foreign airworthiness certificate. Powered ultralights have limitations on weight, fuel capacity, speed, and stall speed." (Sumber: FAA dan beberapa media dalam negeri) ✈ FAA: When making a civil aircraft registration, you should generally avoid the letters "I" and "O" because they can be easily confused with the numbers "1" and "0". For U.S. registrations (N-numbers), a registration number cannot begin with zero, and numbers 1 through 99 are reserved for FAA use. Also, avoid abbreviated or shortened names for individuals and corporations, and do not use nicknames. ✈ Apakah ada peluang melakukan tindakan korupsi di industri penerbangan? Lexology mengulasnya. Bacalah running text di Kolom Informasi Global ✈ Penerbangan kenegaraan dari negara asing yang akan melewati ruang udara atau memasuki negara Swiss untuk mendarat di bandar udara di negara Swiss, memerlukan izin khusus terlebih dahulu, yang dikenal sebagai izin diplomatik. Izin ini diberikan oleh FOCA (Federal Office of Civil Aviation), setelah berkonsultasi dengan kantor-kantor federal lainnya. Selengkapnya ada di Beranda ✈ Apakah penggunaan drone oleh turis asing di ruang udara Switzerland diperbolehkan? FOCA akan menjelaskannya secara informatif, buka halaman di Informasi Global ✈ Accident: An Air India Boeing 787-8, registration VT-ANB performing flight AI-171 from Ahmedabad (India) to London Gatwick,EN (UK) on Jun 12th 2025 with 230 passengers and 12 crew, was departing Ahmedabad's runway 23 at 13:38L (08:08Z) and crashed into Meghaninagar surbub about 0.5nm past the runway end. Rescue services are at the scene. India's DGCA reported the crew called Mayday at 13:39L (08:09Z) before the crash, there was no further transmission. The aircraft carried 230 passengers (169 Indian, 53 British, 1 Canadian and 7 Portuguese Nationals) and 12 crew. According to ADS-B the aircraft had lined up runway 23 directly from the apron, without backtracking, leaving a takeoff distance available of 1900 meters/6300 feet. In the last ADS-B position the aircraft had climbed to about 625 feet MSL (about 400 feet AGL) at 174 knots over ground. (Aviation Herald). Sedangkan Reuters mewartakan ada 1 penumpang selamat, berikut kutipannya: The sole survivor is a British national of Indian origin and is being treated in a hospital, the airline confirmed. The man told Indian media how he had heard a loud noise shortly after Flight AI171 took off. The only known surviving passenger was in seat 11A, next to an emergency exit, Chaudhary a top state police officer said for Reuters, adding that there could be more survivors in hospital. "Thirty seconds after take-off, there was a loud noise and then the plane crashed," 40-year-old Ramesh Viswashkumar told the Hindustan Times, which showed a boarding pass for seat 11A in that name online. It was the first crash for the Dreamliner, a wide-body airliner that began flying commercially in 2011, according to the Aviation Safety Network database. ✈ Festival Balon (Panas) Udara Gatineau di Aylmer, QC Kanada. Festival yang diadakan dekat dengan bandar udara internasional Macdonald-Cartier Ottawa sangat meriah dan tanpa ada gangguan terhadap keselamatan penerbangan. Penyelenggara atraksi sangat patuh dengan regulasi demi keselamatan masyarakat dan pengguna penerbangan ✈ The International Civil Aviation Organization's (ICAO) slogan "Safe Skies, Sustainable Future" encapsulates (merangkum) their mission to ensure a safe and environmentally responsible global aviation system. It reflects their commitment to reducing aviation accidents, achieving net-zero carbon emissions by 2050, and fostering a connected, accessible, and inclusive global transport system. ✈ Source: Media Release on 13 May 2025.`Minister for Foreign Affairs of Australia, Senator the Hon Penny Wong: Russia responsible for downing of Flight MH17. The International Civil Aviation Organisation (ICAO) Council in Montreal (on 12 May 2025) has found Russia is responsible under international law for the downing of Malaysia Airlines Flight MH17 on 17 July 2014. This is a historic moment in the pursuit of truth, justice and accountability for the victims of the downing of Flight MH17, and their families and loved ones. The ICAO Council found that Russia breached the prohibition under international law on the use of weapons against civil aircraft in flight and is responsible for the loss of 298 innocent lives, including 38 who called Australia home. In reaching its decision, the ICAO Council has upheld the fundamental principle that weapons should not be used against civil aircraft. The Australian Government welcomes the ICAO Council’s decision and urges it to move swiftly to determine remedies for this violation. ✈ Pursuit of the truth: "Pencarian, penemuan dan pengungkapan kebenaran" mengacu pada proses mencari, menemukan, dan mengungkap informasi faktual, pengetahuan, dan pemahaman tentang dunia dan fenomenanya. Proses ini melibatkan pertanyaan, penyelidikan, dan pemeriksaan kritis terhadap berbagai perspektif secara aktif untuk memperoleh pemahaman yang lebih akurat dan dapat diandalkan tentang realitas. Pencarian ini dapat didorong oleh keinginan untuk memperoleh pengetahuan, kebutuhan akan kejelasan, atau pencarian keadilan. Pencarian kebenaran melibatkan pengumpulan informasi dan verifikasinya melalui berbagai metode, termasuk observasi, eksperimen, dan analisis. ✈ Ada artikel yang mengulas lengkap tentang dilema penerbangan helikopter di North Sea. 4 alasan mengapa lokusnya North Sea, adalah karena tersibuk di dunia, hasil survei RMT Union sebagai serikat pekerja, fenomena alam triggered lightning dan hasil minyak dari sana merupakan referensi dunia. Selamat membaca. ✈ Tahukah Anda bahwa dari sekian banyak safety tools yang secara resmi dijadikan standar oleh ICAO untuk terwujudnya keselamatan penerbangan, salah satunya dikenal dengan nama Cockpit Resource Management atau Crew Resource Management. Apa itu CRM?, kami telah mengulasnya di halaman Informasi Global ✈ FAA: Although a number of foreign air carriers authorized in-seat cockpit naps during flight, the FAA does not authorize such in-seat cockpit naps (ICAO menyebut cockpit naps sebagai CR = controlled rest). Cockpit naps di sini diartikan sama dengan sebagai tidur sejenak (tidak lebih dari 30 menit) di two-pilot operation di ruang kokpit secara bergantian. ✈ Di penerbangan komersial, ketinggian ekonomis (economical flight level) disebut juga sebagai ketinggian ekonomis jelajah yang merujuk kepada penggunaan ketinggian di mana sebuah pesawat sedang terbang dalam kondisi paling efisien dalam kaitannya dengan penggunaan bahan bakar dan biaya selama penerbangannya yang memenuhi unsur selamat, aman dan nyaman (Boeing). ✈ Clear Air Turbulence (CAT) adalah jenis turbulensi yang terjadi di langit yang cerah tanpa awan, sehingga sulit diprediksi bahkan tidak dapat diprediksi oleh radar cuaca. CAT umumnya terjadi di high altitude (ketinggian jelajah di atas 15.000 kaki QNE). CAT merupakan 1 dari 4 jenis turbulensi yang bisa terjadi di sepanjang penerbangan. Sebagai penumpang pesawat yang sering terbang dan memiliki rasa takut terbang, memahami CAT sebaik-baiknya dan seutuhnya dapat meredakan kekhawatiran Anda dan membantu Anda untuk lebih siap saat mengalaminya. Pilot pesawat udara sipil dilatih untuk selalu mengatasi akibat turbulensi dengan menghindari sebaik-baiknya. Selama penerbangan agar selalu kencangkan sabuk keselamatan di saat duduk, khususnya di saat memasuki cuaca buruk. Your seat belt is your safety. (FAA) ✈ Turbulensi CAT biasanya disebabkan oleh massa udara jet stream yang bergerak dengan kecepatan yang bervariasi (cepat dan lambat). Misalnya, saat massa udara jet stream bergerak berdampingan kemudian kecepatan atau arahnya masing-masing berbeda secara signifikan. Anomali jet stream inilah yang menimbulkan CAT. Kondisi ini terjadi karena adanya warm air (massa udara hangat akibat higher temperature) bertemu dengan cold air yang dihasilkan oleh lower temperature. Air masses tend to move from cold regions to warm regions. This movement is driven by the difference in density between cold and warm air. ✈ Selain turbulensi yang dihasilkan oleh fenomena alam (cuaca) ada bentuk turbulensi lain yaitu vortex, yang dihasilkan karena pertemuan tekanan udara dari bawah sayap dan dari atas sayap. Jenis turbulensi ini juga berbahaya karena bisa mencelakakan pesawat yang terbang di jalur dan ketinggian yang sama ketika sedang di posisi longitudinal di belakang pesawat yang menghasilkan vortex. Turbulensi ini terbentuk karena adanya gaya aerodinamis pesawat yang berbeda, berlawanan arah, yaitu dari aliran gaya angkat (lift up) ke atas dari bawah sayap yang mengalir ke kedua ujung sayap yang bertemu dengan aliran gaya dorong ke bawah (drag). Agar terhindar dari bahaya turbulensi vortex ini, ICAO mengatur separasi wake turbulence dengan jarak horisontal beriringan antar 2 atau lebih pesawat yang sedang terbang beiringan di depan dan di belakang. Selalu kencangkan sabuk keselamatan saat sedang duduk. ✈ ✈ In aviation, turbulence is categorized into four main levels: light, moderate, severe, and extreme, each characterized by the intensity of its impact on the aircraft and the resulting passenger experience. These categories help pilots and air traffic control understand the potential hazards of encountering turbulence during a flight. ✈ Ada infografis prosedur radiotelephony dalam komunikasi mengakhiri read back di halaman CNS Room ✈ In aviation safety, the sequence of events, from least to most severe, is generally considered to be: incident, serious incident, accident, and fatal accident. This progression outlines the increasing severity of events impacting aircraft operations. (Boeing) ✈ On 3 April 2025, Ocean Infinity has temporarily suspended its search for Malaysia Airlines Flight MH370 due to "seasonal weather changes" and "unavoidable prior commercial commitments". The search, which had been slated to resume at the end of the year, has been postponed to the next summer in the Southern Hemisphere. The Malaysian Transport Minister, Anthony Loke, confirmed the suspension, stating that the current weather patterns are not suitable for the search. (Wikipedia English Version) ✈ As a reminder: The Tenerife airport disaster occurred on March 27, 1977. It involved a collision between two Boeing 747 passenger jets on the runway at Los Rodeos Airport (now Tenerife North Airport) on the island of Tenerife. This deadly accident resulted in 583 fatalities and remains the deadliest in aviation history. 45 years after, the ICAO, or International Civil Aviation Organization, officially stated the terms "runway incursion" and "runway excursion" for the type of this accident through various publications and initiatives, notably starting in 2007 with Doc 9870 ✈ Tahukah Anda bahwa badan pengelola pelayanan navigasi udara Kanada yang bernama NAV CANADA melayani ruang udara seluas 18.000.000km² dan ini merupakan yang terluas kedua di dunia setelah Rusia. Badan pengelola ruang udara ini memberikan pelayanan navigasi penerbangannya dengan tingkat keselamatan yang tinggi (zero incident in near-miss di Q1 2025) dan tanpa pendanaan anggaran dari pemerintah, namun bisa memperoleh revenue yang besar. (Sumber: NAV CANADA) ✈ NAV CANADA's revenue for fiscal year 2024 was $1.8 billion. This represents an increase from the $1.778 billion in revenue generated during the previous fiscal year (2023). ✈ NAV CANADA adalah badan pengelola navigasi penerbangan Kanada yang sepenuhnya dilaksanakan oleh swasta tanpa keikutsertaan anggaran negara (APBN) dan diawasi sepenuhnya oleh Otoritas. Bentuk usaha keselamatan penerbangan inilah yang melaksanakan kaidah berusaha dengan efisiensi yang sebenarnya. NAV CANADA is not owned by a private company. It is a private, not-for-profit corporation that provides civil air navigation services in Canada. It is responsible for air traffic control, flight information, and other aeronautical services, but it is not owned by any individual or company. NAV CANADA relies on fees charged to airlines and aircraft operators to cover its costs, and it does not receive any government funding or subsidies. (Source: NAV CANADA) ✈ Albert Einstein pernah berkata bahwa: "Menyalahkan sebelum menyelidiki adalah (bentuk) ketidaktahuan yang tingkatnya adalah paling tinggi.". Sedangkan Gene Kranz, Manajer Misi Apollo 13 NASA, berkata: "Kegagalan Bukanlah Sebuah Pilihan". ✈ ICAO: 2023 was the safest year in the past five years (2019-2023) in terms of safety indicators such as global accident rate, number of fatal accidents, total fatalities and fatality rate. ✈ Inilah 10 besar pengunjung terbanyak portal ini (authenticated users bukan robots atau spiders users) berdasarkan negara dan jumlah halaman yang dibuka untuk dibaca pada bulan Februari 2025 : United States (5.737), Poland (5.059), Indonesia (411), Russian Federation (258), Great Britain (143), India (69), Greece (48), Spain (25), Bulgaria (14) dan China (14). Dalam 28 hari di bulan Februari 2025, total keseluruhan ada lebih dari 25 negara pengunjung (visitor country) yang rutin mengunjungi portal ini dengan jumlah halaman yang dikunjunginya sebanyak 12.005. Sumber Yahoo Turbify ✈ Source ATSB: In a typical turbulence incident, 99 per cent of people on board receive no injuries. However, the bumpy ride can cause passengers and cabin crew who are not wearing their seat belts to be thrown around without warning. About 25 in-flight turbulence injuries are reported in Australia each year to the Australian Transport Safety Bureau (ATSB), and many more go unreported. ✈

Animated waving Indonesian flags

Tanah Airku Tercinta, Indonesia, Berjayalah Sepanjang Masa
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya (Instrumental)
Pencipta Lagu : Wage Rudolf Supratman

Dimainkan oleh : Victorian Philharmonic Orchestra, Melbourne*), Konduktor : Addie MS, dipertunjukkan pada Acara Konser Simfoni Negeriku, di Aula Simfonia Jakarta pada 13 Agustus 2016

*) Setelah terkoreksi oleh Aplikasi Auto Shazam


Pendahulu kita telah mewariskan bumi pertiwi Nusantara ini dalam keragaman berbentuk kesatuan yang direbut dari penjajah melalui perjuangan antara hidup dan mati. Di wilayah ruang udara kedaulatan Indonesia terletak dua Flight Information Regions, yaitu FIR Jakarta dan FIR Makassar, yang terhampar dan terbentang luas, memanjang dari ujung paling barat, Sabang, sampai ujung paling timur, Merauke, serta melebar dari ujung paling utara Pulau Miangas sampai ujung terselatan, Pulau Rote. Luas Ruang Udara FIRs di Indonesia, terukur mencakup seluas ± 2,2 juta km².

Luas Ruang Udara Kedaulatan sebuah negara tentunya tidak akan selalu terukur sama dengan Luas Ruang Udara FIRs nya. Negara Kanada misalnya, memiliki jangkauan ruang udara FIRs nya melewati ruang udara kedaulatan negaranya, dan sebaliknya ada pula negara yang ruang udara kedaulatannya "dimasuki" oleh ruang udara FIR negara lain sehingga pelayanan navigasi udaranya dilayani oleh negara tetangganya. Menurut ketentuan ICAO hal tersebut dimungkinkan terjadi tanpa mempengaruhi ruang udara kedaulatan sebuah negara. Hal ini sejalan dengan sifat pelayanan penerbangan sipil yaitu, "borderless dan seamless". Untuk lebih jelasnya bacalah tulisan selengkapnya tentang 2 FIRs di Indonesia terkait dengan FIR dan Kedaulatan.

Hamparan tersebut adalah Nusantara ("nusa" berarti pulau dan "antara" berarti di antara) yang sejak lama juga sudah dikenal dengan sebutan "untaian zamrud di khatulistiwa", itulah NKRI, tidak yang lain. Sebagai sebuah negara berdaulat, yang memproklamirkan kemerdekaan ke dunia internasional sejak 17 Agustus 1945, kini jumlah penduduk Indonesia pada semester pertama tahun 2024 adalah ± 282.477.584 jiwa. Angka ini naik 1.606.562 jiwa dibandingkan semester pertama tahun 2023 (Administrasi Kependudukan = Adminduk). Indonesia berkepulauan ± 16.771 pulau*), menjadikannya sebagai negara berdaulat berpenduduk terbanyak ke-4 dunia (2023), dan berkepulauan terluas dunia. Kini, jumlah pulau terhitung pada 2022 yang didaftarkan dan disetujui badan dunia UNGEGN (United Nation Group of Expert on Geographical Names) berjumlah 17.000. Inilah gambar infografis proses selengkapnya.

FIR yang terletak di ruang udara kedaulatan Indonesia pernah terdiri dari FIR Jakarta, FIR Bali (seharusnya bernama FIR Denpasar karena Bali adalah nama pulau bukan kota), FIR Ujung Pandang dan FIR Biak (Sumber: Direktorat Penerbangan Sipil). Semenjak 12 Mei 2005, berdasarkan keputusan ICAO Asia-Pacific RAN Meeting (the ICAO Asia-Pacific Regional Air Navigation Meeting), konfigurasi FIRs di Indonesia dibuat lebih efisien sehingga hanya menjadi 2 FIRs seperti saat ini, yaitu FIR Jakarta dan FIR Makassar (Ujung Pandang). Sumber: Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil = DGCA. Sebagai perbandingan, ruang udara Australia luasnya 51,7 juta km² atau 11% ruang udara dunia, hanya terbagi menjadi 2 FIRs, yaitu FIR Brisbane dan FIR Melbourne. Kedua FIRs di Australia ini dikelola oleh ANSP Airservices Australia.

RAN Meeting ICAO bila dirasa perlu dapat diadakan setiap 10 tahun sekali oleh 7 Kantor Regional ICAO. "ICAO Regional Air Navigation (RAN) meetings are typically held approximately every 10 years. These meetings are crucial for updating and refining regional air navigation plans for facilities, services, and procedures. The decision to convene an RAN meeting is made by the ICAO Council, based on recommendations from the Air Navigation Commission". ICAO senantiasa akan memberikan keputusan dengan efisiensi terbaik kepada setiap contracting state (negara anggota) dalam mengelola setiap ruang udaranya. 7 Regional Offices ICAO, masing-masing berkantor pusat di Bangkok (Asia and Pacific), Cairo (Middle East), Dakar (Western and Central Africa), Lima (South America), Mexico City (North America, Central America, dan Caribbean), Nairobi (Eastern and Southern Africa), dan Paris (Europe and North Atlantic). Pada 27 Juni 2013, ICAO membentuk Asia and Pacific (APAC) Regional Sub-Office (RSO) yang kantor pusatnya berkedudukan di Beijing, China. (Sumber: ICAO).

FIR atau "Flight Information Region is a defined area of airspace where flight information service and alerting service are provided. It's the largest regular division of airspace used globally". Otoritas atau negara yang ditetapkan oleh ICAO untuk bertanggungjawab di ruang udara tersebut akan memberikan pelayanan navigasi udara sesuai dengan Standard dan Procedures Internasional yang berlaku. Pelayanan navigasi udara di sebagian ruang udara FIR Jakarta yaitu di ruang udara di atas Natuna, Batam, Tanjungpinang, Kepulauan Riau dan sebagian ruang udara di atas Laut Tiongkok Selatan seluas ±249.575 km², berdasarkan ketetapan ICAO, sejak 1947 dikendalikan oleh otoritas penerbangan sipil Singapura (CAAS = Civil Aviation Authority of Singapore).

Undang Undang RI Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, mengamanahkan bahwa pengendalian itu selambat-lambatnya dilakukan sepenuhnya oleh Indonesia 15 tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang tersebut. Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura yang resmi ditandatangani Pemerintah Singapura dan Indonesia pada Selasa 25/01/2022, di Bintan, Kepulau Riau, menandai dimulainya proses pengalihan pelayanan dan pengendalian navigasi udara dari CAAS kepada otoritas penerbangan Indonesia. Sejak tanggal itu, pelayanan navigasi udara sebagaimana disebutkan di atas, secara bertahap mulai dilakukan pengendaliannya oleh otoritas penerbangan sipil Indonesia dan dilaksanakan bersama oleh CAAS dan badan pengelola navigasi udara (air navigation service provider = ANSP). Badan pengelola dimaksud bernama Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) - AirNav Indonesia. Badan hukum LPPNPI ditetapkan oleh pemerintah RI berbentuk Perusahaan Umum (Perum).

Selanjutnya, dengan ditandai oleh terbitnya ratifikasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2022 Tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura Tentang Penyesuaian Batas Antara Flight Information Region Jakarta dan Flight Information Region Singapura serta dilegalisasi dengan persetujuan dari ICAO yang dikeluarkan pada 15 Desember 2023, maka, efektif sejak 21 Maret 2024 pukul 20.00 UTC atau 22 Maret 2024 pukul 03.00 WIB, lalu lintas udara di sebagian ruang udara Jakarta Flight Information Region (FIR) tersebut, secara resmi sepenuhnya dikendalikan oleh Indonesia.

"Indonesia's sovereignty airspace encompasses approximately 2,842,725 km². This includes the 249,575 km² that were recently re-aligned with Singapore, increasing the total area under Indonesian control. This area of airspace is now controlled and served by AirNav Indonesia, meaning all aircraft flying within this area will receive air navigation services from Indonesia directly". (Sumber: Wikipedia English Version dan DGCA Ditjen Perhubungan Udara - Kemenhub).

Sebelum dibentuk LPPNPI, pengelolaan pelayanan navigasi udara dan usaha kebandarudaraan digabung dan dilaksanakan berdasarkan pembagian wilayah oleh PT. Angkasa Pura I dan II, serta Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia (Directorate General of Civil Aviation = DGCA Ministry of Transportation). Pengelolaan pelayanan navigasi udara yang dilaksanakan oleh Otoritas tersebut dikenal dengan nama unit pelaksana SENOPEN (Sentra Operasi Keselamatan Penerbangan).

Sejak Senin 9 September 2024, PT. Angkasa Pura I dan II digabung menjadi PT. Angkasa Pura Indonesia (PT. API). Agar lebih fokus mengutamakan pelayanan navigasi udara sebagai upaya terwujudnya keselamatan penerbangan seutuhnya, ICAO merekomendasikan kepada otoritas penerbangan sipil Indonesia agar usaha kenavigasiudaraan (air navigation service provider = ANSP) dan kebandarudaraan (airport provider) yang sejak lama dilakukan oleh kedua BUMN dan Otoritas (SENOPEN) tersebut, dipisah. Sejak September 2012 dibentuklah LPPNPI sebagai perusahaan umum milik negara yang salah satu kriteria usahanya adalah semata-mata tidak untuk mengejar keuntungan (cost effectiveness/cost recovery).

Di beberapa negara Eropa dan Amerika Utara yang memiliki prestasi keselamatan terbaik, usaha kenavigasiudaraan (ANSP) sudah diberikan sepenuhnya kepada pihak swasta, salah satu yang sudah ada di dunia adalah NAV CANADA, yang sejak 1996 mengelola ruang udara (airspace) untuk memberikan pelayanan navigasi udara. NAV CANADA melayani ruang udara seluas 18.000.000km². Negara Kanada, dalam hal ini adalah otoritas penerbangan sipil Kanada (TC = Transport Canada-Civil Aviation) hanya sebatas sebagai regulator untuk melakukan pembinaan teknis operasional termasuk pengawasannya dan sebatas memungut hasil pengenaan pajak. Pemerintah Kanada tidak mendanai NAV CANADA. Tanpa APBN menjadikan masalah finansial negara ini menjadi lebih efisien, sehat dan tangguh. Konsep efisiensi senantiasa direkomendasikan ICAO kepada setiap contracting state.

PT. API yang dikenal pula dengan nama InJourney Airports, LPPNPI (AirNav Indonesia) dan semua maskapai serta operator penerbangan sipil/komersial baik nasional dan swasta dengan pesawat beregistrasi sipil (di Indonesia adalah PK-xxx), seluruhnya, secara teknis-operasional di bawah pembinaan Otoritas (DGCA) Kementerian Perhubungan. The Directorate General of Civil Aviation (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara) is responsible for formulating and implementing policies and standards related to air transportation, aviation safety, airworthiness certification, airport engineering, and aviation electronic and electrical facilities.

Pelayanan navigasi udara dilakukan dengan berbagai regulasi ketat (very strictly regulations) dan dengan prosedur berstandar internasional dari ICAO. Pemberian pelayanan navigasi udara di seluruh wilayah ruang udara Indonesia (FIR Jakarta dan FIR Makassar) adalah untuk terwujudnya keselamatan lalu lintas penerbangan seutuhnya (one flight cycle is movement from taxiing and taking-off to landing and parking). Selain itu, pelayanan keamanan, keteraturan, kelancaran dan efisiensi lalu lintas udara beserta pemberian notifikasi terkait Search and Rescue juga diberikan. Pelayanan itu antara lain berupa pemberian informasi penting (NOTAM, cuaca, traffic dan penentuan separasi vertikal, longitudinal dan horizontal), instruksi, pemberian clearance dan penentuan arah (vectoring & heading).

Di dalam panduan ICAO (antara lain ICAO Document 9161 Manual on Air Navigation Services Economics dan Document 9082 ICAO’s Policies on Charges for Airports and Air Navigation Services) disebutkan bahwa semua pesawat udara*), selain pesawat negara dan militer yang diberikan pelayanan navigasi udara, akan dikenakan beberapa jenis pungutan (charges) terkait dengan jenis pelayanan yang diperolehnya. Pungutan tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai pos pendapatan (revenue) bagi negara (otoritas atau badan swasta yang ditunjuk) yang melayani FIR itu, atau badan pengelola yang ditetapkan oleh negara tersebut untuk melaksanakan pelayanan navigasi udara. Apabila badan dimaksud merupakan badan usaha swasta, maka selanjutnya pemerintah akan mengenakan pajak untuk dimasukkan kedalam kas pendapatan negara. Sedangkan untuk charges pelayanan non navigasi udara, dipungut oleh badan usaha kebandarudaraan, baik milik pemerintah maupun swasta. Ketika pengendalian navigasi udara di Sector A masih dilakukan oleh CAAS, sesuai kesepakatan bilateral, charges dipungut oleh CAAS dan hasil pungutan sepenuhnya langsung diserahkan kepada pemerintah Indonesia.

Di planet Bumi ini, NKRI memiliki "keunikan-kekayaan" sebanyak ±300 kelompok etnis dengan ±1.331 suku bangsa (BPS, 2010) dan ±718 ragam bahasa. Sebuah suku disebut suku bangsa bila merujuk kepada kelompok sosial yang memiliki kesamaan budaya, tradisi, dan bahasa, serta seringkali dihubungkan dengan garis keturunan yang sama. Sementara etnis grup lebih luas, mencakup kelompok sosial yang memiliki identitas budaya, bahasa, dan sejarah yang sama, tanpa selalu terkait dengan garis keturunan atau asal-usul geografis. Walaupun jumlah suku Jawa mencapai 41% dari total keseluruhan dari suku yang ada di Indonesia, namun NKRI sepakat mempergunakan 1 bahasa Nasional sebagai bahasa persatuan, yang populer di dunia dengan sebutan "Bahasa" (Bahasa Indonesia). Data angka tersebut dikutip dari Badan Bahasa, Kemendikbud dan BPS (Badan Pusat Statistik).

Berbagai macam keragaman di negeri ini harus diakui bersama sebagai sebuah keniscayaan yang merupakan berkah yang berasal dari Allah swt., yang sudah ada sejak lama sebelum NKRI terbentuk. Kita sebagai warganegara yang baik, harus bangga sekaligus sadar dengan berkah ini dan untuk itu kita harus turut aktif menjaganya. Siapapun kita, sebagai generasi penerus, bertanggungjawab menjaga dan mempertahankannya, untuk selanjutnya menyerahkan tongkat estafet warisan ini kepada anak-cucu kita sebagai generasi penerus berikutnya, sampai mencapai kemakmuran di akhir zaman.

*) Di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, pesawat udara didefinisikan sebagai "setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan".


Ayo bangsaku, marilah, bersama NKRI dengan upaya ICAO**), kita tingkatkan keselamatan penerbangan di negeri ini, agar setingkat keselamatan terbaik dunia, dan turut menjaga bersama kesehatan bangsa dari berbagai munculnya penyebaran penyakit melalui pintu masuk bandar udara di awal 2025 di Indonesia. Kondisi ini semua dapat dicapai dengan melakukan perjalanan yang selamat, aman dan sehat. Bangsaku, di mana pun Anda berada di belahan Bumi ini, salam selamat dan salam sehat, bersama iringan lagu kebangsaan: "Indonesia Raya (Instrumental), yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman, dimainkan oleh : Victorian Philharmonic Orchestra, Melbourne, dengan, Konduktor : Addie MS dan dipertunjukkan pada Acara Konser Simfoni Negeriku, di Aula Simfonia Jakarta pada 13 Agustus 2016.

*) Jumlah pulau terhitung terakhir (2021) yang dilaporkan kepada UNGEGN (United Nation Group of Expert on Geographical Names)

**) "The ICAO's efforts: No Country Left Behind".

The No Country Left Behind (NCLB) initiative highlights ICAO's efforts to assist States in implementing ICAO Standards and Recommended Practices (SARPs). The main goal of this work is to help ensure that SARPs implementation is better harmonized globally so that all States have access to the significant socio-economic benefits of safe and reliable air transport.


NCLB adalah: salah satu upaya ICAO, sebagai inisiatif unggulan dalam bentuk pendampingan untuk negara anggota dalam mengimplementasikan Standar dan Aturan yang Disarankan ICAO (SARPs). Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk memberikan bantuan teknis (technical assistance) kepada semua negara anggotanya, sehingga dapat memastikan bahwa pelaksanaan SARPs tersebut dilaksanakan secara global dan selaras, sehingga setiap negara akan mendapatkan manfaat sosial-ekonomi yang maksimal dari pelayanan penerbangan yang selamat dan dapat diandalkan.


Citilink Membatalkan Penerbangan Ke Ngloram

Dikutip dari Detik.com: "Maskapai Citilink dengan nomor penerbangan QG 1184 Senin (20/12/2021) tujuan Bandara Ngloram (yang baru dibuka beberapa hari lalu), batal terbang dari bandar udara Halim PK Jakarta dikarenakan pintu daruratnya dibuka oleh penumpang". Tindakan semacam ini walaupun ketika pesawat masih di darat di saat awak kabin memeragakan penggunaan sabuk pengamanan dan tindakan emergency namun bagi penerbangan sipil sudah merupakan sebuah gangguan keamanan dan keselamatan.

Tindakan tersebut akan sangat berbahaya lagi bila dilakukan oleh yang bersangkutan di saat pesawat sudah terbang. Dunia Menyapa Negeri telah menulis hal apa yang bakalan terjadi bila tindakan ini dilakukan di saat pesawat sudah ToC (top of climb) atau di ketinggian jelajah dengan ketinggian flight level (FL). Keputusan pembatalan oleh awak pesawat Citilink tersebut merupakan keputusan paling tepat dalam mematuhi ketentuan aturan keselamatan dan keamanan penerbangan sipil. Ketentuan aturan keselamatan di penerbangan komersial (mengangkut penumpang berbayar) atau jenis penerbangan yang biasa disebut revenue flight akan lebih ketat ketentuan keselamatan dan keamanannya. Pembatalan tersebut hanya diberlakukan bagi penerbangan reguler dengan nomor penerbangan QG 1184 untuk hari itu saja. Di artikel Rapid Descent Bukan Rapid Test dapat dibaca lebih lengkap tentang keadaan yang akan terjadi bila pesawat mengalami rapid depressurisation = uncontrolled decompression. Selamat membacanya.


Robot Cerdas Perseverance Mendarat di Mars

Akhirnya, robot cerdas Perseverance mendarat di Mars, tepatnya, di crater Jezero, pada Kamis 18/2/2021 pukul 03.55 pm ET atau Jumat 19/2/2021 dinihari 03.55 WIB., setelah "terbang" selama 7 bulan non stop, sejauh ±480 juta kilometer dari Bumi dengan kecepatan 24.600 mph (± 39.600 kmph). Bila dihitung berdasarkan angka itu semua (lama terbang, jarak dan kecepatan), mengapa jarak Mars dari Bumi menjadi sejauh itu, bukan ± 199 juta km?. Untuk mengetahuinya baca selengkapnya dalam Perseverance Menyusul ke Mars dan Mendarat.

Setelah Perseverance diturunkan dengan alat (crane) di permukaan crater Jezero, pesawat induk pembawanya terbang kembali ke orbit (lihat gambar proses pendaratan di atas), dengan meninggalkan si robot cerdas dan tangguh Perseverance bertugas sendirian di sekeliling crater Jezero sampai jangka waktu tertentu. Di akhir penugasannya nanti, semua material padat (berbentuk bebatuan Mars) dalam ukuran kecil yang sudah tersimpan di dalam 43 pipa (tube) oleh Perserverance, akan dijemput kembali oleh robot lain untuk di bawa ke Bumi. Ingat, semua proses tersebut dilakukan secara robotik,dan secara otonomus dan ada yang dikendalikan dari Bumi. Saat ini Mars sedang berada dijarak sejauh ± 190 - 200 juta km dari Bumi. Gambar ketika Perseverance memasuki fase EDL beberapa gambarnya diambil oleh spacecraft pengorbit NASA yang memiliki multi tugas (multipurpose) pemetaan aerial. Pengorbit di Mars ini bernama Mars Reconnaissance Orbiter, yang sedang mengorbit Mars sejak 2006. Sedangkan saat diturunkan dari kapsul pembawa waktu diturunkan dengan mempergunakan derek (crane) dengan gambar sejelas itu dilakukan oleh kamera dari spacecraft pembawa Perseverance. Mars Reconnaissance Orbiter diluncurkan NASA 12 Agustus 2005 memiliki tugas memetakan secara lengkap dengan liputan gambar luas (aerial) berbagai kejadian di permukaan Mars. Spacecraft ini masih berfungsi sampai sekarang.

Sumber: NASA


Mesin United UA-328 Terbakar, 231 Penumpang Selamat

Sumber gambar: NTSB


Kata Bijak Keselamatan

erlihat pesawat Negara Republik Indonesia jenis B737-8U3 (BBJ2) ini, dalam posisi ketika melakukan penerbangan di fase pendekatan terakhir untuk pendaratan di waktu matahari menjelang terbenam. Gambar yang dikutip dari Jetphotos tersebut memperlihatkan pesawat dengan registrasi A-001 yang juga dipergunakan sebagai nama panggilan (internasional) pada pelayanan komunikasi radio, sedang melakukan penerbangan kenegaraan di ruang udara Eropa, dengan latar belakang terlihat melintasi Bulan. Foto tersebut menggambarkan ketika pesawat sedang bersiap untuk mendarat di Bandar Udara Internasional Helmut-Schmidt Hamburg, (Flughafen Hamburg), Fuhlsbüttel, Jerman, pada 6 Juli 2017.

A-001 adalah tanda registrasi yang tertempel di badan pesawat yang juga merupakan nama panggilan internasional di komunukasi radio bagi pesawat kepresidenan jenis B737-8U3. Pesawat ini merupakan pesawat berjangkauan terbang kelas menengah, sehingga untuk penerbangan dari bandar udara Halim Perdanakusuma (HLM), Jakarta ke Bandar Udara Hamburg (HAM), Jerman yang sejauh ± 8.831 mil itu, harus melakukan transit di Bandar Udara Esenboğa Havalimani (ESB), Ankara, Turki, untuk pengisian bahan bakar. Jarak penerbangan dari HLM ke ESB ± 5.662,5 mil, sedangkan A-001, jenis BBJ2 memiliki kemampuan terbang non stop maksimum sejauh 6.365 mil. Pesawat dengan nama panggilan radio sebagai “Alfa Zero Zero One” itu, melakukan pendaratan di Hamburg, Jerman pada 6/7/2017, sekitar pukul 19.09 waktu setempat (00.09 WIB tengah malam tanggal 7/7/2017), dengan membawa Presiden RI Joko Widodo dan rombongan Delegasi dari Indonesia dalam rangka mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2017 di Hamburg Jerman, yang diadakan tanggal 7 – 8 Juli 2017. Alfa adalah penyebutan huruf A sesuai ICAO spelling alphabet. Kami mengutip kata bijak yang masih berlaku sampai sekarang, di latar belakang gambar ini, sebagai pengingat tentang keselamatan penerbangan.

Wilbur Wright dikenal sebagai salah seorang dari Wright Brothers, penemu, pembuat pesawat udara sekaligus pelatih terbang (1867-1912). Pada pukul 10:35 pagi waktu setempat (10:35 WIB malam) di saat cuaca dingin dan mendung pada tanggal 17 Desember 1903, Wilbur bersama saudaranya, Orville secara bergantian beberapa kali menerbangkan untuk pertama kalinya pesawat udara bermesin yang dapat dikendalikan sejauh 4 mil dengan ketinggian 20 kaki, di dekat wilayah pantai berpasir di Kitty Hawk, North Carolina, Amerika.

Sumber gambar: Jetphotos


Gambar Badai Tropis Genevieve


Kado Ulang Tahun ke-8 Curiosity dari Mars

emandangan panoramik dalam posisi lanskap dari Mars dengan kualitas gambar High Definition ini dihasilkan dari 17 perangkat kamera yang terpasang di wahana Mars ini dengan total kemampuan 1,8 miliar pixel Pano (360°). Ke-4 gambar di atas, dikutip dari sumber kami, NASA yang merilisnya, bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun ke-8 wahana Mars, Curiosity, di Planet Merah. 8 tahun Bumi ini, adalah perhitungan manusia Bumi (NASA) yaitu dari 6 Agustus 2012, sejak wahana ini mulai mendarat di Aeolis Palus di Gunung Sharp, sampai 6 Agustus 2020. Rover Curiosity bertugas melakukan berbagai eksplorasi dengan menjelajahi Mars selama 6,5 tahun Bumi, berkeliling hingga sejauh puluhan km (20 km) dari tempat pendaratannya.

Sejak 1997 hingga 2020 ini, NASA telah mendaratkan 4 rover di Mars selain Curiosity yang memiliki masa aktif dari 2012 - sekarang. Ke-3 rover lainnya itu adalah, yang pertama, Sojourner (masa aktif 83 sols, pada 27/9/1997), kedua, Spirit (masa aktif 2004 - 2010), dan ketiga adalah Opportunity (masa aktif 2013 - sekarang). NASA merilis gambar yang diletakkan di paragraf bawah adalah berasal dari rover lainnya yang saat ini sudah tidak aktif, yaitu Spirit (masa aktif, 2004-2010). Perseverance adalah rover berteknologi lanjut berikutnya yang diharapkan akan mulai aktif Februari 2021.

Inilah sekilas info tentang perhitungan waktu di Mars. 1 hari Mars ≠ 1 hari Bumi, 1 hari Mars lebih lama 39 menit dan 35 detik daripada 1 hari Bumi. Satuan hari di Mars disebut sols (day on Mars = solar day on Mars), sehingga menjadikan 1 tahun Mars = 668 sols. Rover Curiosity sampai dengan 11/8/2020 sudah berada di Mars, selama 2849 sols = 4,26 tahun Mars = 2927 hari Bumi = 8 tahun, 5 hari Bumi. Tanda 1 hari di Mars sama dengan di Bumi yaitu berdasarkan munculnya sinar Matahari (sunrise) dan terbenamnya sinar Matahari (sunset). Rover ini bisa bertahan bertugas dengan seluruh peralatannya masih terus berfungsi dengan normal di permukaan Mars di tempat terbuka yang bercuaca sangat ekstrim. Cuaca Mars sangat berbeda dengan Bumi, di mana Mars jauh lebih dingin daripada Bumi. Suhu di malam hari rata-rata berkisar -70°C, sedangkan yang terendah di wilayah kutub Mars saat musim dingin adalah -125°C dan tertinggi "hanya" sekitar +20°C. Mars memiliki 4 musim seperti Bumi, yaitu Autumn, Winter, Spring dan Summer. Orbit Mars lebih jauh ± 50 juta km dibandingkan orbit Bumi terhadap Matahari. Untuk diketahui, bahwa, jarak dari Bumi ke Mars, akan selalu berubah-ubah mengingat Mars sebagai sasaran yang menjadi obyek yang dituju adalah planet yang bergerak dengan beputar (berotasi di sumbunya) dan mengorbit mengelilingi Matahari seperti juga Bumi. Jadi ada kalanya jarak paling jauh dan jarak terdekat (orbit berbentuk elips). Jarak terjauh Bumi ke Mars adalah antara kisaran 400 - 500 juta km (probe Al-Amal milik UAE telah menempuh jarak dari Bumi ke Mars sejauh ±494 juta km selama 7 bulan) , dan terdekat adalah ±57,6 juta km (jarak terdekat telah terjadi pada 31/7/2020 lalu). Sehingga bila akan membandingkan terhadap ke-3 spacecraft yang diluncurkan ke Mars dalam waktu hampir bersamaan, maka waktu tibanya di Mars sangat tergantung kepada kecepatan dari dorongan kekuatan roketnya sejak awal peluncurannya. Ketiga roket yang mendorong ke-3 spacecraft yang menuju ke Mars yaitu Al-Amal dari UAE, Tianwen-1 dari Tiongkok dan Perseverance dari NASA berbeda. Dari ketiga roket pendorong tersebut, memang roket pembawa Perseverance yaitu Atlas V buatan United Launch Alliance (ULA), sebuah perusahaan bersama antara Boeing dengan Lockheed, Amerika adalah yang terkuat besaran daya dorongnya.

Eksplorasi Curiosity yang diawali sejak 2012, adalah penelitian dengan maksud damai yang paling lengkap dan jauh yang pernah dilakukan oleh sebuah wahana angkasa buatan tangan manusia Bumi di Mars. Gambar-gambar ini adalah 3 dari puluhan pemandangan panoramik lanskap Mars yang dikirim secara rutin oleh Curiosity ke Bumi yang paling otentik, akurat dan terkini yang bisa dinikmati oleh manusia Bumi. 5 gambar di artikel ini (4 dari Curiosity dan 1 dari Spirit), adalah pemandangan Mars yang menarik dan unik terpilih, hanya untuk pembaca portal ini. Februari 2021, Curiosity akan ditemani oleh wahana Mars pelanjutnya, Perseverance, yang walaupun bentuknya mirip dengan pendahulunya, namun berteknologi lanjut, kuat dan tangguh, untuk mengeksplorasi dan memberikan gambaran Mars dari sisi permukaan Mars yang lebih sulit didatangi, dari permukaan sebelumnya. Demikian sering dan cermatnya planet ini didatangi dan dieksplorasi oleh NASA dan beberapa negara lainnya, apakah karena Mars, bakalan menjadi tempat tinggal manusia Bumi berikutnya setelah Bumi, di masa depan?, atau, hanya untuk sekedar "message" kepada negara yang sedang melakukan perlombaan ke ruang angkasa, bahwa NASA sudah terlebih dahulu, melangkah, memotivasi dan share (berbagi) kepada semua negara di dunia?, Wallahu a'lam bish-shawabi.

Sumber: NASA


Kargo Udara dengan Volume Terluas

esawat kargo terbesar dunia buatan Antonov, Ukraina, jenis AN-225 Mriya ini telah memecahkan rekor dalam mengangkut kargo, dengan volume terluas sejauh ± 7.052 km, dari Tianjin, Tiongkok ke Warsawa, Polandia. Jarak sejauh itu ditempuh secara transit melalui Bandar udara Almaty, Kazakhstan untuk pengisian bahan bakar dan penyegaran awak pesawat. Pesawat bermesin 6, Mriya (dari bahasa Ukraina yang berarti Dream), lepas landas pada 13/4/2020 dari Tianjin ke Warsawa membawa barang kargo dengan volume seluas 1.000 m3 dengan berat 100 ton yang berupa berbagai obat-obatan COVID-19, alat penganalisa laboratorium, masker dan perangkat kesehatan pelindung lainnya. Dalam sejarah penerbangan sipil, barang kargo seluas ini belum pernah diangkut dalam perut pesawat kargo apa pun. Pengangkutan ini dilakukan oleh perusahaan Inggris Chapman Freeborn Airchartering Ltd yang menyewa pesawat AN-225 dari perusahaan kargo Antonov. Penerbangan ini merupakan penerbangan pertama dari jenis pesawat AN-225 setelah mengalami modernisasi dan perawatan besar-besaran oleh pabrik pesawat Antonov Company, Ukraina.

Sejak akhir Maret 2020 sampai kini, pesawat Mriya telah melakukan berbagai penerbangan kemanusiaan khususnya untuk mengangkut berbagai obat-obatan dan perangkat kesehatan lainnya guna mengatasi pandemik global COVID-19. Total kargo terangkut mencapai berat 1.400 ton ke berbagai tujuan ke seluruh dunia dari Tiongkok. Penerbangan kemanusiaan itu menjadikan AN-225 sebagai pengangkut obat-obatan terbanyak dan terluas dalam volumenya selama masa pandemik global COVID-19. Kini, sejak Februari 2022 satu-satunya jenis pesawat buatan Ukraina ini menjadi impian, karena hancur di rudal pasukan Rusia.

Sumber: airlineratings.com


Mojave, Tempat Peristirahatan Akhir

emanakah si burung besi akan terbang di masa pensiun? Jawabannya, salah satunya adalah Mojave Air & Space Port. Parkiran panjang pesawat jet jenis t-tails dan baling-baling berderet bercampur aduk di samping si Ratu Udara (Queen of the skies = sebutan bagi Jumbo Jet = B747) dan DC- Sepuluh (DC-10), yang legendaris, disimpan, di ruang udara terbuka yang berdebu, kering dan panas di lokasi padang Mojave [diucapkan: /moʊˈhɑːvi/ atau /məˈhɑːvi/]. Mojave Air & Space Port (MASP), sesuai namanya yang bukan hanya untuk airport tapi space port adalah salah satu tempat peristirahatan terakhir pesawat udara yang terkenal di Amerika. Data terkini, tercatat ada sekitar 4.500 pesawat milik maskapai dari seluruh dunia.

Tempat penyimpanan akhir Mojave yang terletak di selatan California dan Nevada ini, meliputi Death Valley, Amargosa Valley, Pahrump Valley telah menjadi tempat penyimpanan akhir yang populer bagi pesawat udara beregistrasi sipil hingga militer yang berasal dari seluruh dunia. Pesawat komersial jet yang kemudian menjadi rongsokan (defunct), mendominasi area ini. Selain itu umur pesawat berdasarkan nilai kelaikudaraan dan keekonomian dapat cepat terjadi, sehingga mempercepat penambahan pesawat defunct. Pesawat yang dapat disimpan di museum pun sangat terbatas jumlahnya bila dibandingkan dengan banyaknya jumlah yang sudah dipensiunkan.

Desert Mojave tidak hanya sebagai graveyard atau tempat peristirahatan akhir (TPA) berbagai jenis pesawat berbagai ukuran dari kecil hingga jumbo seperti B747 dan DC 10, namun juga berfungsi seperti lazimnya sebuah bandar udara untuk umum. Dengan memiliki 3 landasan aktif bandar udara diketinggian 2.787 kaki di atas permukaan laut (dpl), ini pun terbuka untuk penerbangan umum dan komersial. Landasan terpanjang MASP adalah 12/30 dengan panjang x lebar 3.810 m x 60 m. Lagi pula tidak semua pesawat rongsokan adalah barang tidak berguna. Ada bagian badan pesawat yang dikandangkan, namun masih bisa dipergunakan untuk memperbaiki pesawat lainnya (dikanibal). Di tempat yang cuacanya ideal bagi penyimpanan pesawat di udara terbuka ini ada pula yang sekedar diparkir sementara dalam jangka waktu lama, sampai ada pembelinya, artinya masih ada pesawat yang disimpan dan masih memiliki nilai kelaikudaraan dan keekonomian. Sesuai data dari National Academy of Sciences, Amerika, negara ini memiliki 190.000 pesawat beregistrasi sipil (182.000 di antaranya berjenis sayap tetap dan 7.000, bersayap putar, namun ada sumber data statistik lain menyebutnya sejumlah 9.348 helikopter). Selain itu di Amerika terdapat 5.000 bandar udara yang terbuka untuk umum, dan memiliki ± 600.000 pilot. Jumlah itu semua menjadikan Amerika menjadi negara terbanyak di dunia yang memiliki pesawat sipil, bandar udara untuk umum dan pilot. Bisa dibayangkan bila pesawat sejumlah itu secara bertahap harus memasuki masa pensiun, yang kemudian akan digantikan oleh pesawat baru lainnya.

Mojave Air & Space Port adalah satu dari beberapa tempat peristirahatan akhir pesawat (graveyard = boneyard) di Amerika. Fungsi Space Port ini tidak hanya untuk penyimpanan akhir pesawat yang akan di scrapped (dibuang untuk di daur ulang), namun memiliki beberapa fungsi lainnya. Selain untuk kepentingan penerbangan umum, MASP, juga dijadikan bandar udara untuk tes terbang, kegiatan industri dan development, perawatan dan penyimpanan. Pesawat dari program penerbangan wisata ke ruang angkasa perusahaan Virgin Atlantic milik Sir Richard Branson, yang bernama Virgin Galactic mengadakan tes terbang hingga ketinggian 55.000 kaki di atas bandar udara ini. 2 tes terbang ke angkasa lainnya di MASP, adalah pesawat angkasa bermesin roket bernama SpaceShipOne (SS1), buatan Burt & Dick Rutan, dan pesawat udara terbesar pembawa pesawat ruang angkasa bernama Stratolaunch. Masih ingat dengan prestasi pesawat bernama Voyager dengan pilot Dick Rutan dan co-pilot, Jeana Yeager, yang menjadi pesawat terbang non stop keliling dunia sejauh 26.358 mil, selama 9 hari, 3 menit dan 44 detik tanpa stop dan tanpa penambahan bahan bakar di udara (air refueling), yang pertama di dunia, pada 23 Desember 1986? Kakak dan adik, Burt dan Dick Rutan, saat ini sedang melakukan tes terbang dan pengembangan pesawat SS1 hingga ketinggian 47.000 kaki di atas bandar udara Mojave. Pesawat-pesawat itu semua, kelak diharapkan akan menjadi pesawat komersial wisata angkasa bagi penumpang umum.

Selain itu, di saat banyaknya pesawat yang di grounded akibat COVID-19, pesawat Airbus A380 milik Qantas Australia, disimpan di Mojave. Selain itu, pada 24 Juli 2020 lalu, maskapai ini telah menyimpan terlebih dahulu sebuah pesawat jumbo jetnya jenis B747-400 beregistrasi VH-OEJ “Wunala” yang baru berumur 17 tahun dengan melakukan terbang terakhir ke Mojave melalui LAX (Los Angeles), untuk disimpan menunggu pembeli. Maskapai Qantas melakukan percepatan penggantian (phase-out) jenis jumbo jet ini dalam upaya mengatasi krisis finansial akibat COVID-19. Uniknya, penerbangan perpisahan VH-OEJ itu diterbangkan oleh kapten pilot wanita pertama Qantas, Sharelle Quinn yang telah menjadi pilot di Qantas selama 36 tahun. Alasan maskapai ini menyimpan di tempat yang jauh dari Australia adalah suhu udara di Mojave yang memiliki humiditas dan dew point yang memenuhi syarat bagi penyimpanan pesawatnya agar terhindar dari karat (corrosion). Suhu udara di Mojave memang luar biasa. Di saat paling terik bisa mencapai 48° C dengan curah hujan yang rendah (5 inchi per tahun). Selain Mojave, di Amerika terdapat tempat penyimpanan rongsokan pesawat terbesar di dunia, yaitu Davis-Monthan Air Force Base, berlokasi dekat Tucson, Arizona.

Sumber gambar dan warta: MASP dan Qantas


Perseverance Menyusul ke Mars


erseverance adalah nama robot "cerdas" buatan manusia cerdas Bumi di misi NASA yang disebut Mars 2020, berhasil diluncurkan dengan sukses pada hari Kamis, 30/7/2020 pukul 07.50 AM EDT (18.50 WIB Kamis 30/7/2020) dari Cape Canaveral Air Force Station, Florida. Peluncuran ini sempat ditunda beberapa kali karena alasan teknis, untuk terbang menyusul 2 pendahulunya yang diluncurkan di awal Juli 2020 ini. Peluncuran kali ini adalah giliran NASA untuk mengulanginya kembali, semenjak wahana Mars Pathfinder mendarat di Ares Vallis region, Mars pada 4/7/1997 untuk melakukan eksplorasi dengan robot buatan manusia Bumi pertama yang diberi nama Sojourner, di planet yang dikenal dengan debu dan kekeringannya itu. Sojourner bertugas di Mars hanya 87 Martian solar days (sols) = 85 hari Bumi (1 hari Martian solar day = 24 jam 39 menit dan 35 detik, yang berarti lebih lama dari pada 1 hari Bumi). Di peluncuran sekarang ini, selain kendaraan berbentuk robot itu, ada wahana lainnya yang juga ikut diluncurkan yaitu sejenis helikopter, yang diberi nama Ingenuity. Kedua wahana itu diluncurkan oleh roket pembawa Atlas V buatan United Launch Alliance (ULA), sebuah perusahaan bersama antara Boeing dengan Lockheed, Amerika. Kedua wahana itu memiliki kemampuan jangkauan yang lebih jauh lagi dari lokasi yang pernah dilakukan oleh wahana Mars sebelumnya, baik oleh NASA maupun dari negara lain. Pendaratan Perseverance di lokasi yang bernama Jezero Crater. Bagi Ingenuity, ini akan menjadi pesawat helikopter pertama buatan tangan manusia Bumi, yang akan melakukan penerbangan di planet Mars, yang dikendalikan dari jarak jauh. Ingenuity akan diterbangkan, hingga ± 300 meter jauhnya dari lokasi pendaratan dan dengan ketinggian ± 10 meter. Jezero Crater adalah kawah di Mars, yang dipilih sebagai tempat pendaratan kali ini. Ingenuity akan beroperasi selama 90 hari sejak waktu pendaratan. Kawah ini merupakan terrain yang dipilih NASA yang paling sulit untuk dimasuki. Untuk menghadapi terrain yang sangat sulit itu, Perseverance dilengkapi berbagai macam perangkat berteknologi lanjut dan tangguh, antara lain seperti, 6 roda beragam fungsi untuk melakukan perjalanan di terrain yang berpemukaan terjal serta, alat pengebor, kamera dan alat perekam sensitif. Robot tangguh ini telah lolos ujicoba yang berat di Bumi, di permukaan tanah yang disamakan dengan kontur seperti di Mars. Diharapkan hasil yang akan diperoleh wahana "cerdas" ini merupakan data (termasuk sampel bebatuan dan tanah), yang paling komprehensif, valid dan akurat bila dibandingkan dengan hasil terdahulu yang pernah diperoleh wahana Mars NASA lain (Curiosity).

Robot Perseverance adalah wahana (rover = kendaraan) Mars yang dibuat dengan spesifikasi performance paling unggul, sehingga akan menjadi wahana Mars tercanggih, terlengkap dan termodern teknologinya dibandingkan kendaraan NASA pendahulunya. Sekilas tentang wahana Mars NASA yang saat ini masih aktif bertugas di Mars yaitu, Curiosity sebuah alat robot berbentuk kendaraan, yang sedang bertugas di Mars, sejak 5 Agustus 2012 di daerah yang bernama Aeolis Palus. Curiosity, sampai dengan 23 Juli 2020, sudah bertugas selama 2831 sols di Mars (Martian days = lama hari di tahun Mars yang berbeda dengan Bumi). Sedangkan, Perseverance adalah wahana dengan teknologi lebih lanjut yang bekerja secara robotik dengan kemampuan yang lebih canggih, kuat dan tangguh sesuai dengan namanya, Perseverance (= tangguh). Wahana ini diluncurkan oleh roket pembawa berkekuatan dahsyat Atlas V dari Florida. Melihat prosesnya, harus diakui bahwa peluncuran Perseverance kali ini menandai perlombaan ekspolarasi ruang angkasa yang mendidik dan sehat bagi negara pendatang baru (India, UAE, Tiongkok dan UE), yang dibentuk oleh NASA, yang sudah terlebih dahulu merintis misi peluncuran wahana eksplorasi ke planet Mars, sejak puluhan tahun yang lalu, bahkan lebih 50 tahun yang lalu untuk pendaratan manusia pertama di planet Bulan. "Perlombaan" peluncuran wahana ke Mars yang saat ini sedang berlangsung adalah di bulan Juli 2020 ini sampai dengan kuartal II 2020, adalah setelah Al-Amal dari UAE dan Tianwen-1 dari Tiongkok (yang juga membawa trio robot), diluncurkan beberapa hari lebih dahulu. Perseverance akan menempuh waktu terbang sama dengan pendahulunya Al-Amal yaitu selama 7 bulan. Wahana tangguh ini diperkirakan akan mendarat di Mars pada 18/2/2021, berdekatan waktu ketibaannya dengan Al-Amal yang akan bertugas di orbit paling dekat Mars. Perseverance akan membor permukaan batu keras dan tanah Mars dan mengambilnya sebagai sampel untuk dimasukkan kedalam 43 tubes (seukuran rokok tipis) yang sudah disiapkan di rover Perseverance. Di akhir 2020 nanti sampel yang terdiri dari contoh bebatuan dan tanah yang sudah dimasukkan kedalam 43 tubes yang di "seal", itu akan dibawa pulang ke Bumi oleh misi robot yang akan mengambilnya.

Apabila Perseverance berhasil mendarat di Mars, ini akan merupakan rover Mars NASA ketiga selama ini yang berhasil mengambil bebatuan dari planet di luar Bumi untuk nantinya akan dibawa ke Bumi. NASA telah berhasil memperoleh berbagai sampel bebatuan sebelumnya dari Mars dan Bulan dari misi- misi terdahulu. NASA melalui rover pertama ke asteroid yang bernama OSIRIS-REx yang diluncurkan 8/9/2016, telah mendekati asteroid Bennu pada Desember 2018. Diperkirakan pada 20/10/2020, OSIRIS-REx akan turun ke permukaan untuk mulai mengoleksi sampel dari Asteroid Bennu yang pertama kalinya dari site Nightingale, dan diperkirakan akan kembali ke Bumi dengan membawa sampel tersebut pada 2023.

Tentang waktu tempuh Perseverance yang 7 bulan itu, adalah waktu yang tersingkat di saat orbit Mars saat ini (sampai dengan 15 Agustus 2020) sedang berada di posisi paling dekat dengan Bumi, selepas tanggal tersebut Mars akan menjauhi dan konsekuensinya akan lebih lama dicapainya. Jarak terdekat antara Bumi dengan Mars seperti saat ini, baru akan terjadi lagi 26 bulan kemudian. Semua prestasi wahana dari ke-3 negara yang sedang melakukan eksplorasi planet Mars di tahun 2020 ini, semuanya adalah untuk menimba lebih dalam lagi tentang fenomena planet Mars ini sebagai misi damai manusia Bumi. Melihat begitu banyaknya frekuensi misi penerbangan ke Mars, sampai dengan kuartal II di tahun 2020 ini, kelihatannya, planet merah ini menjadi alternatif paling menjanjikan para ilmuwan Bumi sebagai bakal tempat hunian manusia Bumi di masa depan, Wallahu a'lam bish-shawabi.

Sumber NASA, BBC, CNN dan CNET


Al-Amal Probe Arabs Meluncur dan Tiba di Martian

mirati engineers (para insinyur Emirates) yang bertugas pada program pesawat ruang angkasa ke planet Mars, terbagi atas tim pembuat yang rata-rata berumur 27 tahun dan tim yang bertanggungjawab terhadap peluncurannya yang berumur di bawah 35 tahun. Seluruh anggota tim itu yang berjumlah sekitar 200 orang yang berasal dari badan ruang angkasa Mohammed Bin Rashid Space Center (MBRSC), Dubai, merasa lega dan bangga setelah pesawat ruang angkasa tidak berawak seukuran mobil pertama buatan negaranya, Uni Emirates Arab, dan juga menjadi yang pertama dari negara-negara Arab lainnya, telah meluncur ke orbit Mars dengan lancar dan sukses. Pesawat ruang angkasa yang diberi nama "Hope" atau dalam bahasa Arab, Al-Amal itu, telah diluncurkan dari Tanegashima Space Center, Jepang, pada hari Senin, 20/7/2020 pukul 06.58 pagi waktu setempat. Peluncurannya dengan roket H-IIA, buatan Mitsubishi Heavy Industries yang sempat tertunda 2 x karena alasan cuaca, akhirnya berhasil mengangkasa untuk membawa probe spacecraft Al-Amal atau "Hope", untuk menerbangi jarak sejauh ± 500 juta km menuju orbit planet merah, Mars (ini adalah data yang sudah terkoreksi setelah disebutkan terdahulu, dari 2 sumber sebelumnya yang tertulis ±600 juta km dan ±401 juta km). Data dari NASA menyebutkan bahwa jarak terjauh antara Bumi dengan Mars adalah ± 401 juta km dan terdekat adalah ± 57,6 juta km yang terjadi pada 31/7/2020 lalu. Para insinyur muda yang berada di bawah MBRSC dan badan ruang angkasa Uni Emirates Arab, sudah mempersiapkan semuanya sejak lama. Para ilmuwan UAE itu akan meneliti lebih lengkap dan dalam semua scientific data tentang fenomena angkasa planet Mars secara mendalam yang akan dikirim Al-Amal selama 2 tahun, dan akan membagikannya secara gratis kepada seluruh ilmuwan yang berada di Bumi. Tujuan jangka panjang ilmuwan UEA adalah melakukan penelitian secara komprehensif kemungkinan untuk menempati Mars sebagai tempat tinggal manusia Bumi pada tahun 2117.

Para insinyur aerospace UEA yang berjumlah 75 orang, dipersiapkan terlebih dahulu oleh pemerintah UEA untuk menjadi perintis, dengan menugasbelajarkan mereka di 3 perguruan tinggi Amerika yaitu, University of Colorado, Boulder; Arizona State University dan University of California, Berkeley sejak 6 tahun yang lalu. Mereka berkolaborasi dengan para ahli di NASA dengan semangat menimba ilmu ruang angkasa, dan kemudian melakukan alih "high-tech knowledge" secara berjenjang kepada insinyur generasi muda Emirati, dengan target agar mereka dapat membuat probe spacecraft buatan negaranya sendiri, UEA, dan akhirnya berhasil. Al-Amal adalah pesawat ruang angkasa probe pertama dari negara Arab.Teknologi roket sebelumnya, waktu tempuh untuk menuju Mars adalah 21 bulan dengan rincian: 9 bulan perjalanan untuk mencapai Mars, 3 bulan di orbit Mars dan 9 bulan untuk kembali, namun tidak demikian dengan teknologi roket generasi baru H - IIA, yang membawa Al-Amal. Pesawat ruang angkasa Al-Amal akan mencapai orbit Mars lebih cepat, yaitu dengan kecepatan 121.000 km/jam sehingga dapat mencapapai Mars dalam waktu ± 7 bulan. Al-Amal akan segera mengirim data ilmiah tentang Mars ke Bumi yang pertama, pada Februari 2021, bertepatan dengan Hari Jadi Pembentukan negara Uni Emirates Arab yang ke-50.

Pemimpin proyek yang paling bertanggungjawab atas segala persiapan dari pembuatan sampai seluruh proses peluncuran dan perjalanan Al Amal, adalah seorang ilmuwan wanita berusia muda (33 tahun), bernama Her Excellency Sarah bint Yousif Al Amiri, yang juga merangkap sebagai ‎ Menteri Ministry of State for Advanced Sciences, sekaligus Ketua Dewan Ilmuwan UAE. Al-Amal dibuat sepenuhnya mulai dari 0 sejak awal oleh para insinyur ruang angkasa Emirates. Salah satu kebanggaan mereka nanti adalah ketika Al Amal akan melakukan pengurangan kecepatan dari semula 121.000 km/jam menjadi 18.000 km/jam secara otonomus (tanpa komando Stasiun Pengendali di Bumi) di saat akan memasuki orbit Mars, dan sebaliknya bila akan keluar orbit Mars, kembali ke orbit semula. Al-Amal akan mengeksplorasi dengan mengamati Mars dari jarak paling dekat yang belum pernah dilakukan oleh wahana angkasa sebelumnya. Jarak terdekat ketika melakukan eksplorasi tersebut adalah 20.000 km dan terjauh 43.000 km (karena orbitnya berbentuk elips) di orbit Martian (sebutan lain bagi planet Mars yang mengorbit Matahari dalam waktu 687 hari yang merupakan = 1 tahun Mars = 1,88 tahun Bumi, karena Mars memiliki kecepatan sedikit lambat di banding Bumi yaitu, dengan kecepatan 24 km/detik). Al-Amal, kemudian secara kontinyu akan mengirim data ilmiah ke Bumi (scientific data) selama 1,88 tahun Bumi, yang berarti Al-Amal akan berada di ruang angkasa sampai 2025. Selama waktu itu, secara terus menerus, Al-Amal, akan melakukan orbit Mars dengan setiap 1 x orbitnya akan menempuh waktu 55 jam (1 hari Mars = 24 jam 37 menit 0 detik). Untuk memperjelas tentang waktu Bumi dan waktu Mars yang disebutkan di atas, kita harus berpatokan bahwa waktu di kedua planet ini memang berbeda. Mengingat sampai saat ini belum ada manusia Bumi yang menghuni di planet Mars, maka semua waktu yang disebutkan di atas didasarkan oleh semua pewarta yang dijadikan sumber kami dengan selalu berdasarkan atas perhitungan waktu di Bumi. Perhitungan berdasarkan waktu Mars yang turut disajikan, hanya untuk sebagai nice to know saja (sekedar untuk diketahui) sebagai pengetahuan sementara sampai dengan planet Mars itu benar benar terbukti dapat dihuni oleh manusia Bumi. Kelak, (mungkin) akan ada sebutan waktu Bumi dan waktu Mars yang dilaporkan oleh manusia Bumi yang menghuni di masing-masing planet itu. Manusia Bumi yang hanya pernah berada (beberapa jam) di planet lain selain di Bumi adalah, para astronot NASA yang melakukan misi program Apollo, ketika berada di planet Bulan dari 1969 - 1972 secara bergantian.

Secara khusus, para ilmuwan UEA akan meneliti, bagaimana cuaca di lapisan atmosfer bagian atas (upper) dan bawah (lower), planet ini saling berinteraksi untuk mendapatkan gambaran yang paling jelas tentang cuaca planet ini. Hasil penelitian itu semua akan dibagikan kepada seluruh ilmuwan di dunia secara gratis untuk pengembangan ilmu pengetahuan dunia oleh masing-masing negara. Kebanggaan tercermin dari komentar dan raut muka para pemimpin negara UEA yang mengikuti secara live peluncuran yang bersejarah ini, dari Dubai. His Highness Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum yang dijadikan nama Pusat Angkasa UAE, adalah nama Wakil Presiden, Perdana Menteri dan Pemimpin negara Uni Emirates Arab.

Berita terkini, mewartakan bahwa, setelah melakukan “penerbangan” selama 7 bulan, yang dimulai sejak peluncurannya pada 20 Juli 2020, kini, sampailah probe Al-Amal di orbit Martian (sebutan lain Mars) pada 9 Februari 2021. Al-Amal “menerbangi” non stop jarak sejauh 494 juta kilometer (307 juta mil). Sedangkan ketika “HOPE” berada di orbit Mars, jarak antara Mars dengan Bumi sedang berada di jarak sejauh 190 juta kilometer. Jarak sejauh ini menjadikan berita “pendaratan” yang dikirimkan oleh Al-Amal baru diterima di Bumi 11 menit kemudian. Lamanya waktu penerimaan 11 menit itu menjadikan, kejadian yang dialami “HOPE” di saat kritis memasuki orbit Mars tidak bisa dikendalikan dengan segera oleh stasiun pengendali di MBRSC di Bumi. Oleh sebab itu di segmen kritis 27 menit, “HOPE” sendiri yang akan mengendalikan secara otomotis. Hanya ada 2 kemungkinannya dalam proses entry dan landing, dikendalikan secara otomatis dan berhasil, atau dikendalikan secara otomatis, namun gagal tanpa bisa di”back-up” segera oleh MBRSC. Alhamdulillah, pada segmen tersebut, ”HOPE” berhasil memasuki orbit Mars dengan sukses, setelah “terbang” selama 7 bulan terus menerus tanpa henti dengan kecepatan 121.000km/h (75.000mil/h). Di saat memasuki atmosfer Martian, sebutan lain Mars, Al-Amal mengurangi kecepatanya menjadi 18.000km/h (11.200mph). Untuk mengurangi kecepatan itu diperlukan “pengereman” dengan menghidupkan (burn) roket dengan kekuatan daya dorong 6 x 120-Newton thrusters. Proses entry dan landing, adalah momen 27-minute orbit insertion yang tidak bisa di intervensi oleh Pengendali Misi Mohammed bin Rashid Space Center (MBRSC) di Bumi. Momen pembakaran mesin roket untuk pengereman juga termasuk di waktu 27 menit yang kritis bagi probe itu yang dikendalikan secara otomatis. Keberhasilan Al-Amal “melakukan” proses entry dan landing merupakan salah satu indikator kesuksesan misi yang dimulai digagas MBRSC sejak 2014. Al-Amal akan “bertugas” 2 tahun Bumi atau ±1 tahun Mars di Mars (A Mars year is 687 Earth days, 1 tahun Mars = 687 hari di Bumi). Sumber: MBRSC, Gulf News AFP, Khaleej Times dan BBC


Ayo, Tumbuhkan Budaya Keselamatan Anda

orkplace di definisi di atas, bukan hanya diartikan sebagai tempat bekerja di sebuah institusi saja, namun dapat juga diartikan sebagai sebuah bangunan rumah tangga (home) yang kokoh, di mana dijadikan sebagai tempat tinggal dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Rumah (Home), selain merupakan tempat kehidupan, juga diartikan sebagai tempat yang memberikan kehangatan, ketenangan, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan di dalamnya. Siapapun kita, apakah sebagai anggota atau kepala rumah tangga, tentu memiliki tanggungjawab untuk mewujudkannya, dengan ikut bersikap, berbicara, berbagi, berdiskusi dan berperilaku tentang keselamatan itu. Berperilaku nilai-nilai keselamatan, sebagai kepala rumah tangga yang juga berarti akan bertindak sebagai kepala keluarga, wajib dimiliki untuk diperlihatkan, sekurang-kurangnya untuk menjadi pedoman bagi semua anggota keluarga, sebagai kesiapan, bila akan melakukan perjalanan ke tempat lain atau berinteraksi dengan masyarakat luar. Itu semua tentunya, demi keselamatan anggota keluarga.

Di waktu sekarang, di mana negeri kita ini sedang memasuki bulan-bulan puncak penyebaran virus COVID-19, dalam mematuhi, melaksanakan dan menjaga kesehatan dengan protokol kesehatan yang sudah dinyatakan secara nasional bahkan global, adalah merupakan sebuah keharusan. Di negeri ini, protokol kesehatan yang telah diberlakukan selama ini, terbukti menjadi perangkat penyelamat anggota keluarga dan diri kita dari pandemi global wabah virus COVID-19 yang dapat menyebar ke siapa saja, tanpa pandang bulu dan tanpa bisa dikendalikan. Lakukanlah terlebih dahulu pemahaman dan kepatuhan menjalankan protokol kesehatan itu dengan benar, dimulai dari lingkungan keluarga, sebelum kita ke luar rumah untuk berinteraksi dengan masyarakat.

Manusia cerdas Bumi, adalah pelaku keselamatan atau kesehatan yang selalu berupaya untuk mengutamakan kepatuhan dan pencegahan seutuhnya, terlebih dahulu, dengan menjalankan semua protokol kesehatan (COVID-19), atau standar keselamatan, agar, insya ALLAH, selalu terhindar dari kecelakaan atau penyakit (terpapar COVID-19), bukan sebaliknya, yaitu, baru mau melakukan kepatuhan terhadap semua aturan setelah mengalami kecelakaan atau sakit (COVID-19). Manusia cerdas saat ini, telah menjadikan budaya keselamatan sebagai "way of life" nya. Kita semua adalah mahluk cerdas Bumi, sepanjang akal dan pikiran yang telah diberikan oleh ALLAH swt., dipergunakan dengan sebaik-baiknya demi keselamatan dan kesehatan.


Baju untuk Berjalan Kaki di Angkasa

erjalan kaki keluar dari kabin pesawat udara jet komersial yang sedang terbang adalah tindakan yang tidak pernah terjadi dalam sejarah penerbangan sipil, selain tidak mungkin dilakukan oleh penumpang pesawat, juga sangat berbahaya, dan dipastikan dilarang oleh otoritas dari negara mana pun.

Selain kandungan kadar oksigen di ketinggian itu, akan makin berkurang yang diakibatkan oleh berkurangnya tekanan untuk mendorong molekul tersebut bersatu, juga kepadatan udaranya pun akan bertambah tipis, yang akan mengakibatkan manusia akan sulit bernafas, serasa tercekik dan akhirnya tidak dapat bernafas, lagi pula di saat pesawat jet yang terbang cepat, sehingga tidak mungkin itu terjadi.

Dalam artikel ini, ketentuan (berjalan) keluar pesawat tersebut, tidak berlaku bagi penerbangan di ruang angkasa, khususnya bagi astronot di pesawat ruang angkasa. Astronot dalam melakukan misinya, ada yang harus keluar dari spacecraft (pesawat ruang angkasa), di saat sudah mengorbit di angkasa untuk melakukan berbagai tugas di ruang angkasa terbuka seperti, melakukan konstruksi, perbaikan dan perawatan stasiun ruang udara atau pendaratan di permukaan Bulan. Walaupun penerjemahan kata spacewalk yang sering dipergunakan untuk gerakan ini tidak dapat disepadankan dengan kata "berjalan" di ruang udara, karena pada dasarnya astronot keluar kabin spacecraft bukan berjalan namun melayang, namun untuk artikel ini kita asumsikan spacewalk adalah sama dengan berjalan di ruang udara.

Pada Program Apollo yang dimulai 27/10/1961 dan diakhiri pada 17/12/1972, di beberapa misinya mengharuskan astronot bertugas keluar dari modul untuk "menjejakkan" kakinya di udara permukaan planet Bulan dan melakukan eksplorasi dengan berjalan kaki ke sekeliling wahananya. Aktivitas berjalan ke luar dari modul atau pesawat ruang angkasa (spacewalk) disebut oleh NASA sebagai Extra Vehicular Activity disingkat EVA. Lama dan banyaknya melakukan EVA akan diperhitungkan sebagai nilai tambah terhadap bobot karir atau peringkat seorang astrnot, sebagaimana pilot pesawat komersial yang memperoleh jam terbangnya. Gambaran umum pakaian khusus EVA, dapat dilihat di infografis di atas.

Baju angkasa bukan sekedar perlengkapan astronot untuk dipakai, namun merupakan pakaian yang memiliki seperangkat peralatan dengan beragam kegunaan. Eksplorasi ke ruang angkasa mempergunakan 2 jenis pakaian yang kedua-duanya berfungsi sebagai pelindung astronot dalam melakukan tugas yang dikategorikan berbahaya. Jenis pertama adalah pakaian yang dipergunakan astronot di saat peluncuran ke ruang angkasa, yang juga dipergunakan ketika kembali pulang memasuki atmosfer Bumi sampai dengan mendarat dengan selamat kembali di Bumi. Jenis lainnya adalah seperti yang dijelaskan ini untuk melakukan jalan di angkasa (spacewalk) yang disebut (oleh NASA) sebagai Extra-Vehicular Activity disingkat EVA, sehingga jenis pakaian ini dikenal dengan sebutan EVA Suit.

Perlengkapan baju angkasa untuk misi keluar dari spacecraft adalah bagaikan miniatur pesawat ruang angkasa, yang akan melindungi seluruh tubuh astronot dari berbagai bahaya yang bisa terjadi ketika sedang berada di luar pesawat atau ketika mendarat di Bulan. Astronot pada saat space walk akan menghadapi berbagai radiasi, debu, partikel, puing dan suhu yang ekstrim dari -121°C sampai +121°C, di saat matahari bersinar. Pakaian angkasa ini akan mengatur tekanan udara yang nyaman untuk badan manusia (astronot) serta memasok kebutuhan air untuk minum dan oksigen untuk bernafas. NASA pada 7/2/84, sudah memperkenalkan penggunaan space suit untuk berjalan keluar stasiun angkasa tanpa tali pengikat di pinggang astronot (untethered = tidak terikat dan umbilicals = semacam tali pengikat sekaligus di dalamnya terdapat saluran yang diisi berbagai macam pendukung kehidupan astronot yang melakukan EVA), sehingga lebih bebas bergerak tanpa hambatan sampai jarak beberapa meter dari stasiun (lihat gambar di atas).

Baju angkasa untuk spacewalk ISS disebut extravehicular mobility unit atau EMU. NASA saat ini sudah membuat jenis baru yang akan dipergunakan pada program Artemis nanti dan, pakaian itu disebut Exploration Extravehicular Mobility Unit, atau xEMU. Pakaian itu dilengkapi dengan beberapa fitur baru dengan teknologi lanjut, namun pada prinsipnya sama yaitu untuk melindungi astronot, agar selamat dan sehat selama melakukan misi di luar spacecraft. Artemis adalah program NASA untuk kembali mendaratkan astronotnya di Bulan. xEMU adalah space suit dengan teknologi bergenerasi lanjut. Space suit yang dikenakan oleh para astronot di program Artemis ini (direncanakan sampai dengan Misi Artemis VIII), sama sekali tanpa "tali pengikat", sehingga dapat berjalan bahkan "terbang" melayang di luar angkasa terbuka. 2 bagian utama dari pakaian angkasa adalah pakaian bertekanan dan pakaian bersistem pendukung untuk kehidupan. Pakaian bertekanan akan menutupi bagian baju angkasa untuk melindungi badan dan agar mudah bergerak. Komponen utama baju bertekanan adalah bagian pendinginan, torso bagian atas dan bagian bawah serta helm. Model baju ruang angkasa untuk EVA yang di desain pada 1981 masih dipergunakan sampai sekarang oleh para astronot NASA di ISS bila akan keluar dari modul stasiun ruang angkasa internasional tersebut (gambar di bawah ini).

Prestasi astronot wanita NASA dalam menjalankan aktivitas program ruang angkasa NASA (termasuk space walk), patut untuk diperhitungkan. Peggy Whitson, adalah seorang astronot wanita NASA yang menjadi astronot paling lama tinggal di ruang angkasa, melampaui astronot pria lainnya, yaitu selama 665 hari. Astronot wanita NASA pertama melakukan walk in space (EVA) adalah Kathryn Sullivan yang dilakukannya pada Oktober 1984, dan kemudian pada 18/10/2019, 2 astronot wanita NASA lainnya, yaitu Jessica Meir dan Christina Koch juga dinyatakan sebagai astronot pertama yang berjalan keluar kabin ISS. Astronot NASA, Susan Helms (wanita) bersama Jim Voss (pria) adalah 2 astronot terlama melakukan space walk, yaitu 9 jam kurang 4 menit, yang dilakukannya pada 11/3/2001. Lamanya waktu tinggal atau mengorbit di ruang angkasa dan space walk merupakan nilai tambah yang berharga terhadap jenjang karir seorang astronot. Ayo Srikandi Indonesia tunjukkan kemampuanmu, untuk turut berperanserta di ranah global ruang angkasa, untuk mengharumkan nama NKRI.

Sumber dan Gambar dari NASA


Rumah Kedamaian di Angkasa dalam

Gambar & Angka

NILAH "RUMAH" BERSAMA DUNIA yang dihuni dengan penuh kedamaian oleh manusia Bumi cerdas berprestasi yang melakukan berbagai macam penelitian dengan maksud damai. Mereka, sampai dengan saat ini, merupakan satu-satunya kelompok manusia Bumi yang hidup di luar planet Bumi, dalam jangka waktu lama untuk melaksanakan dedikasinya. "Rumah Dunia" itu adalah, International Space Station (ISS), yang proses pembuatannya dimulai sejak 1990. ISS adalah merupakan rumah penelitian dunia yang dipergunakan secara bersama oleh badan ruang angkasa dari 19 negara (2020). ISS terdiri dari beberapa modul dalam bentuk kabin, di mana para astronot tinggal dan melakukan tugas sehari-hari. Modul Harmony, sesuai dengan namanya adalah kabin tempat berkumpul bersama para astronot (maksimal 4 astronot), yang berasal dari beberapa negara. Sebutan lain Harmony adalah Node 2, yang diluncurkan oleh space shuttle Discovery pada 23/10/2007.

Modul bertekanan pertama sebagai tempat tinggal astronot, adalah, kabin Zarya, yang diluncurkan oleh roket Proton-K, pada 20 Nopember 1998. Zarya, yang berasal dari bahasa Rusia yang berarti Sunrise, yang dikenal dengan sebutan Functional Cargo Block (dalam bahasa Rusia disingkat sebagai: FGB), merupakan modul yang dibuat oleh Khrunichev State Research and Production Space Center (KhSC) Moscow, dan diluncurkan oleh Roscosmos, Rusia. Kabin Zarya yang merupakan hasil pembuatan KhSC itu, seluruh komponen dan biaya pembuatannya berasal dari NASA. Modul bertekanan adalah kabin tempat kehidupan para astronot agar dapat melakukan tugasnya sehari-hari dengan nyaman di ruang angkasa yang sangat rendah tekanannya. Semua kabin yang terpasang di ISS, diatur sedemikian rupa agar memiliki sistem tekanan udara yang sama seperti di Bumi yaitu 101,3 kPa (kilo Pascal) sama dengan 14,7 psi (pounds per square inch). Tekanan di outer space sangat sangat rendah yaitu 1,322 x 10-11Pa, saking rendahnya, bahkan bisa diabaikan atau dianggap sebagai 0. Terkait dengan tekanan udara, bila dibandingkan dengan kondisi pesawat udara yang mengalami kegagalan fungsi tekanan udara kabin (cabin pressurization unserviceable), di saat sedang terbang di ketinggian jelajah, maka pilot akan segera melakukan penurunan darurat (emergency descent), dengan segera menurunkan pesawat ke ketinggian ± 10.000 kaki. Masker oksigen di pesawat udara, hanya mampu bertahan antara 15-20 menit saja. Namun coba bayangkan, bagaimana bila di ISS mengalami kegagalan seperti itu?. Tentunya ISS yang mengorbit diketinggian tetap LEO (low earth orbit), di thermosphere yang berketinggian ±400 km atau ±1,3 juta kaki itu dari Bumi, tidak bisa melakukannya seperti pesawat udara yang terbang di bawah stratosphere di atmosfer Bumi. Demi keselamatan para astronot yang menghuninya, ISS memiliki prosedur keselamatan tersendiri yang sangat ketat. Tercatat sejak dioperasikan, Nopember 1998 sampai dengan 2020 (22 tahun beroperasi), kegagalan semacam itu tidak terjadi. ISS memiliki catatan keselamatan sangat baik atau zero accident.

Modul Zarya atau FGB berfungsi sebagai modul pusat tenaga listrik, gudang, propulsion dan tempat pengarah di awal pembuatan ISS. Sedangkan modul Harmony atau disebut juga Node 2 selain sebagai tempat berkumpul juga merupakan pemasok listrik dan pusat elektronik data. Zarya dan Harmony adalah 2 kabin bertekanan dari 16 kabin atau modul yang ada di ISS, yang saling berhubungan satu sama lainnya. Tekanan di ruang angkasa di luar kabin ISS sangat rendah, sehingga tidak memungkinkan bagi seorang astronot di saat akan keluar kabin (spacewalk = EVA = extravehicular activity), tanpa dilengkapi baju dengan sistem berpengatur tekanan, yang disebut space suit. Baju astronot itu bukan hanya untuk melindungi seorang astronot dari perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar kabin yang ekstrim, namun juga terhadap radiasi EMF = electromagnetic fields, infra red dan UV, serta thermal dan juga bila ada benturan micro-meteors dan hyper velocity debris. Untuk diketahui bahwa, tekanan udara (air pressure), gaya gravitasi (gravitation force) dan kehampaan udara (vacuum) adalah 3 fenomena fisika yang saling berbeda, dan sering membingungkan, namun saling terkait.

Maksimal "rumah" ISS yang memiliki 6 tempat docking itu, dapat dihuni dalam jangka waktu lama, oleh 6 astronot (lelaki dan wanita), secara bersamaan. Astronot NASA, Peggy Whitson (Ph.D), adalah penghuni ISS terlama, yang tinggal selama 665 hari 22 jam 22 menit, dan sekaligus merupakan komandan ekspedisi wanita pertama ISS.

Sumber: ESA dan NASA


Mobil Listrik Mengorbit di Ruang Angkasa

ahana ruang angkasa yang mengorbit Bumi dan planet lain sudah banyak bentuknya. Mulai dari yang paling populer seperti satelit, space shuttle, stasiun ruang angkasa internasional (ISS), atau laboratorium ruang angkasa. Ada juga bentuk lainnya, seperti probe (space probe), yaitu wahana yang bertahun-tahun terbang menjangkau planet yang berada di jarak sangat sangat jauh dan dapat mengirimkan data dan gambar ke Bumi, seperti, Voyager 2 (yang telah terbang sejak 20/8/1977, dan masih dapat dikendalikan dan berhubungan dengan bumi), sampai dengan yang unik, (apabila memang benar ada) Santa Sleigh Mission, penerbangan membawa hadiah, yang ditunggu-tunggu oleh 20 juta anak – anak di dunia di saat X-mas. Alat transportasi yang terbang keluar dari lapisan atmosfer Bumi itu pun, ada yang tidak berawak dan ada yang berawak, ada yang kembali ke Bumi dan ada yang tidak kembali atau terus mengorbit selama lamanya tanpa bisa dikendalikan kembali, sampai dengan lost or finish in space. Kemungkinan lainnya adalah, bila telah ditemukan wahana ruang angkasa terkendali yang dapat menangkap benda di ruang angkasa untuk dibawa kembali ke Bumi. Itu semua mungkin merupakan bab terakhir dari era yang selama ini, hanya di dominasi oleh high-tech ruang angkasa saja, sedangkan, kini memasuki babak baru yang lebih memperkenalkan dan mengedepankan teknologi berbasis komersial, yang attractive, efisien, inovatif. Perlu untuk diberi catatan, bahwa sajian angka-angka dalam artikel ini telah dapat mendekati ketepatannya, setelah kami mendapatkan sebuah sumber yang bebas untuk diunduh (free open source), yang terus melacak posisi wahana angkasa terhadap Bumi atau planet lainnya, yang berubah setiap detik, dan portal ini menyajikan amandemennya setiap hari untuk Anda. Disebutkan oleh website pelacak wahana angkasa ini, perhitungannya diperoleh berdasarkan hasil perhitungan dari NASA JPL.

Perintis terobosan ini adalah ketika produk SpaceX mulai terbukti setelah melakukan berbagai keberhasilan. Elon Musk, CEO perusahaan SpaceX sebagai mitra kerja NASA telah berhasil meluncurkan berbagai produk wahana ruang angkasa dengan awak dan tanpa awak serta pembawa kargo untuk terbang ke ISS dan orbit Bumi dan planet lainnya yaitu, Mars, Venus, Merkurius dan Matahari. SpaceX telah memberikan biaya yang relatif lebih murah dari penawaran perusahaan mana pun untuk peluncuran berbagai wahana ke ruang angkasa. Produknya yang inovatif, berteknologi maju dan lebih efisien serta nyaman, adalah penawaran yang paling bisa diterima oleh satu satunya pihak pengguna di dunia, yaitu NASA.

Pada 6 Februari 2018, SpaceX meluncurkan roket Falcon Heavy 1 (FH-001), yang disebut sebagai roket yang memiliki kekuatan paling dahsyat di dunia setelah roket Saturn V yang diluncurkan sejak 45 tahun yang lalu. Falcon Heavy 1 memiliki kekuatan first stage untuk liftoff sebesar 5 juta lbf (pounds force) = 22.819 MN (MegaNewton), atau setara dengan kekuatan daya dorong penuh 18 pesawat Boeing B747. Kekuatan FH-001, mampu membawa payload seberat ±140.000 lbs atau 63.502 kg, ke orbit rendah bumi, sedangkan bila untuk melanjutkan dorongan ke Mars mampu membawa ±16.800 kg (37.000 lbs). Pada peluncuran itu, FH-001 yang dapat membawa payload lebih banyak dan lebih jauh dibandingkan Falcon-9, telah membawa sebuah produk dari perusahaan pembuat otomotif Tesla untuk melaksanakan tugasnya mengorbit ke berbagai planet di ruang angkasa. Wahana ruang angkasa yang dibawa itu, bentuknya bukan seperti disebutkan di paragraf paling atas, tapi adalah sebuah mobil listrik utuh. Wahana ini adalah betul - betul sebuah mobil jenis sport sesungguhnya dengan merek Roadster, milik Elon pribadi. Mobil itu diterbangkan berikut “pengemudinya” yang duduk di belakang kemudi berpakaian astronot versi SpaceX (bukan model NASA), yang merupakan dummy (pengganti buatan).

Memang, sebagian besar, "benda terbang" yang menjadi wahana di ruang angkasa yang microgravity, tidak memerlukan bentuk dan perlengkapan seperti umumnya sebuah pesawat terbang, yaitu bersayap dan "aerodinamis". Hal tersebut dimungkinkan, karena tanpa perlengkapan itupun, wahana ruang angkasa sudah dapat "menetap untuk tinggal" secara melayang atau "terbang" dengan kecepatan konstan, di orbitnya setelah diluncurkan kemudian dilepas oleh roket peluncur. Namun bagi wahana yang masih akan terus dikendalikan dari Bumi saja yang dilengkapi dengan "mesin" pendorong dan perlengkapan lainnya, seperti pembangkit tenaga energi surya (solar energy) sebagai sumber listriknya. Perlengkapan itu semua terpasang, terutama bertujuan untuk antara lain, agar wahana tersebut masih dapat dikembalikan ke Bumi dalam keadaan utuh. Ketentuan itu tidak berlaku untuk satu-satunya bentuk wahana ruang angkasa, space shuttle, yang memang didesain, bertenaga pendorong, bersayap, beroda pendarat dan aerodinamis, mirip pesawat terbang. Space shuttle (pesawat ruang angkasa ulang alik) ketika terbang maksimal dapat membawa 7 astronot sekaligus menuju ISS akan keluar atmosfer Bumi dan ketika kembali pulang ke Bumi, memasuki atmosfer Bumi, akan terbang seperti pesawat terbang, dan mendarat di runway seperti yang dipergunakan oleh pesawat udara.

Space shuttle bila sedang "terbang" pergi-pulang ke ISS akan melewati dua ruang yang berbeda yaitu, ruang udara atmosfer Bumi yang memiliki gaya gravitasi besar dan ruang angkasa yang microgravity. Gaya gravitasi (bisa disebut sebagai gaya jatuh), planet Jupiter adalah yang terbesar, yaitu 2,4 x dari Bumi. Gaya gravitasi Bumi adalah 9,81 m/s2 (dengan catatan bila faktor udara sebagai penghambat diabaikan). Planet Jupiter memiliki gaya gravitasi terbesar, karena memiliki massa besar dan kandungan gasnya yang besar. NASA di program space shuttle telah membuat 6 pesawat ulang-alik, yaitu, Challenger, Enterprise, Columbia, Discovery, Atlantis dan Endeavour. Dari ke-6 pesawat itu, hanya 5 yang dinyatakan oleh NASA spaceworthy = laik angkasa, 1 yang tidak laik angkasa adalah Enterprise, dan yang terpopuler adalah Discovery, dan hanya tinggal 3 yang masih dalam keadaan utuh, yang disimpan di museum. Pesawat ulang alik yang dibuat oleh Roscosmos, Rusia, 1 unit dan bernama Buran.

"Pengemudi” dummy itu diberi nama Starman, setelah Elon Musk, terinspirasi dari 2 lagu berjudul, Starman dan Space Oddity yang dinyanyikan oleh penyanyi terkenal David Bowie. Lagu itu diputar untuk diperdengarkan di "telinga" Starman, terus menerus, sepanjang baterai mobilnya masih berfungsi. Mobil listrik berwarna merah bermerek Roadster keluaran tahun 2008 itu adalah mobil dengan merek sebenarnya, buatan pabrik mobil Tesla yang juga merupakan perusahaan milik Elon Musk. Mobil seharga 100.000 US$ itu mengorbit menuju berbagai planet seperti wahana ruang angkasa lainnya tanpa henti. Pada 6 Februari 2020, terlacak, Roadster berada sejauh 96,1 juta mil (154,6 juta km) dari Mars, dan terus mendekatinya. Trajectory ini juga mengarah menuju Bumi yang diperkirakan akan tiba di orbit Bumi pada akhir tahun ini.

Dari sumber Where is Roadster? yang melacak pergerakan Roadster sampai dengan hitungan detik, telah terlacak posisi wahana ini pada Senin, 3/8/2020 yang lalu, pukul 05.24 WIB, inilah kutipannya: Di manakah Roadster pada tanggal dan jam itu?, (disajikan di portal ini, hanya sampai menit) : "The current location is 88,071,129 miles (141,736,786 km, 0.947 AU, 7.88 light minutes) from Earth, moving toward Earth at a speed of 40,205 mi/h (64,703 km/h, 17.97 km/s). The car is 30,371,588 miles (48,878,348 km, 0.327 AU, 2.72 light minutes) from Mars, moving toward the planet at a speed of 20,477 mi/h (32,954 km/h, 9.15 km/s). The car is 147,522,152 miles (237,413,964 km, 1.587 AU, 13.20 light minutes) from the Sun, moving toward the star at a speed of 7,743 mi/h (12,462 km/h, 3.46 km/s)."

Terlacak pergerakannya menuju Bumi dengan kecepatan yang selalu berubah dan, di saat Senin 38/2020 yang lalu di jam 05.24 WIB subuh, kecepatannya melambat menjadi 40.205 mil/jam (64.703 km/jam, 17,97 km/detik). Website pelacak ini, menyajikan semua angka tersebut secara real time (sewaktu), berdasarkan sumber dari NASA JPL (Jet Propulsion Laboratory) yang kemudian diolah kembali dalam beragam bentuk seperti gambar, data dan grafik yang lebih mudah dipahami oleh publik. Disebutkan pula, walaupun angka-angka itu semua mendekati ketepatan, namun tidak direkomendasikan untuk kepentingan personal, bukan untuk perhitungan ilmiah. Sepanjang ini, hasil yang disajikan website Where is Roadster tidak dianggap salah oleh JPL. Angka tersebut terus akan berubah setiap detik, seiring dengan pergerakan kecepatan Roadsters mengorbit di ruang angkasa, yang hari ini terlihat melambat dari biasanya. Kami mengunggahnya dengan posisi terkini pada jam itu, setiap hari. Satuan yang dipergunakan adalah mil, km, Astronomical Units dan tahun cahaya. Whereisroadster menghitung posisi tersebut didasarkan kepada kecepatan yang sudah diketahui dan lintasan atau orbit tetap yang teratur. Tentunya semua perhitungan itu pun, akan ada batas akhirnya sebagaimana yang diinformasikan oleh website tersebut, dan kami akan publikasikan kemudian.

Tesla Roadster, mobil listrik beserta Mr. Starman yang oleh beberapa sumber media diberi sebutan artifisial satelit, akan mengorbit selama-lamanya di ruang angkasa (sampai suatu saat ditemukan teknologi wahana ruang angkasa atau robot yang dapat "menangkap" benda angkasa yang berterbangan secara "liar" di ruang angkasa). Orbit Roadster akan terus bergantian, berkali-kali di ruang angkasa dengan mendekati dan kemudian menjauhi planet- planet Mars, Venus, Merkurius dan Matahari, dan ada saatnya kembali ke titik terdekat orbit Bumi (terlihat pada gambar, trajectory Roadster, adalah orbit berwarna hijau, yang akan melakukan orbitnya sepanjang masa). Bila ingin kembali ke Bumi, "pengemudi", Starman, hanya bisa sampai dengan orbit terdekat saja. Sejak, diluncurkan 6/2/2018 sampai dengan Minggu, 28/6/2020 Roadster telah lengkap mengelilingi Matahari sebanyak 1,5 x. Waktu sejak peluncuran adalah 2 tahun, 4 bulan, 21 hari, 4 jam and 31 menit, sehingga menjadikan wahana ini mengelilingi Matahari setiap 557 hari. Roadster, kemudian akan berada di orbit Bumi terdekat pada 6 Nopember 2020 nanti (terkoreksi setelah diperoleh gambaran utuh yang dipublikasikan oleh sebuah website yang memberikan dedikasi khusus terhadap tracking wahana ini). Apabila cuaca jernih, Tesla akan terlihat jelas dengan teleskop dari Bumi. Starman terus mengemudikannya sampai habis masa berlakunya, entah sampai kapan dan di mana akan berakhirnya (dalam beberapa sumber disebut selama-lamanya ber juta tahun), tidak pernah dijelaskan. Berada di mana kah Starman saat ini?. Starman yang “mengendarai” Roadster sejak 6 Oktober 2018, saat ini sedang terbang mendekati planet Mars, dan diperkirakan akan mencapai jarak terdekat dari Mars, yaitu 7,4 juta km dari planet merah itu, pada 7 Oktober 2020. Inilah beberapa perhitungan astronomer lainnya (karena diambil dari beberapa sumber, angkanya berbeda dan kemungkinannya masih diperdebatkan), tentang Roadster. Wahana ini akan melewati Bumi setiap 2 tahun 9 bulan, karena diluncurkannya dari Bumi, dengan tingkat kemungkinan terjadinya tubrukan sebagaimana kutipan Jurnal yang dimuat di website arXiv Universitas Cornell, hasil penulis, Hanno Rein, Daniel Tamayo, David Vokrouhlicky yang telah di revised 5/3/2018, sebagai berikut: .... "Collisions with Mercury and Mars, or ejections from the Solar System by Jupiter, are highly unlikely. We calculate a dynamical half - life of the Tesla of approximately 15 Myr, with some 22%, 12% and 12% of Roadster orbit realizations impacting the Earth, Venus, and the Sun within one half-life, respectively. Because the eccentricities and inclinations in our ensemble increase over time due to mean-motion and secular resonances, the impact rates with the terrestrial planets decrease beyond a few million years, whereas the impact rate on the Sun remains roughly constant". .....

Kami akan terus mengamandemen dengan posisi terkini, mengingat telah mendapatkan sumber yang berdedikasi untuk mempublikasikan pergerakan wahana ruang angkasa terhadap pergerakan planet sampai dengan hitungan detik, secara terus menerus. Diharapkan semua fenomena angkasa berikut semua isi dan pergerakan, serta angka-angkanya itu menggugah dan mendorong generasi penerus bangsa NKRI, bahwa banyak lagi, ciptaan ALLAH swt. yang perlu untuk lebih didalami dan dipelajari lagi, yaitu ruang angkasa, khususnya sistem tata surya ini, khususnya, bagi manusia Bumi. Ruang angkasa semesta beserta isinya, harus terus dimanfaatkan melalui berbagai macam eksplorasi untuk berbagai macam maksud damai bagi manusia Bumi.

Suasana kehidupan di ISS adalah salah satu bukti nyata tak terbantahkan, bahwa manusia cerdas planet Bumi, yang berasal dari berbagai negara yang sangat berbeda budayanya (suku, ras, agama dan golongan), selama bertahun-tahun dengan tugas misinya yang saling berbeda dapat hidup dalam satu "rumah", yang terus bergerak mengorbit di ketinggian LEO (low earth orbit), ±400 km di atas permukaan Bumi dengan aman, selamat dan damai. Mereka melakukan berbagai penelitian dari disiplin keahlian yang berbeda-beda di ruang angkasa yang microgravity, penuh misteri dan tantangan, dengan keahliannya yang terjaga kerahasiannya masing-masing, namun dengan hidup bersama penuh kedamaian. Apakah kita bangsa Indonesia yang sudah menyatakan bersatu dalam wadah NKRI, yang sudah hampir genap 75 tahun ini, tidak tergerak hati nuraninya untuk membuktikan tanpa terbantahkan, bahwa kita memang sudah mengalami hidup damai berdampingan walaupun dalam kepentingan yang berbeda?. COVID-19 adalah pandemi global yang telah menjadi pemersatu dunia yang seyogianya juga menjadi alat pemersatu di negeri ini. Janganlah kita tergiring oleh hal-hal apapun atau siapapun yang tidak sejalan dengan program pemerintah, di saat negara sangat membutuhkan persatuan dan kesatuan bangsa. Negara maju dan berhasil karena bangsanya bersatu, pihak yang tidak ingin bangsanya bersatu berarti tidak menginginkan kemajuan sebuah bangsa. Simak, salah satu pesan portal ini, Dunia Menyapa Negeri.

Sebagai penutup artikel ini marilah mendengarkan pesan humor dari Polisi Australia yang mengatakan bahwa mereka pada 6 Nopember 2020 nanti (setelah terkoreksi oleh whereisroadster? sebagaimana terlihat di gambar orbit di atas), akan memeriksa Driver Licence dan Plate Number Licence kepada pengemudi, Starman, apakah masih berlaku. Pada waktu itu Roadster akan berada di titik terdekat dengan Bumi, diperkirakan titik orbit itu berjarak 0,346 AU atau 51,7 juta km (1 AU = Astronomical Units = 149.597.871 km), atau di saat mobil Roadster itu sedang melewati wilayah ruang angkasa Australia (bukan ruang udara Australia sebagaimana tertulis sebelumnya).

Sumber : NASA, SpaceX, Daily Mail online, Whereisroadster? dan Space.com.


Tentang Bird Strike dari EASA

uropean General Aviation Safety Team (EGAST), sebuah kelompok keselamatan penerbangan Jerman, telah menerbitkan laporan hasil penelitiannya terkait dengan Bird Strike khususnya untuk penerbangan GA (General Aviation = penerbangan selain komersial berjadwal, charter dan berbayar). Berbasis panduan dari EASA dan German Bird Strike Committee, diterbitkanlah laporan dengan judul “Bird Strike, a European risk with local specificities”. Hasil penelitian tersebut, kemudian kami rekayasa ulang dengan dilengkapi data dari sumber lainnya, yaitu CAA UK (Civil Aviation Authority, United Kingdom), dan jadilah tulisan berikut ini. EASA (European Aviation Safety Agency) adalah badan keselamatan penerbangan sipil Uni Eropa, yang sejak 1 Februari 2020 beranggotakan 27 negara Eropa (sejak Inggris keluar dari EU secara resmi pada tanggal tersebut).

Gangguan burung dalam bentuk Bird Strike jangan sekali-kali dianggap sepele karena badan burung yang lunak, itulah pesan para aviator di Eropa. Ingat, pandemi global COVID-19 yang hingga 02/7/2020, telah memakan korban meninggal hingga mencapai lebih 0,5 juta, karena diawali, bahkan hingga sekarang masih ada yang menganggapnya sebagai hal yang remeh. Bird Strike, bukan hanya dialami oleh pesawat udara komersial saja, tapi juga oleh semua jenis pesawat udara, termasuk helikopter. Kecelakaan dan insiden sudah banyak terjadi diakibatkan oleh kelompok binatang yang umumnya terbang secara berkelompok ini. 2 kecelakaan besar yang pernah terjadi adalah, pendaratan darurat US Airways 1549 di Sungai Hudson, Amerika pada 15/1/2009 dan pendaratan darurat Ural Airlines nomor penerbangan 178, di perkebunan jagung dekat Moskow, Rusia, pada 15/8/2019. Kedua pesawat itu harus melakukan pendaratan darurat setelah serangan bird strike ke mesin pesawat, beberapa saat setelah lepas landas. US Airways 1549 diserang oleh kawanan Canada Geese yang sedang terbang migrasi, sedangkan Aural Airlines 178 oleh kawanan burung jenis gulls (camar). Walaupun di kedua kecelakaan tersebut, semua penumpang dapat diselamatkan oleh pilot pesawat, sehingga menjadikan kedua kecelakaan ini disebut miracle, namun sayangnya, kedua pesawat jenis A321 itu berdasarkan nilai keekonomian dan kelaikudaraan nya tidak dapat dioperasikan lagi. Kapten pilot dan awak pesawat dari kedua maskapai itu masing-masing memperoleh penghargaan atas upaya penyelamatan semua penumpangnya.

Berdasarkan energi kinetik, burung, yang badannya lemah dan lunak ini, bila sedang terbang berkelompok dan bertubrukan dengan pesawat yang berkecepatan antara 240 - 285 km/jam (ketika sedang lepas landas) akan berubah menjadi energi besar, sehingga akan menjadi sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan. Tercatat, beragam akibat dari bertubrukannya burung dengan pesawat, yang antara lain adalah dapat menjadikan kegagalan mesin pesawat, pecahnya kaca depan kokpit yang dapat melukai pilot, tersumbatnya tabung pitot udara yang mengakibatkan alat pengukur kecepatan menjadi tidak presisi (error), membuat lubang besar pada badan pesawat dan masih banyak lagi yang lain.

Otoritas penerbangan di Eropa dan Inggris telah mempelajari berbagai tindakan pencegahan, agar pilot terhindar dari gangguan burung (karena arah terbang burung sesuka burung itu). Salah satunya adalah mempelajari dan meneliti dari sisi perilaku burung itu sendiri, seperti, mengenali dan memetakan jalur terbang burung ketika melakukan migrasi, serta bentuk formasi terbangnya. Ketinggian yang biasa diterbangi semua jenis burung tersebut berada di ketinggian antara 300 - 6.000 kaki di atas permukaan laut, di suatu wilayah di ruang udara tertentu, dan jalur itu sebaiknya dihindari. Wilayah kehidupan burung biasanya berada di dekat bandar udara, karena ada sumber air di sekitar shoulder (landasan) dan sisa makanan di tempat pembuangan sampah, pantai, lembah (tempat bersarang), sungai dan pegunungan. Jenis-jenis burung pun sudah teridentifikasi dengan jelas, seperti camar, bangau, elang, walet, dan angsa terbang bahkan jenis burung malam yaitu burung hantu (lihat gambar inset di atas). Jenis itu umumnya terdapat di wilayah Eropa. Pergerakan kelompok burung itu pun sudah diketahui jadwalnya yaitu di wilayah subtropis di musim semi (peralihan dari musim dingin ke panas antara bulan Maret/April) dan musim gugur (peralihan dari musim panas ke musim dingin antara bulan September/Oktober).

Peneliti dan ahli burung dilibatkan untuk mengetahui migrasi dan konsentrasi habitat burung, kapan, di mana dan kemana akan terbang. Area yang terbanyak populasi burungnya di peta kan dan dibuat batasan ketinggian yang harus dihindari oleh penerbangan. Jadi pada dasarnya, seperti juga awan Cb, keberadaan kawanan burung itu harus dihindari seawal mungkin oleh pilot, sepanjang masih bisa dilihat secara visual. Namun ada juga jenis burung hantu (owl) yang sulit dilihat secara visual, karena biasanya "menyerang" di waktu malam hari. Jenis burung berukuran besar (dengan berat 1,8 kg ke atas) seperti angsa Kanada (Canada Geese) dan bangau (stork), berdasarkan hasil penelitian, merupakan bird strike yang jarang terjadi tapi harus diyakini ada dan berbahaya. German Bird Strike Committee mengeluarkan konklusi bagaimana mencegah dari "serangan" bird strike ini.

Sumber: EASA dan CAA UK


PK-PAG Tergelincir

etelah melakukan tugas pengabdian masyarakat untuk melayani penerbangan Program BBM 1 Harga, setiap hari, sejak awal beroperasi di tahun 2016 sampai dengan 2020 dengan selamat, akhirnya pesawat jenis Air Tractor AT-802 ini mengalami kecelakaan juga. Pesawat dengan registrasi PK-PAG, tergelincir di bandar udara yang terletak di bumi Nusantara paling timur, Papua yang dikenal bercuaca yang sulit diprediksi, ekstrim dan berpegunungan, mengalami kecelakaan di bumi Papua, justru di saat cuaca tidak buruk. Kecelakaan yang dikenal dengan sebutan runway excursion di saat pendaratan di bandar udara Karubaga, Kabupaten Tolikara merupakan kecelakaan pertama kali yang dialami oleh pesawat Air Tractor AT-802 PK-PAG ini. Kecelakaan yang merusakkan bagian sayap kiri, dan kemungkinan kedua unretractable landing gears nya, terjadi pada 9/6/2020 pukul 09.12 WIT pagi hari (unretractable landing gears = roda pendarat yang tidak dapat dimasukkan ke dalam perut pesawat). Bandar udara ini berada di ketinggian ±5.948 kaki di atas permukaan laut. Di Tiongkok bandar udara yang berketinggian di atas 5.000 kaki disebut plateau airport. Ada banyak bandar udara berelevasi tinggi di Tiongkok dan di dunia semacam ini. Untuk mengetahui selengkapnya tentang karakterististik bandar udara plateau, ada baiknya meng "klik" tautan, Penerbangan Selamat ke Bandar Udara Plateau ini. Bandar udara Karubaga memiliki alokasi kode 4 huruf dari ICAO sebagai WABK dan 3 huruf dari IATA, KBF (Kode 4 huruf ICAO ini dapat berubah berdasarkan amandemen terbaru). Bandar udara Karubaga secara operasional adalah bandar udara berstatus umum dan dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara - Kementerian Perhubungan.

AT-802 PK-PAG di saat kejadian sedang mengangkut 3.500 liter BBM (3,5 Kilo liter) dari bandara Mozes Kilangin, Timika (WABP). Pesawat mengalami kerusakan di bagian sayap sebelah kiri. PK-PAG yang dioperasikan oleh anak perusahaan Pertamina, Pelita Air Service telah melakukan penerbangan setiap hari, untuk melayani masyarakat Papua, sebagai bagian dari NKRI, yang tinggal di pedalaman, untuk memperoleh BBM dengan harga yang sama dengan yang telah dinikmati oleh masyarakat Indonesia lainnya. PK-PAG pada waktu kejadian diterbangkan oleh pilot tunggal Andrew Matthew, warga negara Kanada (di sumber lain disebutkan Selandia Baru), dan dilaporkan dalam keadaan selamat. Cuaca bandar udara Karubaga, di saat itu dilaporkan baik. Pesawat ini oleh Pertamina, diperuntukkan khusus untuk terbang reguler setiap hari (5 hari seminggu), mengangkut 150 kilo liter BBM khusus di wilayah Papua, dalam 1 bulan (dalam beberapa penerbangan setiap hari dalam 5 hari setiap seminggu). Semenjak kecelakaan tersebut, Pelita Air Service selaku operator penerbangan ini telah menggantikannya dengan pesawat sejenis yang lain, selama PK-PAG dalam perbaikan. Anda dapat membaca bagaimana perjalanan panjang, pesawat unik "berhidungpanjang" ini selengkapnya, hanya di AT-802/A Air Tractor Mengangkut BBM 1 Harga

Sumber Gambar: Humas POLRI


AP-BLD Jatuh di Permukiman

A PIA Pakistan International Airlines A320-200, registration AP-BLD performing flight PK-8303 from Lahore to Karachi (Pakistan) with 90 passengers and 8 crew, had aborted the approach to Karachi due to problems with extension of the nose landing gear and performed a go around. While on a left downwind for a second approach to runway 25L, about abeam the threshold of runway 25L the crew requested to turn left immediately reporting they had lost both engines (CFM56) and repeatedly declaring Mayday about 5 minutes after the go around, the RAT (RAM Aír Turbine) deployed. Tower cleared the aircraft to land on either runway 25 (25L or R). The aircraft lost height and impacted a residential area called Model Colony, featuring concrete multistorey buldings on second final approach east of the aerodrome (presumably while on final approach to runway 25L) and burst into flames at about 14:40L (09:40Z). On the ground, near position N24.9116 E67.1881 about 1350 meters/0.74nm short of the runway threshold, five multistorey houses - including the Allied School Airport Campus - are being reported to have been de-roofed and set ablaze, debris is distributed over the streets. Two occupants survived with injuries, 66 bodies were recovered from the crash site, the fate of the other occupants and possible victims on the ground has not yet been reported.

The investigation

Pakistan's Safety Investigation Board (SIB) have formed a commission to investigate the crash.

On May 23rd 2020 Pakistan's Civil Aviation Authority reported in a press conference that both black boxes (Flight Data Recorder and Cockpit Voice Recorder) have been recovered. The crew of the flight had not indicated any trouble or requested emergency services for their first approach.

On May 23rd 2020 Pakistani media are reporting quoting sources within the Civil Aviation Authority, that the aircraft touched down on the runway with retracted gear during their first approach, climbed again and positioned for another approach. Ground observers reported sparks from the aircraft when it touched the ground. Later in the afternoon/evening local time Pakistani media reported scrape marks were found on the runway indicating that one engine had contacted the runway first, then some distance later the second engine, too, with both engines now scraping over the runway until the aircraft became airborne again.

On May 23rd 2020 Karachi Airport reported based on CAA inspection report that the runway inspection revealed scrape marks of the left engine start 4500 feet down the runway, the right engine scrape marks begin 5500 feet down the runway. About 6000-7000 feet past the runway threshold the scrape marks end.

On May 23rd 2020 the airline's engineering department reported the aircraft had last been checked on Mar 21st 2020 and had flown 8 sectors since, the last sector before the accident flight was on May 21st 2020. The left hand engine had been installed on the airframe on Feb 25th 2019, the right hand engine on Mar 27th 2019. All three landing gear struts were installed on Oct 18th 2014. The aircraft had accumulated 47,124 hours in the 16 years since it was built in 2004.

On May 24th 2020 Pakistan's media quote a CAA official speaking on condition of anonymity that the aircraft made two attempts to land. During the first approach it appears the landing gear was still retracted when the aircraft neared the runway, the pilot had not indicated any anomaly or emergency, emergency services thus did not respond and did not foam the runway as would be done in case of a gear malfunction. The marks on the runway between 4500 feet and 7000 feet down the runway suggest the engines made contact with the runway surface, it is possible that the engines were damaged during that contact with the runway surface leading even to possibly fire.

On May 24th 2020 a spokesman of the airline said, the landing gear had not been (partially or fully) lowered prior to the first touch down. The crew did not call out the standard operating procedures for an anomaly and no emergency was declared. Most likely the crew was not mentally prepared for a belly landing and went around when they realized the engines were scraping the runway.

On Jun 24th 2020, while introducing the preliminary report, Pakistan's Aviation Minister stated, that both flight crew and ATC failed to follow procedures, the pilots discussed Coronavirus and were not focussed on their piloting tasks, when ATC advised about altitude the crew replied they would manage it and again discussed Coronavirus. The crew was overconfident and not focussed. The captain's last three words were 'Ya Allah', 'Ya Allah', 'Ya Allah'. On Jun 24th 2020 the CAA Pakistan released the preliminary report. (Kutipan di atas dipetik seutuhnya).

ebuah pesawat yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Pakistan, PIA jatuh di permukiman padat dekat bandar udara Karachi pada Jumat 22/5/2020. Pesawat Pakistan International Airlines dengan registrasi AP-BLD jenis A320-200, awalnya membatalkan proses pendaratan pertama karena masalah sistem hidrolik roda hidung. Pilot mencoba kembali untuk proses pendaratan kedua. Dilaporkan oleh saksi mata, bahwa RAT dikeluarkan (deployed), yang bermakna terjadinya masalah dengan sistem hidrolik. RAT yang dikeluarkan (deployed) adalah sebagai sumber tenaga listrik cadangan yang diperoleh dari udara luar untuk memfungsikan sistem hidrolik (lihat gambar RAT). Dari berita laporan terbaru (beberapa kalimat yang digarisbawahi pada paragraf di atas), disebutkan roda utama pendarat sudah retracted (ditarik kembali) dan kedua mesin pesawat bergesekan dengan permukaan landasan sehingga membekas gesekannya, di saat pendaratan pertama yang dibatalkan. Pesawat yang membawa 90 orang penumpang dan 8 awak pesawat ketika berada di posisi left downwind untuk pendekatan ke runway 25L masalah berikutnya muncul, yaitu kedua mesin pesawat tiba-tiba mati, yang menurut saksi mata tiba-tiba hening dari bunyi deru kedua mesin pesawat. Pesawat tidak dapat mempertahankan ketinggiannya dan jatuh di permukiman padat hunian. Seorang penduduk di sekitar kejadian, sempat membuat video berdurasi pendek ketika salah seorang penumpang yang sedang diselamatkan, dikenal sebagai pimpinan bank di Pakistan dalam keadaan stabil. The Health Department of Sindh mewartakan ada 2 penumpang yang selamat. Kami akan terus melakukan amandemen selengkapnya dari berbagai sumber terpercaya.

Sumber Berita: AVH News


Untuk Space Explorer dari ESA

uropean Space Agency (ESA), beride global untuk menyediakan berbagai asesori dan peraga penumbuh bakat dan minat anak, LEGO dalam bentuk miniatur International Space Station dan spacecraft lainnya. Penggemar benda-benda asesori itu oleh ESA disebut sebagai space explorer. Ide yang menarik untuk menumbuhkembangkan minat dan bakat putera puteri Anda terhadap ruang angkasa juga dilengkapi dengan Canadarm, docking dan cabin pressurized. Gambar di atas salah satu bentuk lengkap ISS dalam model kit LEGO, yang sudah sold out bulan ini. Untuk gelombang berikutnya sedang dipersiapkan yang akan dikirimkan ke seluruh anak-anak di dunia yang berminat.


Bila Roda Pendarat Menyentuh Landasan

enerbangan selamat bukan hanya ditandai ketika roda pendarat pesawat sudah menyentuh permukaan landasan di bandar udara tujuan saja, namun masih ada proses berikutnya yaitu landing roll (meluncur) sampai pesawat berhenti sepenuhnya di area parkir untuk menurunkan penumpang (disembark), dengan selamat. Definisi penerbangan selamat, sejatinya dibatasi sejak mesin pesawat mulai dihidupkan kemudian bergerak dari tempat parkir di bandar udara keberangkatan (push-back), bergerak menuju landas pacu (taxi), memasuki posisi lepas landas kemudian melakukan proses lepas landas, terbang jelajah, proses pendekatan dan mendarat di bandar udara tujuan, dan sampai pesawat berhenti di tempat parkir pesawat, yang semuanya dilakukan dalam keadaan selamat. Penerbangan selamat yang demikian adalah harapan semua orang yang sedang berada di dalam pesawat ketika dalam sebuah penerbangan.

Penerbangan terdiri dari beberapa fase antara lain yang utamanya adalah, lepas landas, jelajah, pendekatan dan pendaratan. Untuk sekedar diketahui, bahwa di saat mendarat, pasangan roda pendarat utama bagian belakang yang akan menyentuh landasan lebih dahulu (bila terdiri dari pasangan roda lebih dari 1, yaitu depan dan belakang), sehingga posisi bukan menukik tapi mendongak (sedikit mengarah ke atas). Sebaliknya di saat lepas landas, pasangan roda pendarat belakang tersebut akan menjadi pasangan roda yang lepas landas terakhir. Kondisi tersebut tentunya tidak berlaku bagi pesawat yang memiliki roda pendarat konvensional (conventional landing gear). Pesawat sejenis ini, tidak memiliki roda hidung (nose gear) seperti DC-3 (Dakota) yang memiliki roda utama pendarat di bagian perut dan di bagian belakang (ekor) yang disebut taildragger. Sebagai penumpang, ada baiknya kita mengetahui sekilas tentang proses pendaratan ini.

Keadaan cuaca di saat pendaratan merupakan salah satu faktor yang menentukan proses sebuah pendaratan yang selamat. Dalam keadaan normal, dipastikan bahwa semua orang yang berada di dalam pesawat sangat mengharapkan tiba dengan selamat di tempat tujuannya. Tulisan berikut dibuat sekilas untuk mengingatkan kepada kita semua, bahwa kepatuhan melaksanakan prosedur sepenuhnya dari hilir hingga ke hulu, adalah kunci utama terwujudnya harapan itu. Cuaca tidak bersahabat atau lebih sering disebut sebagai cuaca buruk dapat selalu hadir di udara maupun juga ketika di atas landasan. Perubahan fenomena alam dari baik menjadi buruk, atau buruk menjadi lebih buruk lagi bisa terjadi setiap saat dan tidak dapat kita atur sesuai dengan keinginan manusia. Pilot, mekanik, teknisi, petugas ATS, petugas landasan dan lainnya harus mengantisipasinya lebih awal sesuai ketentuan yang dibuat bagaikan sebuah untaian rantai sistem keselamatan yang solid dan seutuhnya.

Dikutip dari banyak Laporan Akhir Kecelakaan Pesawat, cuaca buruk di saat pendaratan, paling sering menjadi faktor penyumbang utama (main contribution factor) penyebab kecelakaan. Meteorologist (prakirawan = forcaster dan pengamat cuaca = observer) yang didukung perangkat modern observasi cuaca (radar, doppler dan satelit), hanya sebatas mampu untuk mengetahui lebih awal melalui keahliannya di mana dan kapan fenomena alam itu bakal terjadi. Pilot pun melalui bantuan radar cuaca di pesawatnya hanya sebatas mengetahui intensitas awan melalui layar radarnya untuk kemudian memutuskan apakah jenis awan tersebut (cuaca buruk), masih boleh dimasuki (penetrated) atau harus dihindari (avoided). Selain jenis awan tersebut, ada ketentuan lain yang harus dipatuhi pilot di saat detik-detik pendaratan.

Pendaratan walau sudah dengan mempergunakan Instrument Landing System (ILS CATEGORY atau CAT I, II, III A,B,C), namun masih memiliki ketentuan lain yang harus dipatuhi oleh pilot, di saat harus melihat permukaan landasan secara visual terlebih dahulu. Ketentuan itu adalah batas ketinggian yang ditetapkan sebelum melakukan keputusan pendaratan (Decision Height = DH) dan jarak pandang horisontal berdasarkan RVR (runway visual range). Ketika pesawat sudah mencapai DH yang ditentukan, dan bila di saat bersamaan, permukaan landasan sudah dapat dilihat oleh pilot (Pilot Flying = PF), maka proses pendaratan diperbolehkan untuk terus dilanjutkan. Namun sebaliknya, sebagai contoh bila mempergunakan ILS CAT II, di saat posisi pesawat sudah berada di ketinggian yang ditetapkan (DH), yaitu antara di bawah 60 sampai 30 meter di atas permukaan landasan dan dengan jarak pandang minimum 350 meter RVR, namun landasan belum juga terlihat secara visual (baik secara vertikal maupun dengan RVR = runway visual range), maka, pilot pesawat harus segera melakukan pembatalan pendaratan (missed approach) dalam hitungan detik. Arah dan ketinggian pesawat setelah gagal mendarat, sudah ditetapkan dalam prosedur Missed Approach (Missed Approach Procedure), yang harus segera dipatuhi. Umumnya penerangan runway di saat cuaca buruk (low visibility = weather below minima), sistem pencahayaan landasannya (termasuk approach lights), akan ditambah hingga mencapai kekuatan runway light dengan intensitas tinggi (high intensity runway lights = HIRL). DH landasan yang dilengkapi ILS CAT III A adalah batas vertikal 30 - 15 meter dan batas horisontal tidak boleh kurang dari 200 meter RVR (versi EASA). Agar memenuhi syarat dalam mempergunakan ILS CAT II dan III, alat pengukur ketinggian DH di pesawat harus mempergunakan perangkat radar altimeter = RA atau radio altimeter = RLAT (yang terpasang di pesawat).

Terimakasih kepada para meteorologist penerbangan yang dengan penuh dedikasi, patuh dan tekun terus memberikan berita pengamatan sewaktu di bandar udara (METAR = Meteorological Terminal Aviation Routine Weather Report atau ATIS = Automatic Teminal Information Service) dan prakiraan cuaca setempat atau wilayah atau area. SIGMET= Significant Meteorological Information dan ROFOR = route of forecast adalah 2 bentuk berita meteorologi wilayah atau area penerbangan yang populer. Berita meteorologi tersebut sangat penting dan mendukung untuk sebuah keselamatan, ketika diberikan pada waktu yang tepat oleh petugas meteorologi penerbangan kepada petugas ATS untuk kemudian dikirimkan kepada pilot melalui komunikasi radio. Petugas meteorologi dan ATS berdinas 24/7 sepanjang tahun dalam 3 - 4 shift kerja setiap harinya.

Apresiasi tentunya ditujukan kepada para awak kokpit dari maskapai yang memiliki catatan keselamatan baik dan terbaik, yang demi keselamatan para penumpangnya melakukan keputusan yang tepat berdasarkan kepatuhan menjalankan aturan untuk melakukan pendaratan atau menghindari dan membatalkannya. Kecelakaan terkait dengan runway terdiri dari runway excursion dan incursion. Kecelakaan (runway excursion), seperti tergelincir (skid) keluar landasan (veer out of runway), kebablasan (overrun), disebabkan oleh banyak faktor. Terlihat di gambar Twin Otter maskapai MASWings Malaysia tergelincir di saat mendarat. Menurut Kementerian Perhubungan Malaysia, kejadian yang terjadi pada 9/5/2020 itu, disebabkan karena landasan 22 Long Seridan basah karena hujan dan licin. Dalam kejadian ini, semua PoB (2 pax+2crew), selamat, tidak mengalami cedera dan pesawat tidak mengalami kerusakan, sehingga runway excursion ini disebut sebagai insiden. Kondisi landasan yang tidak memenuhi syarat keselamatan berpeluang terjadinya kecelakaan atau insiden. Faktor penyebab lainnya adalah kemampuan pilot (airmanship) dalam melakukan manuver pendaratan yang stabil, mantap dan selamat. Kecelakaan Runway Excursion, berdasar urutannya adalah nomor 3 terbanyak di dunia setelah, Loss of Control In-Flight (LOC-I) dan Controlled Flight Into or Toward Terrain (CFIT). Mengatasi bentuk kecelakaan ini, kesiapan landasan harus selalu memenuhi standar keselamatan. Untuk diketahui, kondisi landasan (dan di sekitar nya), merupakan tanggungjawab pengelola bandar udara juga.

Proses pendekatan dan pendaratan (final approach and landing), oleh FAA dan Boeing dinyatakan sebagai segmen yang terbanyak terjadi kecelakaan. Pernyataan itu adalah sesuai hasil data statistik kecelakaan dari Boeing untuk semua jenis pesawat udara komersial jet di dunia dalam kurun waktu 10 tahun (2007-2016). Dalam statistik edisi 2017 dari Boeing dinyatakan bahwa kecelakaan di fase pendekatan dan pendaratan adalah yang terbesar yaitu mencapai 48% (lihat tabel). Apa yang terjadi di saat fase itu? Khusus pada artikel ini hanya dibatasi sampai dengan proses akhir dari sebuah pendaratan saja. Dalam waktu 2 - 3 menit terakhir sebelum pesawat mendarat, semua roda utama pendarat dan roda hidung akan diturunkan secara bersamaan walaupun sistem hidroliknya independen. Terlihat dalam gambar paling atas pada artikel ini, roda pesawat jenis Jumbo Jet B747-400 yang memiliki 4 x 4 roda pendarat utama di saat menyentuh landasan. Pasangan roda itu terdiri dari 1 x 4 roda terletak di bagian paling kiri (main landing gear #1), #2, #3 dan 1 x 4 bagian paling kanan (#4). Dari masing-masing pasangan itu ada yang berada di depan (front) dan di belakang (aft). Urutan penyentuhan roda ke permukaan landasan dimulai oleh pasangan roda pendarat utama bagian belakang terlebih dahulu dan kemudian diikuti penyentuhan oleh roda bagian depan.

Setelah semua roda utama pendarat tersebut (yang umumnya berada di bagian perut pesawat = undercarriage) menyentuh permukaan touchdown zone, barulah kemudian roda hidung pesawat yang berfungsi sebagai pengendali arah akan menyentuh permukaan landasan dan melaju (rolling) mengikuti garis tengah (center line). Penyebutan nomor atau urutan roda utama pendarat seperti penyebutan mesin pesawat, dimulai dari paling kiri sebagai nomor 1, kemudian yang berada di tengah sebagai nomor 2 berikutnya nomor 3 dan paling kanan adalah nomor 4 (bila pesawat memiliki 4x2 pasangan roda pendarat utama). Sedangkan masing-masing pasangan roda terdiri dari yang di bagian luar yang disebut sebagai outer dan bagian dalam sebagai inner.

Kondisi wilayah permukaan landasan sentuh (touch down zone) adalah permukaan yang paling banyak tertempel oleh kupasan karet roda pendarat. Keadaan yang disebut terlapisi sedimen tebal akibat penempelan kikisan karet roda pendarat itu, bila dalam kondisi basah akan mengurangi tingkat kekesatan dan menjadi sangat licin, sehingga dapat mengakibatkan laju (rolling) dan arah pesawat tidak terkendali, yang mengakibatkan pesawat tergelincir. Aturan pembersihan landasan agar nilai kekesatannya (friction) memenuhi standar keselamatan, salah satunya tertuang dalam ICAO Doc. 9137, Chapter 8 Removal of Rubber – “Airport Services Manual Part 2”. Pengelola bandar udara adalah pihak yang harus secara rutin melakukan pembersihan sedimen (rubber deposit) itu. Harus dipahami bahwa ketika roda pesawat menyentuh pertama kali permukaan landasan, (touching down), kecepatannya masih tinggi, yaitu (±60-170kts/mph = 111 km/jam – 315 km/jam). Untuk diketahui oleh pembaca bahwa ketika roda pendarat utama pesawat menyentuh landasan, semua roda tersebut tidak langsung berputar sama dengan kecepatan pesawat tersebut (±170kts = 314.8km/jam). Pada kecepatan tersebut, roda pendarat akan bergesekan dengan permukaan landasan, mulai dari posisi diam (setelah landing gear down) atau tidak berputar sampai akhirnya kecepatannya sama dengan kecepatan pesawat. Itulah sebabnya pada waktu pendaratan (penyentuhan) akan selalu terlihat munculnya percikan asap atau air di bagian roda pendarat utama (bila kondisi landasan basah = wet runway), itu menandakan bahwa roda pesawat sudah menyentuh dan bergesekan dengan permukaan landasan.


Benar, 5Y-AXO Ditembakjatuh

esawat sipil Kenya jenis Embraer E120 registrasi 5Y-AXO ditembakjatuh dan hancur terbakar di bandar udara Bardale pada 4 Mei 2020 pukul 15.45 waktu setempat. Pesawat bermesin baling-baling ganda, di saat kejadian sedang bersiap-siap akan mendarat 3 menit lagi dengan posisi di ketinggian rendah, 2.200 kaki, dan berjarak ± 3nm dari ujung landasan. Pesawat 5Y-AXO milik African Express Airways saat ditembak sedang melakukan penerbangan charter membawa kargo obat-obatan COVID-19, dari Baidoa ke Bardale. Pesawat sipil Kenya ini resmi diperkenankan untuk melintasi dan memasuki ruang udara Somalia, setelah mendapatkan Surat Izin Terbang Lintas dan Mendarat (Special Over Flight and Landing Clearance) Nomor SCAA/1176/20 yang diterbitkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Somalia dengan rute Mogadishu-Baidoa-Bardale-Mogadishu. 5 hari setelah kejadian, AMISOM mengeluarkan Laporan Awal yang menyatakan bahwa pesawat 5Y-AXO jatuh ditembak dari darat oleh pasukan tentara Ethiopia. Seorang jurnalis sebuah media di Ethiopia pun, beberapa saat di hari kejadian, mewartakan bahwa pasukan tentara Ethiopia melakukan penembakan itu dengan senjata granat berpeluncur roket panggul (RPG = Rocket-Propelled Grenade).

Dalam laporan aval itu dilampirkan pula surat pengakuan dari Komandan Sektor 3 Pasukan Tentara Ethiopia yang ditujukan kepada FHQ- Force Commander, yang menyatakan bahwa mereka melakukan penembakan pesawat sipil itu sebagai upaya perlindungan pangkalan Bardale, karena pesawat sipil Kenya itu terbang rendah di jalur yang tidak biasanya sehingga disangkanya sebagai sebuah bentuk serangan bunuh diri dari pasukan ekstrimis yang akan menyerang pangkalan pasukan perdamaian AMISOM. Bardale adalah kota yang dijadikan oleh organisasi African Union sebagai pangkalan African Union Mission in Somalia (AMISOM). Pasukan tentara dari Kenya dan Ethiopia adalah bagian pasukan misi penjaga perdamaian (peacekeeping mission) itu yang bermarkas di Bardale. Penembakan itu menewaskan semua PoB yang berjumlah 5 orang sipil. Mereka terdiri dari 2 awak pesawat + 1 petugas berkebangsaan Kenya dan 2 Somalian sebagai penumpang. Pasukan tentara Ethiopia mengakui penembakan yang menjatuhkan, menghancurkan pesawat dan menewaskan semua PoB itu (disebut "hanya" sebagai insiden) dengan 3 alasan sebagaimana tertulis dalam Surat Pernyataan Insiden Penembakan dari Komandan Sektor 3 berikut ini.

Sumber AVH News


Artemis akan Mengulang Kesuksesan

alaupun nama Artemis bukan berasal dari Amerika, namun NASA mengambilnya, untuk nama program ruang angkasa ambisiusnya di masa akan datang. Nama Artemis yang berasal dari mitos Yunani kuno, memiliki arti nama wanita, sejatinya adalah nama adik saudara kembar dari Apollo, yang namanya juga diambil oleh NASA untuk program ke Bulan, 51 tahun lalu. Apollo dan Artemis adalah anak dari seorang ayah bernama Zeus dan ibu bernama Leto. Apollo dan Artemis adalah simbol keluarga dewa dan dewi Bulan, di mitos kuno tersebut. Program Artemis merupakan proyek masa depan ruang angkasa yang sudah diujicoba sejak lama (2014) namun baru disetujui di era Presiden Trump (2017) untuk dilaksanakan 2020.

Program ini akan dilaksanakan sekurang-kurangnya oleh 8 misi berkelanjutan, yang diberi nama Artemis I, II, III hingga VIII. Tiga misi pertama merupakan peluncuran pesawat ruang angkasa pergi pulang yang akan diawali oleh peluncuran Artemis I (direncanakan antara Juni 2020 - awal 2021), kemudian Artemis II (2022 - 2023) dan Artemis III pada 2024. Misi Artemis I merupakan penerbangan percobaan terintegrasi pertama NASA tanpa awak, untuk Deep Space Exploration Systems (Sistem Eksplorasi Ruang Angkasa sangat Jauh). Pada setiap peluncuran misi Artemis, komposisi pesawatnya akan terdiri dari 3 komponen utama yaitu bagian paling atas adalah Launch Abort System (LAS), di tengah adalah Spacecraft Orion Module dan di bagian bawah adalah ESM (European Service Module).

Tujuan utama Misi Artemis I adalah untuk mendapatkan kepastian keselamatan proses pergi pulang nya (re-entry) modul awak pesawat (sebagai satu-satunya modul yang balik ke Bumi), dan keselamatannya di saat descent (turun) keluar dari orbit bulan untuk memasuki atmosfer Bumi, serta, splashdown (diceburkan = diterjunkan ke air), berikut pemulihan kembali modul Orion tersebut. Sebelum peluncuran Misi Artemis I, telah diluncurkan terlebih dahulu peluncuran percobaan. Misi Artemis I akan meluncurkan modul Orion tanpa awak terlebih dahulu dengan roket SLS (Space Launch System) yang berkekuatan besar (heavy lift-off) dengan teknologi baru. Spacecraft Modul Orion di misi Artemis I, akan diluncurkan tanpa awak dari Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida. Orion akan menuju orbit Bulan dan kembali ke Bumi secara diceburkan (splashdown) di Samudera Pasifik, tepatnya di lepas pantai Baja, California, setelah 3 minggu melakukan perjalanan di ruang angkasa yang menempuh total jarak sejauh 1,3 juta mil (2,1 juta km). Misi pertama ini akan menjadi fondasi keberhasilan misi berikutnya.

Misi Artemis II akan meluncurkan modul Orion kembali ke Bulan (direncanakan 2022 - 2023), namun kali ini bersama dengan 4 astronot di dalam kabin Modul Orion untuk mengorbit Bulan dan kembali ke Bumi melalui splashdown di Samudera Pasifik. Misi Artemis III akan melanjutkan misi II dan direncanakan akan diluncurkan pada 2024, dengan 4 awak untuk mengulang kesuksesan misi Apollo, namun dengan beberapa hal yang membedakannya yaitu, akan mendaratkan kembali 1 astronot pria NASA dan 1 astronot wanita NASA yang akan menjadi astronot wanita NASA pertama yang menjejakkan kakinya di Bulan. Selain itu, yang membedakan dengan Program Apollo adalah astronot pada Misi Artemis ini akan tinggal lebih lama di permukaan Bulan. Tempat pendaratan di Bulan pun dipilih di bagian yang gelap di kutub selatan Bulan, sehingga wahana pendaratnya (rover) dilengkapi dengan lampu sorot. Program Artemis sudah mempersiapkan astronot untuk melaksanakan semua misinya, salah satunya diberi nama Group 22 (dengan nickname “the Turtles”), yang terdiri dari 7 astronot pria dan 6 astronot wanita. Dari ke-13 astronot itu, terdapat 2 astronot (1 pria dan 1 wanita) dari Canadian Space Agency (CSA). Mereka berhasil lulus dalam training selama 2 tahun di Lyndon B. Johnson Space Center, Houston, TX. Para calon astronot itu terpilih dari 18.300 pelamar calon astronot.

Untuk mendukung agar misi-misi tersebut berkelanjutan, Program Artemis akan meluncurkan stasiun ruang angkasa mini di orbit Bulan yang diberi nama Lunar Orbital Platform – Gateway (LOP-G) pada 2022 (namun berdasarkan pernyataan resmi NASA terkini ditunda pelaksanaannya). Stasiun ruang angkasa Gateway berukuran kecil ini, “hanya” ±55 m3 bila dibandingkan dengan ruang angkasa international (ISS) (±915,5 m3). Selain berbeda volumenya, Gateway juga berbeda penempatannya, bukan di orbit rendah Bumi namun ditempatkan di orbit Bulan yang memiliki jarak sejauh ±384.400 km dari Bumi (961 x jarak Bumi ke ISS) dan diketinggian 3.000 km (terdekat) atau 70.000 km (terjauh) dari permukaan Bulan. Apabila Stasiun Ruang Angkasa Bulan Gateway ini beroperasi, maka stasiun buatan manusia Bumi ini merupakan stasiun ruang angkasa yang terletak paling jauh dari Bumi (Deep Space Gateway). Namun berita terkini yang diumumkan secara resmi oleh NASA Administration pada 13 Maret 2020, dinyatakan, bahwa Program Artemis hanya akan difokuskan terlebih dahulu untuk pendaratan kembali astronot NASA di Bulan, sehingga peluncuran Gateway tidak lagi menjadi andalan utama.

Kelihatannya munculnya penundaan berbagai rencana dari Misi Artemis tersebut di atas, karena terkendala oleh munculnya pandemi global COVID-19 yang melanda hebat negara Amerika. Pernyataan resmi NASA Administration terkini menyebutkan bahwa Misi Artemis akan terus berlanjut hingga planet merah Mars, namun sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan. Untuk memperjelas persiapan misi Artemis ini, dapat dilihat pada infografis Persiapan Misi Artemis ke Mars berikut ini yang dibuat sebelum terjadinya penundaan itu. Berita terbaru menyebutkan bahwa Doug Loverro, Direktur Human Exploration and Operations Mission Directorate NASA telah mengundurkan diri pada 18/5/2020. Loverro adalah pejabat yang paling bertanggungjawab atas beberapa program ruang angkasa NASA, salah satunya adalah peluncuran SpaceX Dragon ini. Kelanjutan beberapa program ruang angkasa NASA berada dalam ketidakpastian. Wait and See.

Sumber: NASA


Komunikasi Radio Ruang Angkasa

ndeavour adalah 1 dari 6 spacecraft Program Space Shuttle NASA yang telah berakhir sejak 2011. Voyager 1 dan 2 adalah spacecraft NASA yang saking terbang sangat sangat jauh ke pelosok jagad raya disebut juga sebagai space probe. Penyebutan space probe memiliki arti bahwa pesawat ruang angkasa itu tidak berawak dan dioperasikan secara robotik yang terbangnya tidak mengorbit Bumi melainkan mengeksplorasi keluar angkasa jagad raya yang lebih jauh lagi. Spacecraft dan Space Probe adalah pesawat ruang angkasa yang hampir sepenuhnya dikendalikan dari Bumi, sehingga memerlukan adanya hubungan komunikasi radio yang presisi dan baik kualitas readabilitynya. Di penerbangan pesawat udara (aircraft), readability komunikasi radio (suara) antara pilot pesawat dengan petugas Air Traffic Service melalui kanal gelombang radio HF dan VHF memiliki skala 1 (tidak terdengar) sampai 5 (sangat jelas terdengar). Selain itu memiliki karakteristik, bila pesawat bertambah jauh dari stasiun penerbangan, akan bertambah lemah dan sulit didengar suaranya, padahal jaraknya masih beberapa kilometer saja (±100 km). Bagaimana dengan hubungan komunikasi antara pilot spacecraft Apollo 11 yang ke Bulan di tahun 1969, dengan stasiun pengendali di Bumi yang berjarak ± 384.400 km? Bagaimana hubungan antara stasiun pengendali di Bumi dengan unmanned spacecraft (tanpa awak) yang terbang sangat lebih jauh lagi dari itu ?.

Sebutan space probe diberikan kepada pesawat ruang angkasa Voyager 2 yang diluncurkan 5 Septermber 1977 sebagai bagian dari Program Voyager untuk mempelajari lebih luar dari Sistem Tata Surya. Voyager 1 diluncurkan 16 hari setelah si saudara kembarnya Voyager 2 diluncurkan (20 Agustus 1977). Hingga 25/4/2020, yaitu setelah 42 tahun, 7 bulan dan 20 hari, kedua space probe kembar itu masih terus beroperasi, sehingga menjadikan spacecraft buatan manusia Bumi itu adalah spacecraft yang paling lama dan paling jauh beroperasi di Tata Surya bagian lebih luar. Pada 25/4/2020, melalui fasilitas komunikasi Deep Space Network (DSN), tercatat data yang diterima oleh Stasiun Pengendali DSN, jauhnya jarak yang ditempuh oleh space probe kembar itu adalah sudah mencapai sejauh 22,2 miliar kilometer atau 13,8 miliar mil dari Bumi (Voyager 1). Lama misi Voyager kembar ini yang sudah mencapai 42 tahun lebih itu terbagi untuk misi planet selama 3 tahun, 3 bulan dan 9 hari, dan misi eksplorasi memutari Interstellar (antar rasi bintang), selama 39 tahun, 4 bulan, 11 hari. Jarak antar Bumi dengan Bintang yang paling dekat dengan Bumi yaitu Proxima Centauri (Alpha Centauri, B dan C) yang terdiri triple-star system yaitu 4,37 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9,44 triliun kilometer, maka 4,37 tahun cahaya = 41,25 triliun km). Untuk menghemat memori di alat terpasang dan power yang sudah mulai menipis di kedua space probe NASA ini, untuk sementara penggunaan kamera untuk pengirim gambar dihentikan, jadi hanya mengirimkan data non gambar (angka saja).

Bertambah lama Voyager 1 dan 2 melanglang jagad raya, semakin menjauhi Bumi. Saking jauh jaraknya antara Voyager 1 dan 2 dengan Bumi di tahun 2020 ini, menjadikan lama waktu penerimaan data yang dikirim kedua satelit kembar itu setiap hari ke Bumi melalui DSN, memerlukan waktu 16-19 jam. Artinya data yang dikirim pada pukul 00.00 UTC oleh kedua Voyager itu baru diterima melalui DSN pada 19.00 UTC di Bumi. Untuk sekedar diketahui bahwa, frekuensi yang dipergunakan oleh space probe itu adalah Kanal S (2 - 4 GHz), Kanal X (8 – 12 GHz) dan Kanal Ka (Ka-band is the newest satellite broadcast band, ranging from 27 GHz to 40 GHz. Ka-band is used by Wildblue and DIRECTV). Untuk memperoleh kualitas gambar (yang saat ini untuk sementara waktu dihentikan) dan data agar diterima dengan baik, diperlukan 3 antena berukuran raksasa yang terpasang di 3 lokasi yang dapat menjangkau luas 360°. Untuk mendapatkan liputan yang utuh selama 24 jam, NASA menempatkan 3 antena berdiameter 70 m, dengan teleskop sangat sensitif yang masing-masing memiliki spacing 120° di 3 lokasi yaitu di Barstow, Mojave Dessert, California, Amerika, di Robledo de Chavela, Spanyol dan di Canberra, Australia. Stasiun itu memiliki berbagai perangkat radio paling jauh jangkauannya dan paling sensitif di dunia guna mendukung setiap komunikasi radio antara Stasiun Pusat Pengendali di Bumi dengan spacecraft (space shuttle, spacecraft tanpa awak atau space probe) dan antar spacecraft dengan spacecraft atau antara MC, spacecraft dengan ISS. Ketiga Deep Space Network Station akan berhubungan dengan pusat pengendali DS Operation Center NASA JPL di Pasadena, CA. DSN di Barstow disebut juga sebagai Goldstone Observatory Communication Complex (GDSCC) di bawah NASA Jet Populsion Lab dan juga dikelola bersama California Instittute Technology. Di GDSCC yang dibangun sejak 1958, terpasang 4 telescopes yang sejak awal sudah dipersiapkan untuk melakukan hubungan radio dan pengiriman gambar untuk mendukung kelancaran Misi Apollo 11 pada 1969. GDSCC yang tepatnya terletak di kompleks Fort Irwin Military Base, dekat Barstow, CA dan Ground Station di Madrid serta Canberra, oleh NASA dibuka untuk umum (visitor) dari group sekolah dan wisatawan, sebagai tempat kunjungan wisata ilmu pengetahuan yang menarik. Selain NASA, European Space Agency (ESA) juga membangun Deep Space Ground Station yang pertama, di New Norcia, pantai barat Australia pada tahun 2000.

Sumber: NASA


Crew Dragon Sudah Dock di Modul Harmony

eluncuran SpaceX Crew Dragon dengan roket Falcon-9 dan docking di ISS dalam misi yang disebut Demo-2, Alhamdulillah berjalan dengan sukses. Peluncuran ini yang semula dijadwalkan pada Rabu 27/5/2020, terpaksa harus ditunda karena alasan cuaca yang tidak dapat dielakkan oleh manusia Bumi, yaitu adanya badai tropis Bertha yang berkekuatan angin 45 mph, bergerak dengan kecepatan 9 mph, menuju ke arah barat laut, wilayah bertekanan rendah, di sepanjang lepas pantai Carolina Selatan. SpaceX Crew Dragon adalah pesawat ulang-alik berbasis komersial yang dibuat pertama kali oleh perusahaan SpaceX. Pesawat ini akan digunakan NASA untuk menerbangkan astronotnya ke stasiun angkasa ISS dari Kennedy Space Center (KSC), Florida. SpaceX terpilih oleh NASA sebagai tim kerja sama antara NASA dengan industri penerbangan ruang angkasa swasta. Sejak 8/10/2012 sampai dengan 2019, perusahaan SpaceX telah sukses menerbangkan 20 misi SpaceX Cargo Dragon "pesanan" NASA untuk me "re-supply" berbagai barang kebutuhan ke ISS.

Peluncuran dan proses docking SpaceX Crew Dragon yang berjalan lancar dengan berbagai bentuk baru itu, telah menandai era baru peluncuran astronot NASA ke ruang angkasa. Peluncuran dilakukan pada hari Sabtu 30/5/2020 pukul 03.22 pm EDT (Minggu subuh 31/5/2020 pukul 02.22 WIB). Crew Dragon terbang menuju ISS dalam waktu 19 jam, kemudian ditempelkan (dock), tepatnya di titik docking (untuk diparkir) di Harmony Module. Semua proses penerbangan berjalan sesuai rencana, Crew Dragon telah sampai di ISS dan telah selesai melakukan docking di Modul Harmony, ISS, 15 menit lebih awal, pada Minggu 10.16 am ET (14.16 UTC = 21.16 WIB). Kedua astronot akan tinggal di ISS selama 1 - 3 bulan atau selama-lamanya 110 hari, bersama ke-3 koleganya yang sudah berada di sana, astronot Cassidy, kosmonot Ivanishin dan Vagner. Behnken dan Hurley akan kembali ke Bumi mempergunakan kapsul Crew Dragon yang sudah diberi nama Endeavour, sehingga nama lengkapnya menjadi SpaceX Crew Dragon "Endeavour".

Ramai diwartakan oleh beberapa media Amerika di malam hari peluncuran itu, bila keadaan langit dalam keadaan jernih (night skyclear), terutama di bagian tengah dan utara daratan Amerika, bahkan di bagian selatan Kanada, maka Crew Dragon dapat terlihat oleh mata telanjang oleh manusia di Bumi (yang berada bukan di sisi gelap Bumi) di malam hari kemarin Sabtu 30/5/2020. 6 - 10 menit kemudian akan terlihat pula target dari Crew Dragon itu sendiri, yaitu ISS, mengikuti dibelakangnya sedang mengorbit. Kedua objek akan terlihat bergerak cepat beriringan dari arah barat laut ke tenggara, dengan kecepatan sama 17.150 mph (26.200 km/jam) di ketinggian ± 418 km. Bila memang dapat terlihat dari Bumi, maka kejadian langka itu akan menjadi gambaran yang sangat menarik di langit sebagai sebuah hasil karya manusia Bumi.

Penundaan peluncuran yang semula dijadwalkan pada Rabu 27/5/2020, kemudian ditunda, dikarenakan terjadinya severe weather (cuaca buruk) di ruang udara Space Coast Florida, yang berwujud very strong wind (sangat kuatnya hembusan angin hingga mencapai 45 mph = 72,4 km/jam), hujan dan petir, yang mengarah dikeluarkannya Tornado Warning badai tropis Bertha. Dilaporkan oleh NASA, bahwa probability rencana peluncuran hari Sabtu dan Minggu memiliki keandalan 60% availability atas dasar ketepatan prakiraan cuaca. Dalam gambar terlihat ground track (jalur "terbang" yang diproyeksikan terhadap permukaan Bumi, bisa perairan maupun daratan), yang "diterbangi" Crew Dragon dilengkapi 2 lokasi alternatif landing areas bila terjadi kegagalan peluncuran (DAEZ = Down-range Abort Exclusion Zone terdiri dari St. John's dan Shannon's Abort Landing Areas). Sesuai jadwal pertama (yang gagal), sebenarnya persiapan kapsul yang akan diluncurkan pada 04.33 p.m. Rabu 27/5/2020, direncanakan akan meng "intercept" ISS di saat berada overhead di jarak sejauh 250 mil. Penundaan hari akan mempengaruhi rencana jam peluncuran menjadi 22-23 menit lebih awal setiap harinya. Jadi bila direncanakan pada Sabtu 30/5/2020 maka rencana waktu nya adalah pukul 03.22 pm EDT (Minggu 31/5/2020 02.22 WIB subuh) sedangkan bila hari peluncuran Minggu 31/5/2020 maka waktunya akan lebih awal menjadi jam 03.00 pm EDT. Jam peluncuran ditetapkan berdasarkan posisi orbit ISS terhadap titik koordinat tempat peluncuran Pad 39A di LC 39, KSC, Florida, di saat (ISS) tepat di posisi overhead. Inilah sebagian kecil dari sekian banyak items proses peluncuran yang diprogram secara sangat sangat presisi. Tidak kurang dari presiden Trump, wakil presiden Mike Pence, dan CEO Elon Musk beserta puluhan astronot, sudah siap untuk menyaksikan peluncuran bersejarah itu yang ternyata harus ditunda.

ersamaan dengan peluncuran dan docking yang berjalan lancar dan sukses, hal itu juga menjadi momentum peluncuran pertama astronot NASA, yang dilakukan kembali dari daratan Amerika (US mainland = US soil) setelah diakhiri sejak 2011. Selain itu, peluncuran ini juga menandai era penerbangan ruang angkasa berbasis komersial NASA pertama dan penerbangan ruang angkasa swasta pertama di dunia. Diyakini oleh SpaceX, bahwa proses peluncuran astronot kali ini merupakan yang paling efisien, hemat dan murah terkait dengan penganggarannya. Berbagai testimonipun bermunculan, disampaikan oleh para astronot sebagai pihak yang merasakan langsung "kehebatan" kapsul dengan teknologi baru yang pertama kali ditumpangi. Dari pengakuan para astronot yang menyatakan bahwa penerbangan itu terasa lebih smooth dengan bunyi "mesin" yang lebih senyap, sampai pengakuan para astronot ISS yang menyambut yang menyatakan, bau harum bak bau "mobil" baru, tercium, sesaat setelah hatch opening (saat pintu kapsul saling di buka oleh Cassidy sebagi Komandan Misi 63 ISS, baik pintu dari sisi ISS maupun dari sisi Crew Dragon). Astronot Behnken dan Hurley, juga, secara mengejutkan keluar dari kapsulnya dengan "berkostum casual" polo shirt hitam (sebelumnya tertulis biru), dengan celana panjang berwarna khaki ketika memasuki gerbang ISS (seragam semua astronot yang terdahulu adalah menggunakan overall). Mungkin ini semua adalah sebuah "message" tidak langsung dari SpaceX, untuk dunia, bahwa penerbangan ke ruang angkasa sudah memasuki era baru, yaitu era berbasis komersial yang penuh persaingan. Berbagai teknologi inovasi dari SpaceX pun mulai ramai diperbincangkan setelah melihat proses peluncuran hingga docking selesai. Tercatat, sekurang-kurangnya ada 2 teknologi ruang angkasa baru yang diperkenalkan oleh SpaceX, yaitu teknologi modul kabin astronot dan roket Falcon-9 yang reuseable. Roket Falcon-9 di desain untuk dapat melakukan pendaratan kembali secara vertikal, bisa di darat maupun di permukaan platform yang ditempatkan di laut. Kedua teknologi itulah yang menjadikan biaya peluncuran lebih ekonomis dan efisien.

NASA mengalokasikan dana sebesar US$ 3,14 miliar untuk mengontrak SpaceX mengembangkan penerbangan Cargo dan Crew Dragon dan US$ 4,8 miliar untuk Boeing mengembangkan CST-100 Starliner. Boeing telah melakukan peluncuran kapsul Boeing CST-100 Starliner pada 20/12/2019, namun diawali dengan kegagalan untuk mencapai ISS, sehingga meluncur kembali ke Bumi. CST-100 Strarliner modul tanpa awak dari Boeing saat ini sudah ada yang dock di ISS. Kedua perusahaan aerospace itu, pernah mengalami beberapa kegagalan sebelum mencapai kesuksesan.

SpaceX memiliki Launch Complex sendiri di KSC yaitu LC- 39A (LC-39). Untuk sekedar mengetahui sisi lain dari peluncuran ini, kami tambahkan selintas informasi, yang bersumber dari buku panduan SpaceX. Koordinat Pad LC-39A adalah tetap dan akan selalu menjadi perhitungan untuk menentukan kapan waktu peluncuran (hari dan jam nya) yang akan didasarkan atas posisi ISS ketika sedang mengorbit Bumi terhadap Pad LC-39A tersebut. Hari peluncuran dapat ditetapkan "anyday" (apabila setelah memenuhi berbagai persyaratan keadaan cuaca), namun dengan jam yang selalu memiliki perbedaan dengan selisih (berkurang) 22 - 23 menit di setiap hari penundaan yang berbeda.

SpaceX memiliki 2 roket peluncur andalan untuk melaksanakan semua programnya, yaitu Falcon 9 dan Falcon Heavy. Falcon 9 memiliki Nine SpaceX Merlin Engines (ini merupakan the first stage engines), sedangkan Falcon Heavy, 27 SpaceX Merlin Engines. Setiap kekuatan dorong dari 1 mesin Falcon 9, SpaceX Merlin Engines adalah 854 kN = 854 kiloNewton (±190.000 lbf = pound force), jadi di saat liftoff total kekuatan "thrust" nya adalah 7.686 kN atau ±1,71 juta lbf. Sekedar sebagai perbandingan, 1 mesin pesawat jenis Heavy, B747-8I jenis GEnx-2B turbofan adalah 296 kN, jadi thrust 4 mesin B747-8I memiliki total kekuatan "thrust" sebesar 4 x 296 kN = 1.184 kN. Terlihat di gambar, roket Falcon Heavy (FH), yang diluncurkan pada Selasa, 6/2/2018 jam 03.45 pm ET (20.45 UTC) dari KSC dengan membawa cargo sebuah mobil sport Tesla seharga US$ 100.000 yang merupakan milik pribadi CEO SpaceX, Elon Musk. SpaceX akan mempergunakan roket Falcon Heavy selain untuk peluncuran ke LEO dengan kapasitas angkut payload yang lebih besar juga dipergunakan untuk peluncuran pesawat ruang angkasa kelak ke Geosynchronous Orbit (GSO).

Untuk peluncuran SpaceX Crew Dragon, dipergunakan roket Falcon 9. Roket pembawa Falcon 9 telah meluncurkan SpaceX Crew Dragon pada Sabtu 30/5/2020 jam 03.22 pm EDT atau Minggu 31/5/2020 subuh 02.22 WIB. Sejak program space shuttle NASA diakhiri 2011, penerbangan para astronot NASA ke ISS mempergunakan space shuttle Roscosmos, Rusia bernama SOYUZ yang dilakukan dari Cosmodrome Baikonur Rusia, Kazakhstan. Kerjasama antara SpaceX dengan NASA sudah dilakukan dari beberapa tahun sebelumnya, namun hanya sebatas untuk penerbangan kargo ke ISS (re-supply) tanpa awak (unmanned spacecraft). Alasan mahalnya biaya untuk peluncuran astronot NASA yang dititipkan melalui wahana ruang angkasa Rusia yang mencapai ± 80 juta US$ per astronot, menjadikan NASA mencari alternatif solusi.

Kerja sama NASA dengan SpaceX itu merupakan komitmen NASA kepada industri ruang angkasa swasta untuk ikut berperan serta dalam mengisi berbagai peluang bisnis ruang angkasa. Perusahaan industri ruang angkasa (aerospace manufacture) yang berskala besar antara lain: Boeing (US), Airbus (EU), Lockheed Martin (US), Northtrop Grumman (US) dan GE Aviation (US). Di tahun 2015, NASA telah melakukan kerjasama nyata lain dengan Bigelow Aerospace untuk meningkatkan program misi manusia ke ruang angkasa. Bigelow Aerospace telah memenangi penawaran (tender) yang dikirim ke NASA dengan BEAM nya (Bigelow Expandable Activity Module), beserta kelengkapannya (8 tanki udara untuk modul ber"pressurized") untuk "ditempelkan" di ISS. BEAM menempel di ISS sejak 16/4/2016 di sisi Eropa dan Italia (Tranquility Module), dengan prosesnya yang disebut berthing (dari verb berth = berlabuh, jadi bukan sekedar docked tapi "berlabuh" = menempel dalam jangka waktu lama = fixed).

Tranquility adalah salah satu modul Amerika buatan Thales Alenia Space, Italy, yang dibuat berdasarkan kontrak dengan NASA. Proses berthing (penempelan) modul BEAM ke ISS dilakukan dengan bantuan "tangan" robot (secara robotik) mempergunakan fasilitas yang disebut Canadarm. Secara sederhana dan singkat dapat diartikan bahwa pengertian tentang dock dan berth, keduanya adalah tentang penempelan di bagian badan ISS. Dock penempelan untuk kendaraan ruang angkasa (awak atau tanpa awak) yang datang dan pergi, sedangkan berth menempel dalam waktu lama (penempelan modul). ISS adalah stasiun ruang angkasa yang terdiri dari sisi Rusia (Zvezda adalah modul Rusia) dan sisi (modul bertekanan) Amerika, salah satunya bernama Tranquility Module yang memiliki berat 19.000 kg, disebut juga Node 3. Walaupun ISS terdiri dari beberapa "wilayah negara" yang berbeda, namun secara fisik bersatu dalam system dan rangkaian badan yang saling terhubung. Node 2 "Harmony" merupakan sebuah "utility hub" (tempat berkumpul bersama) untuk gabungan beberapa astronot dari negara seperti Amerika, Eropa, Italia dan Jepang, yang memiliki 4 tempat tidur (cabins) dan fasilitas kerja lainnya. Modul bertekanan JEM buatan Mitsubishi Heavy Industries, Jepang (JEM = Japanese Experiment Module diberi nama KIBO yang berarti Hope) adalah yang terbesar dan terluas di antara semua modul yang ada di ISS. KIBO ditempelkan di Modul Harmony (lihat gambar).

Volume ISS, yang ± 915,56m3 itu memiliki 16 pressurized modules yaitu, 4 modul Rusia (Pirs, Zvezda, Poisk dan Rassvet), 9 modul Amerika (Zarya, BEAM, Leonardo, Harmony, Quest, Tranquility, Unity, Cupola, dan Destiny), 2 modul Jepang (JEM-ELM-PS = Japanese Experiment Module-Experiment Logistics Module-Pressurized Section dan JEM-PM = JEM-Pressurized Module) dan 1 modul Eropa (Columbus). ISS betul-betul mencerminkan kedamaian manusia Bumi melalui kesatuan (unity) system dan keragaman lebih dari 18 bangsa yang bersatu di ruang angkasa jagad raya. Kebersamaan itu pun terlihat dari produk terpasang ISS yang berasal dari berbagai perusahaan industri ruang angkasa banyak negara di luar Amerika. Banyak hal positif yang bisa dipetik untuk kita, bangsa Indonesia, sebagai pelajaran berharga dari kebersamaan manusia Bumi di ISS walau mereka hidup sebatas di modul. Kita memiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), supaya lebih bersatu dalam keragaman.

Stasiun ruang angkasa internasional (ISS) sejak dioperasikan dari tahun 2000 sampai 2018, sudah pernah dihuni dan dikunjungi secara bergantian oleh lebih dari 230 kosmonot dan astronot dari 18 negara dan terus bertambah hingga kini. Negara itu antara lain adalah Rusia, Amerika, Ukraina, Kazakhstan, Amerika, Inggris, Italia, Jepang, UEA, Skandinavia, Kanada dan Eropa bahkan Malaysia. 3 negara pada urutan pertama tersebut, adalah penghuni ISS pertama kali yang terdiri dari 6 kosmonot dan astronot. Kapasitas stasiun ini (ISS) dapat menampung minimal 3 dan maksimal 6 kosmonot dan astronot sekaligus.

UAE Space Agency and the Mohammed bin Rashid Space Center (Badan Ruang Angkasa Uni Emirates Arab) telah melakukan kerjasama dengan Mitsubishi Heavy Industries dan Badan Ruang Angkasa Jepang untuk meluncurkan probe spacecraft ke Mars yang pertama, buatannya yang diberi nama "Hope" atau dalam bahasa Arab, Al-Amal. Al-Amal diluncurkan dari Tanegashima Island, Jepang, Senin, 20 Juli 2020 (setelah 2 kali ditunda sejak 15/7/2020). Program jangka panjang badan ruang angkasa dari UEA tersebut, adalah program untuk menghuni planet Mars oleh manusia Bumi. Proyek program pembuatan dan peluncuran probe spacecraft ke Mars dari UEA yang bernilai $ US. 200 juta ini adalah yang pertama kali dan uniknya, di bawah komando seorang wanita, yaitu Ms. Sarah al Amiri, sebagai head of science operation dan deputy project manager dari Emirates Mars Mission.

Mencermati berbagai kebijakan NASA dalam menjalankan setiap program ruang angkasanya, harus diakui, sejak persiapan, peluncuran dan pengembangannya, dipublikasikan secara transparan. Sedangkan untuk pelaksanaan kerja sama, NASA memberikan kesempatan kepada badan atau organisasi ruang angkasa negara lain secara berjenjang, setelah setiap programnya diselesaikan secara tuntas sepenuhnya oleh NASA sendiri terlebih dahulu, sebagai badan resmi representatif dari pemerintah negara Amerika. Kedua bentuk kebijakan (publikasi dan kerja sama) yang telah dilakukan selama ini, mencerminkan NASA sebagai badan ruang angkasa dunia yang dapat dijadikan sebagai motivasi bagi negara lainnya. Motivasi untuk meciptakan berbagai teknologi ruang angkasa yang dapat diaplikasikan di ISS adalah salah satu bentuk kesempatan kerja sama. Dorongan atau motivasi mengembangkan teknologi ruang angkasa dari NASA itu harus diartikan sebagai kesempatan bagi negara di dunia untuk berkompetisi secara sehat. Pertanyaan nya kini, apa yang dapat diperoleh Indonesia, dengan kebijakan NASA tersebut?.

Indonesia seharusnya sudah mulai merintis kembali untuk mengajukan keikutsertaan menjadi astronot dan mengikuti berbagai penawaran produk aerospace di NASA, mengingat, Indonesia pernah memiliki seorang calon astronot wanita pertama untuk menjadi astronot NASA di tahun 1985, dan Indonesia memiliki pabrik pesawat terbang. Calon astronot itu adalah Pratiwi Pujilestari Sudarmono Ph.D., seorang Profesor, Doktor, medical dokter dan peneliti di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UI. Astronot Pratiwi, sebagaimana terlihat di gambar, yang berpakaian overall astronot NASA dengan emblem dan latar belakang bendera Indonesia, memegang replika space shuttle Columbia dan helm ditangannya, adalah calon astronot dari Indonesia yang telah terpilih dan ditetapkan sebagai Payload Specialist 1 di misi STS 61-H. Astronot Pratiwi akan diluncurkan di dalam kabin space shuttle Columbia bersama 6 astronot NASA lainnya (yang salah satunya juga astronot NASA wanita yaitu Anna L Fisher, sebagai Mission Specialist 2). Penerbangan STS 61-H direncanakan diluncurkan pada 24 Juni 1986. (Calon) astronot Pratiwi terpaksa gagal mengangkasaluar karena terjadinya kecelakaan space shuttle yang dikenal dengan nama Challenger Disaster pada 28/1/1986, yang mengakibatkan semua program ruang angkasa NASA dihentikan sementara waktu. Setelah program NASA dilanjutkan, justru astronot Asia Tenggara pertama yang terpilih, berasal bukan dari Indonesia, tetapi dari Malaysia yang juga melakukan penelitian bakteri di bidang kedokteran di microgravity ruang angkasa. Astronot Malaysia itu terbang ke ISS pada 10/10/2007. Untuk sekedar diketahui bahwa Indonesia dan Malaysia memang sering melakukan "persaingan sehat" di tataran global, bukan hanya saat itu, untuk mengisi kesempatan menjadi astronot ruang angkasa ini, namun juga ketika merebut posisi Indonesia untuk menjadi anggota dewan ICAO dari negara Part III. Malaysia berhasil menggantikan posisi Indonesia dengan mengisi kembali kursi anggota Dewan untuk didudukinya hingga sekarang. Di saat "pertarungan" perebutan kursi anggota Dewan Part III itu terjadi, uniknya jumlah anggota delegasi Malaysia yang hadir, sesuai List of Delegates "hanya" setengah dari jumlah anggota delegasi Indonesia yang berjumlah lebih besar (43 orang).

Bila Anda sebagai putera puteri Indonesia, memiliki latar belakang dari disiplin ilmu atau keahlian (peneliti) STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics), atau sebagai pilot tempur aktif (fighter), Ayo Move On untuk mengambil kembali kesempatan menjadi calon astronot untuk menjadi awak ISS pertama Indonesia, sebagaimana yang pernah kita miliki di 1985. Kini di LEO terdapat 2 stasiun angkasa yang bisa dihuni yaitu, ISS dan Tiangong-2 milik Tiongkok. Tiangong-2 dihuni oleh astronot Tiongkok, namun secara tidak tetap sejak 2018. Beberapa negara di Bumi ini memang terkesan terus berlomba tanpa henti untuk menjadikan penerbangan ke berbagai orbit ruang angkasa dan planet lain di ruang angkasa sebagai ukuran keberhasilan sebuah negara.

Untuk sekedar diketahui, bahwa alokasi anggaran NASA di tahun fiskal 2020 yang berjumlah US$22,6 Miliar (± Rp361 T) itu sebenarnya "hanya" 0,48% dari total APBN Amerika. Sebagian dari alokasi itu lah yang dipergunakan untuk mendorong banyak negara agar melakukan inovasi teknologi stasiun ruang angkasa internasional.

Pertautan, berlabuh atau penempelan (docking) dilakukan secara otonomus, namun bila terjadi gangguan sistem akan dikendalikan secara manual oleh astronot. Khusus docking untuk SpaceX Cargo Dragon dapat dilakukan dengan secara robotic (terlihat di gambar ini, spacecraft cargo NASA, tidak berawak, Cygnus, buatan Northrop Grumman Amerika melakukan docking dengan bantuan robotic Canadarm), umumnya untuk modul atau objek yang lain yang akan ditempel di suatu tempat di ISS (tidak berawak), dilakukan dengan bantuan "tangan" Shuttle Remote Manipulator System (SRMS) atau Canadarm. Alat ini diberi nama Canadarm, karena memang dibuat oleh perusahaan perangkat aerospace, CAE Electronics Ltd, Montreal, Kanada. Umumnya, berthed adalah "penempelan" untuk benda (modul) yang memiliki jangka waktu "menempel" lebih lama (di ISS) dibandingkan docked.

BEAM merupakan proyek percobaan berjangka waktu antara NASA dengan Bigelow Aerospace yang dimulai sejak 2016 sampai 2020. Sesuai dengan namanya, BEAM menjadikan ISS memiliki tambahan ruang (module) untuk bekerja dan living room. BEAM diluncurkan oleh roket pembawa, Falcon 9 dari LC-39A SpaceX, KSC, Florida pada 8/4/2016, kemudian berthed pada 16/4/2016 di ISS sampai sekarang (2020). Program memotivasi peran serta swasta semacam ini di ICAO dikenal dengan Industry Initiative, yaitu bertujuan untuk mendorong industri penerbangan berinisiatif memproduksi perangkat teknologi lanjut untuk keselamatan, navigasi dan surveillance.

Astronot NASA yang terbang dengan space shuttle SpaceX Crew Dragon, adalah Bob Behnken dan Doug Hurley. Bob Behnken seorang Kolonel US Air Force aktif, pilot dan Ph.D di bidang Mechanical Engineering dan menjadi astronot NASA di tahun 2000. Behnken ke ruang angkasa dengan space shuttle Endeavour STS-123 11/3/2008 dan STS-130 pada 8/2/2010. Sedangkan Doug Hurley adalah seorang Kolonel aktif, pilot di US Marine Corps dan sarjana civil engineering berpredikat lulus dengan Magna Cum Laude dari Tulane University. Hurley menjadi astronot NASA pada Juli 2000 dan terbang ke ruang angkasa menjalankan misi STS-127 dan STS-135 (penerbangan space shuttle terakhir adalah Atlantis STS-135). Di kedua penerbangan ruang angkasa ke ISS itu, Hurley bertindak sebagi pilot pesawat Endeavour dan Atlantis. Memang track record para astronot NASA umumnya memiliki latar belakang kemampuan dan pengalaman terbaik di bidangnya masing-masing (kedokteran, matematika, engineering, science dan pilot). "Keunikan" kedua astronot ini lainnya, adalah, istri mereka masing-masing juga berprofesi sebagai astronot NASA, dengan latar belakang sebagai peneliti. Sumber berita kami yang mencermati proses seleksi untuk menjadi astronot NASA berhasil “menghitung” bahwa tes menjadi astronot NASA, 74 x lebih sulit dibandingkan masuk Harvard University, Cambridge, Massachusetts. Di seleksi penerimaan astronot NASA tahun 2017 dari 18.300 pelamar hanya diterima 12 orang. Setiap tahun ada 2 x seleksi penerimaan menjadi astronot NASA.

Berita yang mengejutkan baru baru ini adalah pernyataan mundurnya Doug Loverro, Direktur Program Human Exploration and Operations Mission Directorate NASA pada 18/5/2020. Mr. Loverro adalah orang yang paling bertanggunjawab atas proses peluncuran SpaceX Dragon 27/5/2020 dan program ruang angkasa lainnya. Marilah kita lihat bersama bagaimana dampaknya terhadap program NASA yang lain seperti Artemis III (2024). Wait and See.

Peluncuran SpaceX Crew Dragon pada Sabtu 30/5/2020 itu menandai sebagai peluncuran astronot NASA pertama kembali dari Daratan Amerika setelah berhenti sejak 2011. Selain itu peluncuran Crew Dragon ini juga menandai penerbangan komersial pertama NASA ke ruang angkasa dan pertama di dunia. SpaceX Dragon juga telah berhasil menekan biaya peluncuran menjadi lebih hemat, murah dan efisien. Crew Dragon akan melakukan orbit awalnya (initial orbit), 12 menit setelah peluncuran dan terus melakukan penerbangan ke ISS selama 19 jam. Inilah break down, komponen utama kendaraan SpaceX Crew Dragon. SpaceX di dalam kontraknya telah membuat 2 versi kapsul yaitu Cargo Dragon (yang sudah lebih dahulu diterbangkan beberapa kali ke ISS), yaitu modul (kabin) pembawa barang tanpa awak dan Crew Dragon pembawa astronot. Kapsul (kabin) Crew Dragon yang dibuat, sebenarnya berkapasitas untuk 7 astronot yang dilengkapi dengan 1 toilet. Kabin SpaceX Crew Dragon, kemudian diberi nam` Endeavour oleh Hurley dan Behnken. Pada peluncuran pertama ini, kapsul hanya diisi oleh 2 astronot. Kedua astronot ini akan tinggal 2 bulan di ISS bergabung dengan 3 astronot/kosmonot lainnya di sana. Dibatasinya waktu mereka tinggal di ISS karena alasan teknis panel surya dari pesawat Crew Dragon. Bob Behnken dan Doug Hurley telah kembali dengan selamat pada Minggu, 2/8/2020 setelah kapsul "Endeavour", splashdown (mencebur) di lepas pantai Selatan Gulf of Mexico, Pensacola, Florida pukul 14:42 ET, (18:42 UTC). Splashdown ini menandai keberhasilan peluncuran SpaceX Dragon "Endeavour" yang pertama kalinya dengan membawa astronot pergi-pulang ke ISS. Selepas keberhasilan peluncuran ini, sangat besar kemungkinannya penawaran akan dibuka oleh NASA untuk masyarakat umum yang berminat tinggal bermalam di ISS. Tentunya berbagaimacam persyaratan ketat untuk menjadi Astronot harus diilewati terlebih dahulu. Ayo siapa yang bersedia?

Sumber: NASA, USA Today, US BI, USNHC (gambar badai tropis Bertha), dan Wikipedia English Version


Mudik ke Bumi, Ekspedisi-62 Berakhir

awak stasiun ruang angkasa internasional (ISS) yang terdiri dari 1 kosmonot dan 2 astronot, dengan rasa gembira, mudik ke Bumi setelah menjalankan misi damai untuk manusia Bumi, dari "rumah" ruang angkasa nya selama 9 bulan (272 hari) dan 7 bulan (205 hari). Tentunya selama mereka tinggal di "rumah" ISS yang berada di ketinggian ±400 km dari permukaan Bumi, mereka tidak akan merasakan suhu di ruang angkasa yang sangat sangat dingin (-250°F = -121°C), atau mereka juga tidak merasakan cepatnya ISS bergerak di saat mengorbit Bumi yang mencapai kecepatan 27.600 km/jam, karena mereka semua berada di dalam kabin ISS yang tekanan udaranya sudah disesuaikan tekanan udara di permukaan di Bumi dan karena dengan merasakan akselerasinya saja di dalam kabin dengan kecepatan yang konstan. Bayangkan seperti kita sedang terbang dengan aircraft (pesawat udara komersial jet) ketika berada di ketinggian 30.000 kaki dan kecepatan jelajah yang mencapai rata-rata 500 knots (500mph = 926 km/jam), penumpang dapat berjalan-jalan seperti biasa di dalam kabin pesawat. ISS yang berkecepatan 27.600 km/jam dapat mengorbit Bumi 1 x dalam 90 menit atau = 16 x ( tepatnya 15,54x) revolusi (orbit) per hari.

Amerika dengan NASA nya dan Rusia dengan Roscosmos nya, patut disebut sebagai perintis penerbangan ruang angkasa yang telah membuat terbang ke ruang angkasa seperti "joy flight" saja, dengan keberhasilannya dalam peluncuran beragam pesawat ruang angkasa (salah satunya pesawat ulang-alik) ke berbagai orbit rendah planet Bumi dan planet lain yang terletak di Tata Surya. Penerbangan pesawat ruang angkasa tidak berawak NASA, misalnya, telah sampai ke planet yang jaraknya jauh bahkan sangat jauh dari Bumi seperti Mars (±54,6 juta km), Jupiter (±588 juta km), Saturnus (±1,48 miliar km) dan Matahari (±140,52 juta km). Salah satu program NASA dengan unmanned spacecraft Voyager 1 dan 2 terus mengorbit dan mengirimkan data sejak 1977. Posisi spacecraft kembar itu (yang diluncurkan berselang 16 hari, dengan Voyager 2 lebih dahulu, kemudian Voyager 1), pada 12 Maret 2020 telah mencapai jarak sejauh 22,2 miliar km dari Bumi, sehingga menjadikan spacecraft kembar itu adalah wahana ruang angkasa buatan manusia yang "terbang" paling jauh dan paling lama dari Bumi, yaitu selama lebih dari 42 tahun, 7 bulan 19 hari, sampai sekarang (2020). Urutan spacecraft buatan manusia Bumi terbang terjauh ke 3 dan ke-4 adalah spacecraft NASA yang berbentuk satelit juga, yang diberi nama Pioneer 10 dan Pioneer 11. Pioneer 11 yang diluncurkan 1973 telah kehabisan powernya pada 26/9/2019 sehingga berakhir "masa tugas" nya. Tentunya semua jarak tersebut dihitung dari Bumi ada yang terjauh dan terdekat, mengingat semua planet bergerak mengelilingi Matahari dengan bentuk ellipse (bulat panjang). Voyager 1 dan 2 hingga hari ini terus mengirim data ke Bumi setiap hari melalui jaringan komunikasi data dan gambar NASA yang disebut Deep Space Network (DSN). Khusus tentang DSN kami menulis di artikel berjudul: "Komunikasi Sangat Jauh dengan Spacecraft".

Keberhasilan penerbangan spacecraft ini juga di saat terbang ke tujuan lainnya seperti Skylab, ISS dan Hublle Space Telescope. Terlihat di gambar atas di saat mereka baru dikeluarkan dari kabin spacecraft SOYUZ MS-15 dalam keadaan sehat pada 17/4/2020. Mereka adalah kosmonot Oleg Skripochka dari Roscosmos, Rusia sebagai Expedition-62 Commander, astronot Andrew Morgan, Flight Engineer dan astronot Jessica Meir, Flight Engineer dari NASA, Amerika. Astronot Andrew Morgan tinggal lebih dulu di ISS dengan mempergunakan SOYUZ MS-13 tiba 20/7/2019 bersama astronot wanita Amerika Christina Koch untuk membantu astronot pertama dari Uni Arab Emirates (UAE), Hazza Al Mansouri. Astronot Hazza datang di ISS dengan SOYUZ MS-15 25/9/2019 dan kembali dengan SOYUZ MS-12 3/10/2019 sehingga astronot Hazza Al Mansouri tinggal sebentar di ISS (8 hari). Astronot pertama UAE Hazza Al Mansouri ketika datang bertiga bersama dengan kosmonot Oleg Skripochka dan astronot wanita dari NASA Jessica Meir dengan SOYUZ MS-15 pada 25/9/2019. Astronot NASA Christina Koch kembali ke Bumi dengan SOYUZ MS-13 dan astronot UAE Hazza Al Mansouri telah kembali ke Bumi dengan SOYUZ MS-12.

Semenjak Program Space Shuttle NASA berakhir pada 2011, kelanjutan pengiriman astronot NASA ke ISS mempergunakan wahana space shuttle SOYUZ dari Rusia. Direncanakan Mei 2020, sebagai realisasi dari rencana yang sudah dipersiapkan sejak lama (2015), NASA bekerja sama dengan perusahaan swasta milik pengusaha berkewarganegaraan 3 negara, Elon Musk, akan mengirimkan astronotnya ke ISS, dengan space shuttle produksinya, SpaceX Dragon. Roket Falcon 9 meluncurkan SpaceX Dragon sebagai space shuttle kargo tanpa awak, untuk mengirimkan berbagai barang (kargo) ke ISS. Selanjtnya space shuttle ini akan berfungsi untuk membawa astronot NASA.

Pesawat ruang angkasa Ekspedisi-62 SOYUZ MS-15 dock di ISS sejak 7 bulan yang lalu, dan mulai undock 17/4/2020 pukul 01.52 UTC. Setelah melakukan penerbangan deorbit LEO, pesawat yang tinggal kapsul terakhirnya saja, di mana ke-3 awak ISS itu berada di dalamnya. Ketika kapsul berisi ke-3 awak ISS itu mulai memasuki atmosfir Bumi sekitar pukul 05.02 UTC di ketinggian ± 10 km segera komandan Ekspedisi-62, kosmonot Oleg Skripochka mulai membuka payung parasut untuk melakukan memulai proses pendaratan. SOYUZ MS-15 mendarat dengan parasut di Kazakhstan Steppe tepat pukul 05.16 UTC atau pukul 11.16 siang waktu Kazakhstan, Jumat 17 April 2020, dengan selamat setelah melakukan perjalanan selama ± 5 jam dari ISS modul Zvezda (tempat tinggal kosmonot Rusia di ISS). Ketika keluar dari kapsul, mereka bertiga masing-masing harus digotong, dengan urutan yang pertama dikeluarkan adalah kosmonot Oleg digotong oleh petugas dari Roscosmos Rusia, kemudian astronot Jessica Meir dan terakhir astronot Andrew Morgan yang digotong oleh petugas dari NASA. Pendaratan mereka di padang savana (Steppe) Kazakhstan menandai berakhirnya Misi Expedition-62 ISS. Untuk mengantisipasi pandemi COVID-19, beberapa acara tradisi pendaratan yang biasanya diadakan, untuk kali ini ditiadakan. Setelah pemeriksaan kesehatan, mereka langsung diterbangkan dengan helikopter ke Cosmodrome Baikonur, untuk dipulangkan ke masing-masing tempat tinggalnya. Kosmonot Oleg Skripochka kembali ke Star City Rusia, dan astronot Andrew Morgan dan Jessica Meir ke Houston, Texas, Amerika.

Sumber: NASA


Pesawat Ulang-Alik Piggyback di Jumbo Jet

rogram Pesawat Ulang-Alik (Space Shuttle Program) adalah program penerbangan ruang angkasa membawa manusia ke-4 dari NASA, Amerika. Program penerbangan ruang angkasa baik yang berawak (manned spacecraft) maupun tanpa awak (unmanned spacecraft) dari negara di dunia pada umumnya bertujuan untuk misi damai manusia di Bumi dan untuk mempelajari berbagai hal terkait planet di alam semesta ini. Space shuttle dari NASA ini adalah salah satunya, dan merupakan satu-satunya spacecraft yang berhasil dioperasikan yang desainnya paling mirip pesawat udara. Rusia juga memiliki space shuttle, Buran yang bentuknya sama dengan ke-6 Space Shuttle NASA, namun programnya tidak berlanjut. Kemiripan itu antara lain, bentuk sayap Delta dan fuselage (badan pesawat), serta roda pendarat yang dapat dikeluarkan dan dimasukkan (retracable secara manual), bahkan model panel di kokpitnya adalah glass cockpit. Selain itu lokasi pendaratannya pun sama dengan pesawat udara yaitu di landas pacu bandar udara. Space Shuttle dibuat untuk bisa dipergunakan kembali berkali-kali (partially), sehingga dapat diluncurkan hingga 100 kali peluncuran dengan masa operasionalnya (life time) selama 10 tahun. Selama berlangsung program ini, NASA telah mengoperasikan 6 space shuttles yang masing-masing diberi nama : Enterprise (dibuat pertama, 1976), Columbia (mengalami kecelakaan 2003), Challenger (mengalami kecelakaan 1986), Discovery, Atlantis dan Endeavour (dibuat paling akhir, 1991). Endeavour dibuat sebagai pengganti Challenger. Dari kedua musibah itu, NASA dengan rasa duka yang sangat mendalam melaporkan telah kehilangan 14 astronotnya. Ini merupakan rekor kedukaan NASA, yang paling banyak memakan korban di program ruang angkasa.

Di sepanjang masa program space shuttle ini berlangsung (1981-2011) telah dilakukan sebanyak 135 kali peluncuran (peluncuran terakhir adalah misi STS-135), dengan 2 kegagalan (Challenger STS-51-L dan Columbia STS-107). Challenger (STS-51-L) mengalami kecelakaan ± 73 detik setelah liftoff pada 28/1/1986 akibat tidak berfungsinya O-ring seals yang kemudian mengakibatkan terlepasnya 1 SRB (sebelah kanan). Sedangkan kecelakaan Columbia (STS-107) terjadi pada 1/2/2003, di saat pesawat ulang alik itu memasuki kembali atmosfir bumi. Pesawat ruang angkasa ulang-alik ketika memasuki atmosfir Bumi akan mengalami kenaikan suhu tinggi di badannya (peningkatan panas hingga mencapai ± 1.300°C) yang diakibatkan oleh pergesekan badan pesawat dengan lapisan atmosfir Bumi. Columbia sudah terdeteksi oleh MC mengalami kejanggalan (abnormal) beberapa menit sebelum kecelakaan, antara lain alat pembaca untuk mengetahui temperature dari sensors yang terletak di sayap kiri dan tire pressure hilang. Columbia mengalami musibah ± 16 menit sebelum mendarat, di saat kecepatannya masih ± 18 - 19,5 Mach (19,5 M = 19,5 x kecepatan suara 1.235 km/jam = 24.082 km/jam) di ketinggian ±209.800 kaki atau 63,9 km dari permukaan Bumi. Posisi geografis Columbia terhadap permukaan Bumi, kira-kira sudah berada di atas kota Dallas, Texas, sehingga masih berjarak ± 8.900 km lagi ke tempat pendaratannya di KSC, Florida. 12 menit sebelum jadwal pendaratan, saksi mata di darat mendengar ledakan dan melihat bola api di udara.

Operasional pesawat ulang-alik yang meliputi persiapan, peluncuran, pendaratan dan perawatan, semuanya dipusatkan di Kennedy Space Center (KSC), Florida. Semua pesawat ulang-alik (disebut juga OV = orbiter vehichle) akan diluncurkan secara tegak lurus seperti peluncuran roket. Kemudian 2 SRBs (solid rocket boosters) terpisah dalam waktu 2 menit 12 detik setelah waktu peluncuran dan ET terpisah setelah 8 menit 40 detik setelah peluncuran yang juga bersamaan dengan waktu sebelum orbit insertion. Selanjutnya pesawat ulang-alik itu akan memulai perjalanannya secara mandiri dengan mesin pendorong sendiri yang berada di bagian ekor. Pesawat akan membawa para astronot menuju orbit LEO, dan setelah mengorbit kemudian kembali ke Bumi. Ada pula misi lainnya yang harus melakukan dock (menempel atau bertautan) di ISS untuk melakukan pergantian awak yang akan kembali ke Bumi. Sebuah pesawat yang dock di ISS akan tinggal beberapa hari di ISS (3 hari). Ke-7 astronot yang dibawa space shuttle berasal dari berbagai macam keahlian, mulai dari pilot, ahli konstruksi sampai peneliti, bahkan guru. Sharon Christa McAuliffe adalah astronot dengan latar belakang sebagai guru untuk mata pelajaran Social Studies yang ikut misi STS-51-L. Astronot Christa McAuliffe meninggal di usianya yang ke- 37 tahun, di saat space shuttle Challenger yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.

Space shuttle selain membawa astronot juga beragam barang lain, mulai dari satelit, material konstruksi yang diperlukan untuk berbagai perbaikan di ISS atau pengembangan ruangan, penambahan peralatan, kelengkapan tenaga solar untuk Hubble Space Telescope (HST) untuk melakukan kegiatan eksperimen science di ruang angkasa. HST adalah teleskop jagad raya paling akurat dan memiliki jangkauan paling jauh yang pernah dibuat oleh manusia Bumi. Teleskop itu diluncurkan oleh space shuttle Discovery (STS-31) pada 24/4/1990, dan hingga kini masih berfungsi menjalankan misi dari orbitnya di LEO. ISS adalah stasiun ruang angkasa bersama antar negara, yang terus berkembang bentuk, kelengkapan dan fungsinya sejak keberadaannya pertama kali di orbit rendah Bumi di tahun 2000. ISS dibuat dengan berbagai "bahan bangunan" yang dibawa dan dikerjakan oleh para astronot dengan mengendarai space shuttle. Berbagai kebutuhan ISS selanjutnya dilayani secara bergantian oleh ke-5 space shuttle sampai program pesawat ulang alik ini diakhiri di tahun 2011.

Bila kita cermati semua program dari NASA, sejak program Apollo, Space Shuttle dan ISS, yang semua nya mengerucut ke perlombaan pendaratan manusia ke planet lain selain Bumi, menunjukkan bahwa seolah-olah ketiga program itu semua telah dan akan diakhiri hanya sampai titik klimaksnya saja (ISS dan berbagai program lainnya masih berlangsung) yaitu pendaratan manusia di Bulan yang sebenarnya telah selesai dilakukan oleh Amerika lebih 50 tahun yang lalu. Pendaratan manusia di Bulan oleh Amerika diawali ketika ke-4 kaki wahana Lunar Module "Eagle" mendarat di Bulan pada Minggu, 20 Juli 1969 pukul 20.17’40” UTC. Di tanggal itu, wahana Bulan “EAGLE” menjejakkan ke-4 kakinya di permukaan Bulan yang keras di lokasi yang diberi nama “Tranquility Base” yang kemudian dilanjutkan dengan penjejakkan kaki manusia Bumi pertama yang dilakukan oleh astronot NASA Neil Armstrong pada pukul 02.39’.33” UTC di hari berikutnya (bila didasarkan waktu UTC, bukan ET), dan diikuti oleh Buzz Aldrin 19 menit kemudian. Negara Amerika melalui astronot NASA cukup hanya ingin menyampaikan "message" (pesan) kepada dunia bahwa "We were already there" (pada tahun 1969-1972). Amerika di saat momentum itu mengatakan mewakili semua manusia di Bumi sebagai negara pertama yang mendaratkan manusia Bumi di Bulan dengan membawa hasrat kedamaian semua manusia di planet Bumi (semoga hasrat ini tetap hingga sekarang). Program Apollo dan Space Shuttle sudah diakhiri sejak lama, yang juga bermakna bahwa perlombaan telah selesai (the game was over). NASA sampai dengan program Apollo berakhir (Misi terakhir, Apollo 17 dari 7 - 19 Desember 1972), telah mendaratkan 12 astronotnya di Bulan (termasuk Armstrong dan Aldrin), beserta 5 tikus yang dibawa di misi Apollo 17 (1 ekor mati, 4 masih hidup sampai kembali ke Bumi, namun kemudian ke-4 nya dibedah untuk diteliti, dan mati semuanya).

Dalam setiap peluncuran ke-6 space shuttle akan diberi kode STS- diikuti angka (contoh STS-126 = Space Transportation System misi ke-126), dan diawaki oleh 7 astronot. Setelah tugasnya selesai, space shuttle dengan para awak pesawat akan kembali ke Bumi dan pesawat ulang-alik akan mendarat secara melayang di landasan KSC, Florida. Pesawat ulang alik melayang tanpa kekuatan mesin pendorongnya lagi yang berbahan bakar cair hidrogen dan oksigen yang semula dipasok dari ET (external tank). ET dilepas (jettisoned) di saat proses peluncuran. Tanpa pasokan bahan bakar lagi, space shuttle ketika akan kembali ke Bumi, tidak memiliki power lagi sehingga harus melayang. Selain itu agar dapat mengendalikan pesawat ini, pilot yang berpengalaman melayang harus mengendalikan kecepatan pesawat ulang-alik ketika memasuki Bumi, dari kecepatan 17.300 mph ke "hanya" 250 mph. Proses pendekatan dan on final pesawat yang akan mendarat di runway persis mirip dengan ketika pesawat udara akan melakukan pendaratan, hanya yang membedakannya adalah tanpa memiliki kekuatan pendorong dari mesin pesawat sehingga tidak bisa untuk melakukan missed approach atau pembatalan pendaratan (go around), bila terjadi perubahan cuaca menjadi buruk secara tiba-tiba. Bila cuaca di KSC buruk maka di waktu lebih awal rencana pendaratan akan dialihkan ke landasan lainnya, umumnya di Edward’s Air Force Base (AFB), California.

Cuaca ketika pendaratan dapat dinyatakan buruk bila hujan turun tiba-tiba atau bila prakiraan cuaca menyatakan bahwa >50% berpeluang akan terjadi thunderstorm yang disertai kekuatan angin yang besar (>30 knots) dan dasar awan tebal yang rendah (di bawah 1.500 kaki). Sepanjang masa Program Space Shuttle dari 1981 – 2011, telah terjadi 26 x pengalihan pendaratan dari KSC ke Edward AFB, California yang disebabkan cuaca buruk. Setelah mendarat di pangkalan yang bukan di KSC, space shuttle dipulangkan kembali ke KSC untuk dilakukan perawatan dan pergantian bagian pesawat untuk persiapan jadwal peluncuran berikutnya. Space shuttle yang dipulangkan ke basenya akan dibawa oleh pesawat B747 milik NASA yang telah di modifikasi. Dalam proses pemulangan itu, space shuttle akan ditempatkan di punggung pesawat B747. Posisi demikian dikenal dengan sebutan piggyback (bergendongan).

Sumber: NASA


Meninggalkan Bumi, Menjejakkan Kaki di Bulan

alaupun kejadian ini sudah terjadi lebih dari 50 tahun yang lalu, namun menjadi terasa baru, bila dihubungkan dengan penerbangan ruang angkasa (spaceflight) untuk pertukaran awak ruang angkasa ISS yang baru dilakukan. SOYUZ MS-16 baru saja menyelesaikan penerbangan ruang angkasa ke ISS (Intenational Space Station) di orbit rendah bumi pada 9/4/2020. Penerbangan itu yang kemudian dilanjutkan dengan “penerbangan” SOYUZ MS-15 untuk membawa awak ISS Expedition-62 kembali ke bumi pada 17/4/2020, menjadikan, misi Apollo 11 seperti “terbarukan”. Ada yang membedakan antara awak ISS dalam Expedition ini, yaitu berasal dari gabungan astronot Amerika dan kosmonot Rusia. Program ISS mempunyai beberapa sasaran yang hendak dicapai, dan salah satunya adalah mendaratkan (kembali untuk NASA) astronot dan kosmonot di Lunar (2024) dan Mars. Namun program ISS itu berbeda dengan program Apollo 11 yang terjadi lebih 50 tahun yang lalu itu. Perbedaannya adalah astronot dan kosmonot di program ISS, berasal dari beberapa negara, sedangkan astronot program Apollo 11 untuk melakukan pendaratan manusia di Lunar dilakukan oleh 3 astronot NASA dari Amerika, Neil Armstrong, Michael Collins dan Buzz Aldrin.

Roket Saturn V pembawa 3 astronot NASA diluncurkan dari Kennedy Space Center, Merrit Island, Florida pada 16 Juli 1969 pukul 13.32 UTC dengan tujuan Bulan (Lunar = Moon = Planet Bulan). Tiga komponen utama pesawat ruang angkasa dari misi Apollo 11 ini adalah Command Module (CM) yang bernama “COLUMBIA”, Service Module (SM) dan Lunar Module (LM) yang bernama “EAGLE”. CM merupakan kabin bagi ke-3 astronot selama meluncur dan mengorbit. SM merupakan modul berisi berbagai macam peralatan pendukung untuk CM, antara lain seperti propulsion, pembangkit listrik, dan pasokan oksigen. Modul Bulan, “EAGLE” merupakan wahana yang akan mendaratkan 2 astronot di permukaan Lunar. Dari ke-3 Modules tersebut, hanya CM yang kembali utuh ke Bumi, sedangkan SM dan LM apabila sudah selesai tugas dan fungsinya akan dilepas untuk berpisah dengan CM yang kemudian akan menjadi benda disposal di jagad raya (benda rongsokan yang melayang-layang di ruang angkasa). AYO baca artikel berikut ini ketika Anda #tinggal di rumah aja.

Inilah ringkasan perjalanan ruang angkasa Misi Apollo 11. Di manakah posisi astronot di hari ke-3 setelah peluncuran yang berjalan sesuai dengan rencana itu?. Pada tanggal 19 Juli 1969, pukul 17.21 UTC, atau 3 hari setelah peluncuran, Command Module (CM) “COLUMBIA” (yang masih bersatu dengan SM dan LM), yang membawa ketiga astronot program Apollo 11 di dalamnya, memasuki orbit Lunar, dan berputar mengorbit 30 x mengelilingi Bulan, sambil bersiap-siap untuk melakukan pendaratan. Pada 20 Juli pukul 12.52 UTC astronot Neil Armstrong dan Buzz Aldrin pindah kabin dari CM ke LM untuk persiapan pendaratan di Lunar. Masih pada tanggal 20 Juli, namun pada pukul 17.44 UTC, “EAGLE” memisahkan diri dari induknya CM untuk mulai melakukan proses pendaratan di Bulan. 4 hari setelah peluncuran, Minggu, 20 Juli 1969 pukul 20.17’40”, wahana Bulan “EAGLE” menjejakkan ke-4 kakinya di permukaan Bulan yang keras di lokasi yang diberi nama “Tranquility Base”. Kedua astronot, Armstrong dan Aldrin tidak langsung keluar, namun menunggu sambil mempersiapkan dan mengawasi sekeliling tempat pendaratan selama 6 jam 39 menit setelah kaki wahana “EAGLE” menyentuh permukaan Lunar. 2,5 jam sebelum keluar dari kabin LM (EVA), Aldrin mengirimkan berita ke bumi. Hubungan komunikasi dengan Bumi (MC), akan terputus beberapa jam (± 1 - 2 jam) bila posisi spacecraft sedang berada di bagian "belakang" bulan terhadap Bumi yaitu di balik bulan. Jarak antara Bumi dengan Bulan sejatinya adalah ± 384.400 km. Jarak sejauh itu ditempuh oleh Apollo 11 selama 4 hari 6 jam dan 45 menit, itu untuk sekali jalan. Sedangkan, khusus untuk CM "COLUMBIA", wahana yang akan dipergunakan untuk kembali lagi ke bumi, maka akan menempuh penerbangan (secara non stop) untuk pulang pergi, yang berarti jarak tempuhnya menjadi 2 x jauhnya (2 x 384.400 km = 768.800 km) dan lama waktu tempuhnya bisa menjadi ± 2 x (2 x 4 hari 6 jam 45 menit = 8 hari 12 jam dan 90 menit). Memang kecepatan wahana CM dan LM tidak selalu tetap, diatur sesuai kondisinya, seperti ketika Apollo 11 akan keluar meninggalkan orbit Bumi untuk memasuki orbit Bulan, kecepatannya adalah 7 mil/detik (40.320 km/jam).

Astronot yang fisiknya keluar dari badan pesawat ruang angkasa disebut sebagai EVA (extra vehicular activity). Pintu palka LM “EAGLE” dibuka oleh Armstrong (Commander Apollo 11) pada pukul 02.39’.33” UTC, menandai dimulainya EVA oleh kedua astronot secara bergiliran. Armstrong adalah astronot pertama yang keluar dari kabin LM, diikuti 19 menit kemudian oleh “Buzz”, dan keduanya sudah mempergunakan pakaian lengkap yang disebut PLSS (portable life support system). Ketika akan mulai keluar dari LM, terdeteksi oleh MC (Mission Control) di bumi, kecepatan detak jantung Armstrong meningkat. Dengan keyakinan penuh, Komandan Apollo 11, Armstrong, keluar dan menuruni 9 anak tangga wahana LM, yang mengantarnya sebagai wakil manusia bumi untuk "menyentuh" alam jagad raya ciptaan ALLAH swt. yang belum pernah diinjak oleh kaki mahluk bumi mana pun (astronot yang datang menghampiri dan mengorbit bulan dengan spacecraft sudah ada). Semua tindakannya harus mengikuti ketentuan siaga penuh yang berlaku yaitu dengan berbagai tindakan waspada dan preventif, apabila terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan rencana. Sekitar 600 juta penduduk Bumi mengikuti secara live semua gerakannya di saat kakinya menyentuh dan berjalan di permukaan Bulan.

Apa yang pertama dirasakan?. Bulan yang memiliki gaya gravitasi 1/6 x bumi, menjadikan pergerakan jalan kaki Armstrong dan Aldrin di permukaan planet Lunar tidak sulit, tidak seperti di microgravity melayang-layang, namun seperti jalan di permukaan Bumi. Setelah melakukan berbagai macam tugasnya selama 21,5 jam di Bulan, mereka diingatkan MC untuk kembali masuk kabin LM "EAGLE" untuk beristirahat dan tidur. Mereka melakukannya selama 7 jam. Setelah habis waktu beristirahatnya, MC membangunkan, mereka untuk bersiap-siap bergabung dengan Collins di CM “COLUMBIA”, dengan menghidupkan mesin pendorong LM “EAGLE”. Lunar Module “EAGLE” bergabung kembali dengan CM "COLUMBIA" yang terus mengorbit di Bulan dengan dikendalikan sendirian oleh Collins selama waktu hampir 30 jam. Penggabungan ini terjadi pada 21 Juli yang dimulai pukul 21.24 UTC dan selesai 21.35 UTC.

Tahukah Anda, apa yang dilakukan Collins di saat Neil Armstrong dan Buzz Aldrin "berjalan-jalan" selama 21,5 jam di permukaan Bulan?. Di saat itu, astronot Collins patut diberikan apresiasi dengan keteguhannya dalam mengendalikan CM terus mengorbit Bulan berkali-kali dengan CM "COLUMBIA" sendirian, selama hampir 30 jam lamanya. Setelah selesai tugasnya di Bulan, kedua astronot masuk kembali ke dalam kabin LM untuk beristirahat. Sebelumnya, kedua astronot telah meninggalkan beberapa benda untuk menghormati para astronot di seluruh Bumi dan untuk membuktikan kepada siapapun di dunia, bahwa mereka sudah pernah menjejakkan kakinya di Bulan mewakili mahluk Bumi. Setelah berada kembali di dalam "EAGLE", beberapa jam menjelang waktu re-join (penggabungan kembali) kedua Modules (CM dan LM), Colins dan Armstrong diingatkan oleh MC untuk bersiap-siap. Pada 21/7/1969 pukul 21.24 UTC, Armstrong dan "Buzz"mulai meluncurkan "EAGLE" ke ruang angkasa bergabung kembali dengan induknya "COLUMBIA". Tepat pukul 21.35 UTC proses penggabungan selesai, dan mereka bertiga bersatu untuk kembali ke Bumi.

Benda apa saja yang mereka tinggalkan di Bulan?. Mereka, meninggalkan berbagai benda-benda yang terdiri dari 2 plakat, memori astronot Apollo 1, 2 medali mengenang kosmonot Rusia, Vladimir Komarov dan Yuri Gagarin serta cakram silikon berisi pesan-pesan dari Presiden Amerika Dwight D. Eisenhower (34th US President), John F. Kennedy (35th), Lyndon B. Johnson (36th) dan Richard Nixon (37th) disertai pesan dari 73 pemimpin duna. Selain itu ada juga bendera Amerika yang ditanamkan di bebatuan serta peralatan scientific. Namun sayangnya bendera Amerika yang ditanam di permukaan Bulan, jatuh terhempas oleh "blast" mesin pendorong "EAGLE" di saat lifting-off, dan saat kejadian itu, tepat dilihat oleh Aldrin dari dalam kabin.

Berikut ini adalah otobiografi singkat ketiga astronot Apollo 11 yang semuanya berprofesi sama yaitu sebagai pilot militer dan tahun kelahiran yang sama yaitu, 1930.

Neil Armstrong, lahir di Wapakoneta, Ohio 5 Agustus 1930. Karirnya diawali sebagai pilot militer. Pada saat berumur 16 tahun, Armstrong sudah memiliki lisensi student pilot. Armstrong mendapatkan beasiswa dari US Navy untuk tugas belajar di jurusan Aeronautical Engineering di Purdue University. Bersamaan ketika tugas belajar dia mendapatkan training sebagai pilot Navy. Ia pernah menjadi test pilot pesawat eksperimen yang memiliki kecepatan 4.000 mil/hour. Pada tahun 1962 Armstrong di tes sebagai astronot oleh NASA dan diterima, yang menjadikan seluruh keluarganya pindah ke Houston, Texas. Sampai dengan 1971 Armstrong bertugas di NASA dan setelah meninggalkan NASA Armstrong meraih gelar Profesor Aerospace Engineering di University of Cincinnati. Armstrong meninggal pada 2015, diusia 82 tahun.

Michael Collins, lahir di Roma, Italy 31 Oktober 1930. Collins terinspirasi astronot John Glenn untuk menjadi astronot. Collins putera Mayor Jenderal US Army James Lawton Collins. Karirnya dimulai sejak dia diterima di West Point Miltary Academy, NY. Pada tahun 1952 Collins lulus West Point Military Academy dan masuk US Air Force. Collins adalah penerbang pesawat tempur berbagai jenis pesawat. Tahun 1963 Collins terpilih oleh NASA menjadi astronot sampai dengan 1970. Pada tahun 1980 setelah purna bhakti dari NASA, Collins menjadi wiraswasta di bidang konsultasi aerospace. Collins di tahun ini akan berusia 90 tahun.

Edwin "Buzz" Aldrin lahir di Montclair, New Jersey 20 Januari 1930 memulai karirnya di US Air Force pada 1951 setelah lulus dari Military Academy di West Point. Di sekolah pilot US Air Force, Aldrin nyaris memiliki nilai angka tertinggi. Aldrin kemudian menjadi penerbang pesawat tempur. Aldrin lulus ujian Ph.D. pada tahun 1963 di bidang Aeronautics and Astronautics dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), ketika Aldrin masih berpangkat Mayor US Air Force. "Buzz" Aldrin kini berusia 90 tahun. Sesuai data yang ada, lebih kurang terdapat 40 astronot NASA lulusan MIT.

foto paling atas cukup membuktikan bahwa Misi Apollo 11 yang terjadi lebih 50 tahun yang lalu, adalah merupakan pendaratan manusia pertama di permukaan Bulan. Salah satu bukti plakat yang ditinggalkan di Bulan bertuliskan, “ Di sini, kami datang dari Bumi dalam kedamaian untuk seluruh manusia dunia”. Plakat yang ditandatangani oleh 3 astronot dan Presiden Amerika Nixon pada 1969 itu adalah bukti bahwa Amerika di waktu itu dan dengan harapan sampai sekarang, tetap mewakili dunia untuk kedamaian. Kini plakat itu menjadi saksi bisu di kesepian dan tandusnya Bulan. Plakat itu tentunya masih ada di bulan hingga sekarang. Bulan adalah planet yang dekat dengan Bumi yang tidak memiliki atmosfir. Para astronot itu menyebutnya seperti padang debu yang tandus. Bulan bersuhu tertinggi +127°C dan terendah -173°C, sehingga kenyataan ini semua menjadikan Bumi sebagai planet biru yang kita huni bersama ini "so far" adalah satu-satunya planet yang paling nyaman untuk dihuni bahkan, tega untuk.... "dirusak" oleh manusia sendiri. NASA sampai dengan program Apollo berakhir (Misi terakhir, Apollo 17 dari 7 - 19 Desember 1972), telah mendaratkan 12 astronotnya di Bulan (termasuk Armstrong dan Aldrin), beserta 5 tikus yang dibawa di misi Apollo 17 (1 ekor mati, 4 masih hidup sampai kembali ke Bumi, namun kemudian ke-4 nya dibedah untuk diteliti, dan mati semuanya).

Sumber: NASA


SOYUZ MS-16 Docked at 14.13 UTC

YO pembaca setia kami, marilah kita ber MOVE ON sejenak, dari berita pandemi COVID-19, dengan membaca tulisan ini, ketika Anda sedang di rumah (#staying at home = #dirumahaja). Dalam seminggu ini (3 - 9 April 2020), telah terjadi lonjakan jumlah pembaca setia kami hingga mencapai 300% (bahkan terus meninggkat >300% sampai 18/4/2020), bila dibandingkan sebelum COVID-19 muncul, Januari 2020, dan dengan lebih 700 x halaman utama yang dikunjungi, terimakasih bangsaku, tetap sehat dan semangat bersama kami. Kami mengikuti secara Live proses peluncuran, pendekatan dan perapatan atau pertautan pesawat ruang angkasa ini yang prosesnya sangat sangat presisi dengan teknologi mutakhir itu, hanya untuk berbagi kepada bangsa ini. Di saat 1,6 juta orang dari lebih 184 negara terinfeksi COVID-19 (termasuk Amerika, Rusia dan Kazakhstan), mereka telah MOVE ON untuk terus melanjutkan misinya melakukan berbagai penelitian di microgravity jagad raya untuk manusia di bumi di masa depan.

Setelah proses peluncuran SOYUZ MS-16 berjalan sesuai jadwal, 9/4/2020 pukul 08.05 UTC dari Baikonour Cosmodrome, Kazakhstan, spacecraft tersebut meluncur menuju tujuannya, bukan mendarat di sebuah bandar udara di bumi tetapi DOCKED di ISS. ISS adalah sebuah stasiun ruang angkasa internasional yang "berlabuh" (walaupun sebenarnya adalah meng"orbit"), di orbit LEO (low earth orbit) di ketinggian ± 400 km (400.000 meter = 1.312.335,96 kaki) dari permukaan bumi. Di ketinggian itu dipastikan tidak ada pesawat komersial membawa penumpang yang terbang. Pesawat udara komersial yang terbang dengan ketinggian (flight level) paling tinggi, adalah pesawat jenis SST (supersonic transport) Concorde yaitu bisa terbang hingga mencapai 60.000 kaki (flight level 600) dengan kecepatan 2 Mach. Pesawat udara jet komersial di ketinggian itu menetapkan ketinggiannya diukur dengan standar tekanan barometrik internasional (international barometric pressure) dikenal dengan Q-code QNE = 1013.29 mbs = 1013.29 millibars. Jadi bila ingin dibandingkan dengan ketinggian spacecraft, maka ketinggian tertinggi jenis pesawat udara jet komersial lainnya (selain Concorde), dari maskapai di dunia, tingginya "sangat rendah" yaitu "hanya" antara 45.000 sampai 46.000 kaki (flight level 450 sampai 460). Pesawat militer (USAF) yang pernah ada yaitu SR-71 "Blackbird" dari Amerika yang dapat terbang hingga ketinggian paling tinggi yaitu 85.000 kaki dengan kecepatan 3 Mach, itu pun terbang tanpa penumpang. Concorde dan SR-71 "Blackbird", sekarang sudah tidak beroperasi lagi. Masih ingat pesawat legendaris MH370/MAS370 jenis B777-2H6ER dengan registrasi 9M-MRO yang awalnya hilang dari layar monitor radar petugas Kuala Lumpur ACC sejak 8/3/2014 pukul 08.00 UTC?. Pesawat jet itu terlacak terbang hingga mencapai batas ketinggian FL450 (45.000 kaki) dan hingga sekarang masih menjadi misteri dunia, karena tidak diketahui di mana keberadaannya.

Di ISS itu ke-3 awak ruang angkasa Ekspedisi-62 yang sudah menghuni "rumah" di ISS selama 7 dan 9 bulan penuh, sudah menunggu untuk menyambut kedatangan mereka. Gambar di atas memperpelihatkan rasa gembira ke-6 awak yang lama dan baru ketika bertemu. Pertautan (docking) dari spacecraft tersebut ke ISS disiarkan secara LIVE keseluruh penduduk dunia dari pendekatan dengan jarak per meter. Russia Mission Center (MCC) yang berada di Korolev (Korolyov), Rusia dan International Space Station Control di Houston, Texas melaporkan semua proses pendekatan kepada seluruh penduduk bumi ini. Proses pendekatan spacecraft ke ISS ini, bila di penerbangan dikenal dengan fase approaching dan on final, namun yang berbeda adalah kecepatan spacecraft ini yang dilaporkan tanpa ketinggian dan laporan pergerakannya adalah setiap meter dan, tentunya bukan untuk melakukan pendaratan tapi pertautan atau perapatan (docking) yang dikendalikan dari bumi. Dalam komunikasi petugas di pusat pengendali di bumi dengan awak SOYUZ MS-16, tidak terdengar adanya komunikasi tentang kecepatan angin (walaupun datanya tercantum ada), dan juga laporan visibility, karena memang kedua objek (spacecraft dan ISS) sangat jelas sekali, karena tidak ada awan yang menutupinya. Pergerakan spacecrat yang bergerak sangat lamban, per meter dalam detik-detik perapatan atau pertautan juga dilaporkan terus menerus.

Dalam siaran Live itu terdengar suara penerjemah wanita dengan logat Rusia yang menerjemahkan dari bahasa Rusia ke Inggris di saat petugas pengendali di MCC berkomuniasi melalui radio dengan "Irkut One" (call sign Anatoly Ivanishin). Kami mengikuti pelaporan itu yang dimulai ketika spacecraft itu berjarak 200 meter dari ISS. Kami mendengarkan prosedur berkomunikasi antara spacecraft dengan stasiun pengendali, berbeda dengan komunikasi radio di penerbangan. 3 gambar di atas kami urutkan prosesnya sebagaimana yang bisa Anda lihat yaitu, docking (perapatan, pertautan atau penempelan), hatch opening, dan welcoming. Sejak proses pertautan selesai (docked) pada pukul 14.13'.21'' UTC, sampai dengan membuka "pintu" ISS, memerlukan waktu 2 jam (sejak docking time). Hatch Opening dilakukan oleh Commander Oleg dari dalam kabin ISS, dan dilanjutkan dengan melakukan Big Hug antara sesama awak yang baru bertemu. Gambar ketiga adalah laporan dari Anatoly Ivanishin ke pusat pengendali, Russia MCC tentang perjalanan yang luar biasa itu. Dijadwalkan ketiga awak lama akan kembali ke bumi 17/4/2020, setelah mereka tinggal di ISS selama 6 bulan di ruang angkasa. Setelah proses peluncuran (launching dan lifting off) menuju ke ISS, spacecraft melakukan orbiting, approaching, docking (perapatan atau pertautan) dan ketika kembali ke bumi melakukan undocking (pelepasan), deorbiting dan landing (pendaratan). Tentunya proses itu masih belum lengkap, ada yang lebih rinci lagi, yaitu misalnya bagaimana di saat spacecraft akan memasuki orbit LEO dari bumi atau keluar dari orbit LEO ke orbit bumi (orbit atau deorbit).

Kendaraan ruang angkasa yang merapat (docked) di ISS saat ini ada 4, yaitu SOYUZ MS-15, MS-16, Cygnus NG-13 dan Progress-74. SOYUZ MS-15 akan kembali ke bumi 17/4/2020 jam 05.17 UTC membawa 3 awak Expedition-62. Direncanakan tempat pendaratannya di Steppe Kazakhstan (padang savanah). Progress-74 adalah cargo spacecraft Rusia yang akan kembali ke bumi Juli 2020, sedangkan Cygnus NG-13 cargo spacecraft Amerika yang baru docking 15/2/2020, akan kembali ke bumi Mei 2020. Kedua cargo spacecraft itu akan kembali membawa sampah ISS dan benda-benda yang tidak dibutuhkan lagi untuk dimusnahkan di bumi. Kedua cargo spacecraft itu diluncurkan tanpa awak di dalamnya (unmanned cargo spacecraft).

Sumber: NASA dan Russia MCC